Kabar sutradara inisial I ditangkap polisi karena memproduksi film porno di Jakarta Selatan membuat K alias Pak Haji selaku pemilik kontrakan kaget. Pak Haji mengaku mengenal I sebagai sosok yang baik.
"Saudara I ini sebenarnya latar belakangnya orang baik. Ane kenal sama dia ini di pengajian. Dan yang kedua itu adalah faktor ekonomilah yang membuat dia bergeser," kata Pak Haji saat ditemui detikcom di Jatipadang, Pasar Minggu, Jaksel, Rabu (13/9/2023).
Pak Haji menduga I berubah karena faktor ekonomi. Ia menduga I menggarap film porno karena film horor komedi yang digarap kurang diminati penonton.
"Karena dia itu faktor ekonomi, (film) horornya nggak jalan, komedinya nggak diterima oleh penonton, akhirnya dia membuat satu terobosan tadi, udahlah ambil jalan yang salah," katanya.
I menyewa rumah Pak Haji sejak akhir Januari lalu. Di awal perjanjian kontrak, I menyewa rumah untuk tempat tinggal.
"Di situ bunyinya kontrak, untuk kontrak selama setahun dan apabila rumah ini terjual, uang yang masuk sudah berapa bulan pihak penyewa akan dikembalikan. Ada itu di keterangan kuitansinya," bebernya.
Belakangan I ternyata ketahuan menggunakan rumahnya untuk syuting film. Saat itu Pak Haji masih memaklumi karena kegiatannya syuting film biasa.
"Soalnya, pas buat film bioskop di Malaysia itu dia di dalamnya PH itu, ini pohon pisangnya sebagai lokasi syuting. Karena kegiatan syuting itulah tetangga-tetangga pada tahu bahwa rumah ini disewakan untuk syuting iya saya benarkan, saya nggak bohong. Tetangga-tetangga juga nyaksiin, kadang-kadang pinjam set kuburan," paparnya.
Pak Haji mengaku beberapa orang sempat datang ke rumah kontrakan I ini. Pak Haji mengira mereka adalah tamu biasa.
"Artinya gini, saat seseorang itu datang, misalkan masuk ke ruangan itu, kan dia di tengah nih, ane di situ, di ruangan itu, ada mobil nih, asumsi ane kan tamu mungkin, ah udahlah biarin tamu-tamu dia," tuturnya.
Namun, saat mengetahui rumahnya dijadikan tempat syuting film porno, Pak Haji mengaku kaget. Pak Haji pun marah.
"Jadi dari 120 film pengakuan I paling terbanyak di rumah inilah dia buat. Coba, kacau nggak? Abang jadi ane nih kira-kira, Abang gimana perasaannya? Marah ada di situ," kata Pak Haji.
Seperti diketahui, I ditangkap polisi karena memproduksi film porno. I membuat film porno di tiga studio di kawasan Jagakarsa dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Menurut polisi, I telah menggarap 120 film porno. Film-film porno tersebut dia jual di situs porno.
Simak Video 'Detik-detik Penangkapan Pelaku Rumah Produksi Film Porno di Jaksel':
(mea/dhn)