Prof Albertus Wahyurudhanto Bicara Pentingnya Moralitas dalam Kerja Polisi

Audrey Santoso - detikNews
Jumat, 15 Sep 2023 17:31 WIB
Prof Dr Albertus Wahyurudhanto dikukuhkan sebagai Guru Besar STIK Lemdiklat Polri. (dok. istimewa)
Jakarta -

Komisioner Kompolnas, Profesor Dr Albertus Wahyurudhanto dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jakarta. Wahyu menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul 'Moralitas Sebagai Landasan Utama Membangun Kepercayaan Masyarakat terhadap Polri (Catatan Kritis atas Kinerja Polri PRESISI dalam Konteks Good Governance)' saat upacara pengukuhan.

Berdasarkan keterangan Kompolnas, Jumat (15/9/2023), Wahyu menyatakan moralitas harus dijadikan landasan utama dalam utama membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Pernyataannya tersebut mengacu pada kinerja Polri yang kini mengusung tagline Presisi, berdasarkan sentimen publik serta hasil survei oleh berbagai lembaga riset.

Hasil survei 2022 misalnya, lanjut Wahyu, menunjukkan kepercayaan publik menurun karena kasus pembunuhan berencana yang didalangi mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Kemudian di tahun yang sama, terjadi Tragedi Kanjuruhan, serta keterlibatan mantan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Teddy Minahasa dalam kasus jual-beli sabu. Citra Polri yang sempat menurun kala itu menunjukkan stigma negatif timbul bukan karena masalah kompetensi personel Polri, tapi moralitas dan integritas.

Wahyu menjelaskan sejumlah petinggi Polri harus berhadapan dengan proses hukum hingga berujung di penjara bukan disebabkan karena tidak mampu menjalankan tugas dalam bingkai indikator teknis profesionalisme. Namun, sambungnya, karena minim integritas dan pijakan moralitas yang tidak terbangun secara kokoh.

"Terbukti dengan program-program quick wins dengan mengedepankan semangat memberikan pelayanan kepada publik, sikap yang empati, kerja yang sungguh-sungguh, ternyata mampu merubah persepsi masyarakat menjadi penilaian positif," tutur Prof Wahyu pada Selasa (12/9)..

Wahyu menilai kepercayaan masyarakat yang telah meningkat dapat kembali merosot bila stigma negatif muncul lagi. "Oleh karena itu, diperlukan konsistensi untuk menjaga kondisi yang sudah membaik ini," kata akademisi yang memulai karier sebagai wartawan ini.

Wahyu juga mengatakan kerja profesional, inovasi dan terobosan kreatif yang dilakukan Polri dan jajaran tak serta merta membuat kepercayaan publik terjaga stabil. Dia menyebut stigma kembali menghantui Polri saat segelintir anggota melakukan perbuatan tercela atau melawan hukum.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.




(aud/fjp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork