Polisi masih menunggu hasil tes DNA silang dua bayi yang tertukar di Kabupaten Bogor. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga kuat bahwa bayi Ibu Siti Mauliah (37) tertukar dengan bayi Ibu DP.
"Dari hasil penyelidikan dan permintaan keterangan kepada pihak rumah sakit, kami mendapatkan fakta-fakta bahwa kandidat yang diduga bayinya tertukar hanya satu orang, yaitu Ibu DP (sebelumnya ditulis Ibu D)," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro kepada wartawan di Rumpin, Rabu (23/8/2023).
Serangkaian penyelidikan telah dilakukan polisi untuk mengungkap kasus bayi tertukar ini. Diawali dengan mendatangi lokasi kejadian di rumah sakit di Kabupaten Bogor.
"Perkembangan dari perkara dugaan bayi tertukar pertama kami sudah menerima aduan dari Ibu SM selalu pengadu. Selanjutnya kami melaksanakan penyelidikan dengan melaksanakan olah TKP (tempat kejadian perkara) di tempat diduga lokasi kejadian," kata Giro, sapaan Yohannes Redhoi Sigiro.
Penyelidikan kemudian dilanjutkan dengan memeriksa para saksi. Pihak yang diperiksa ialah dari rumah sakit dan keluarga yang bayinya diduga tertukar.
"Kemudian kami melaksanakan pemeriksaan kepada para saksi baik pengadu, maupun rumah sakit. Dari rumah sakit kami memeriksa perawat, bidan, dokter, para nakes yang menangani pengadu atau Ibu SM saat persalinan," ucapnya.
Ada Perkembangan Luar Biasa
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro sebelumnya mengatakan tes DNA silang antara keluarga Siti Mauliah (37) dan Ibu D serta dua bayi yang diduga tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selesai dilakukan. Pihak kepolisian akan menyampaikan perkembangannya pada Jumat lusa.
"Insyaallah hari Jumat kami akan memberikan perkembangan yang sangat luar biasa. Alhamdulillah ini sifatnya kemanusiaan, saya minta nanti semuanya bisa hadir," ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan di Cibinong.
Rio menyebutkan sejumlah pihak juga akan diundang, di antaranya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Komisi Perlindungan Anak Nasional (KPAI).
"Kami akan mengundang Kementerian PPPA dengan KPAI untuk hadir, insyaallah hari Jumat," imbuhnya.
Simak juga 'Seputar RSV, Virus Pernapasan yang Rentan Menjangkit Bayi':
(rdh/mea)