Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Langkah Tepat Presiden-Polri Berantas Narkoba

Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Langkah Tepat Presiden-Polri Berantas Narkoba

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Senin, 09 Okt 2023 11:04 WIB
Ketua umum (ketum) Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2023-2027, Dzul Fikar (Mulia Budi-detikcom)
Foto: Ketua umum (ketum) Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla (tengah) (Mulia Budi-detikcom)
Jakarta -

Pemuda Muhammadiyah mengapresiasi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan dan pemberantasan narkoba yang kemudian ditindaklanjuti Polri dengan lewat Operasi Escobar II. Pemuda Muhammadiyah mengatakan pemerintah telah serius melawan para gembong narkoba.

"Sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan Presiden Joko Widodo mengambil langkah yang tepat dalam memprioritaskan program pemberantasan narkoba di Indonesia," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, kepada wartawan, Minggu (8/10/2023).

Dzulfikar mengatakan pencegahan narkoba tak hanya dilakukan oleh lembaga negara, tapi juga perlu melibatkan ormas keagamaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain institusi negara, saya pikir perlu ikut serta peran organisasi masyarakat (ormas) keagamaan atau non keagamaan terlibat aktif dengan menjaga lingkungan masyarakat dari bahaya narkoba," imbuh dia.

Selain itu, Dzulfikar mengapresiasi Satgas Polri yang dibentuk pada tingkat Mabes dan Polda melalui Oprasi Escobar II. Kinerja Satgas Polri tersebut telah membuahkan hasil.

ADVERTISEMENT

"Saya sangat mengapresiasi Satgas Polri yang dibentuk pada tingkat Mabes dan Polda melalui Operasi Escobar II telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, dengan penetapan tersangka 1.532 orang dan menyelawatkan setidaknya 1,9 juta jiwa dari narkoba," tutur Dzulfikar.

Dia menegaskan narkoba merupakan bentuk dari kejahatan luar biasa. Karena itu, kata Dzulfikar, penanganannya membutuhkan perhatian khusus.

"Narkoba itu berkaitan dengan bisnis, semakin banyak yang mengkonsumsi bandar akan semakin senang, namun sebaliknya merusak generasi anak bangsa. Karena itu, saya berharap kepada Polri untuk mampu melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap para gembong dan bandar lintas negara itu, hingga pembiangusan tempat-tempat produksinya," papar Dzulfikar.

Sebelumnya, Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Polri menangkap 1.532 tersangka terkait narkoba dalam 10 hari lewat operasi Escobar II. Pemberantasan narkoba secara besar-besaran ini merupakan pelaksanaan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, dalam pelaksanaan rapat terbatas bulan September 2023, ada tiga hal yang menjadi penekanan beliau terkait peredaran narkoba di Indonesia. Bapak Presiden membahas tentang penegakan hukum yang tegas terhadap penyalahgunaan narkoba, rehabilitasi bagi para pecandu dan penyalahguna narkoba serta pencegahan penyelundupan narkoba di daerah yang rawan," kata Kasatgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Polri Irjen Asep Edi Suheri dalam konferensi pers pengungkapan peredaran gelap narkoba operasi Escobar II, Selasa (3/10/2023).

"Menindaklanjuti arahan Presiden tersebut, Kapolri bentuk satuan tugas tingkat Mabes dan Polda jajaran. Tanggal 21 September 2023 untuk mengoptimalkan penanganan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia, dapat kami sampaikan bahwa selama tanggal 21-30 September 2023 atau 10 hari sejak Satgas dibentuk, berhasil menangkap 1.532 tersangka dan juga terbitkan 1.010 laporan polisi," sambungnya.

(knv/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads