Duduk Perkara Bayi Diduga Tertukar dalam Kondisi Meninggal di Jakpus

Duduk Perkara Bayi Diduga Tertukar dalam Kondisi Meninggal di Jakpus

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 11 Des 2024 07:56 WIB
Ilustrasi bayi kembar
Foto: Ilustrasi bayi (Getty Images/iStockphoto/Avril Morgan)
Jakarta -

Kabar adanya bayi tertukar di sebuah rumah sakit daerah Jakarta Pusat membuat gempar. Pasalnya, bayi yang diduga tertukar itu sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Kasus ini mencuat saat pihak orang tua meminta membongkar jenazah bayi tersebut. Saat makam dibongkar, keluarga kaget ketika melihat kondisi bayi yang tidak sesuai dengan rekam medis.

Keluarga Sempat Dilarang Lihat Bayi Usai Dilahirkan

Seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di sebuah rumah sakit kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Bayinya meninggal dunia setelah sehari lahir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip Antara, Selasa (10/12/2024), MR menerangkan, istrinya yang tengah hamil tua mengalami kontraksi pada 15 September 2024. MR kemudian membawa istrinya ke klinik di kawasan Cilincing, Jakut.

Keesokan harinya, pihak klinik merujuk istrinya ke rumah sakit di kawasan Cempaka Putih. MR menerangkan, istrinya dirujuk karena air ketubannya kering dan perlu penanganan medis lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

Pada Senin (16/9), akhirnya istri MR menjalani operasi. MR mengatakan setelah istrinya melahirkan pihak keluarga dilarang melihat bayinya yang berjenis kelamin perempuan dengan alasan masih dalam perawatan medis.

"Itu bayi tidak diperlihatkan ke ibunya. Jenis kelaminnya pun, seluruh badan anggota tubuhnya pun tidak diperlihatkan sama saya sama istri saya. Saya cuma datang dipanggil untuk mengazankan bayi tersebut," ujar MR.

Bayi Sempat Kritis hingga Akhirnya Meninggal

Sorenya harinya MR diinformasikan pihak RS kalau bayinya dalam keadaan kritis. Pihak RS meminta MR menandatangani dokumen untuk memasang oksigen tambahan.

"Tapi saya tidak sempat saya baca semua. Katanya 'Pak tanda tangan dulu aja'. Katanya ini surat izin untuk memasang oksigen tambahan," ucap MR mengulang pernyataan petugas medis.

Keesokan hari MR mendapatkan kembali diinformasikan oleh pihak RS bayinya sudah meninggal dunia. MR mengaku tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya dan hanya menerima jasad bayinya yang sudah terbungkus kain kafan.

MR menyebutkan pihak RS memintanya untuk segera memakamkan jasad bayinya. MR kemudian memakamkan jasad anaknya di tempat pemakaman umum (TPU) di kawasan Cilincing.

Tonton juga Video: Perwira di Balik Kisah Bayi Tertukar

[Gambas:Video 20detik]


Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Kuburan Bayi Sempat Dibongkar

Sehari berselang, istri MR meminta membongkar makam putrinya. MR lalu meminta izin ke pihak TPU untuk membongkar makam tersebut.

Setelah mendapat izin dan dibongkar, MR dan pihak keluarga kaget karena kondisi jasad bayinya berbeda dengan catatan medis pihak RS.

MR mengatakan bayi yang dikuburkan memiliki tinggi sekitar 70-80 sentimeter (cm), sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 cm. MR dan pihak keluarga kemudian menduga bayi yang dikuburkan bukan berumur satu hari, melainkan sudah berbulan-bulan dilahirkan.

"Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari," kata MR.

MR pun mendatangi RS di kawasan Cempaka Putih itu untuk meminta penjelasan. Namun, menurut MR, pihak rumah sakit menyangkal jika bayi tersebut tertukar.

Dia juga sempat melakukan mediasi sebanyak dua kali dengan pihak rumah sakit. Karena tak ada kesepakatan, MR kemudian memviralkan kejadian itu setelah tiga bulan kemudian.

Pihak RS Siap Fasilitasi Tes DNA

Pihak RS Islam Jakarta Cempaka Putih melakukan mediasi dengan kedua orang tua yang bayinya meninggal dunia setelah sehari lahir. Orang tua menduga bayinya tertukar setelah makamnya dibongkar.

"Alhamdulillah hari ini telah terjadi pertemuan dan kesepakatan dalam suasana yang penuh kekeluargaan dan intinya kami dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih akan memfasilitasi proses pemeriksaan tes DNA untuk menguak kebenaran," ujar Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jack Pradono Handojo dalam pernyataannya yang diunggah di akun RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dilihat, Selasa (10/12/2024).

Pihak rumah sakit akan menanggung seluruh biaya proses di laboratorium. Dia berharap langkah ini menjadi kebaikan.

"Akan menanggung biaya yang diperlukan di laboratorium yang dipilih semoga hal ini bisa menjadi jalan kebaikan untuk kita semua," kata Jack.

Tonton juga Video: Perwira di Balik Kisah Bayi Tertukar

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads