16 Senjata Diamankan
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan polisi mengamankan 16 pucuk senjata dalam penangkapan terduga teroris pegawai KAI berinisial DE. DE disebut telah berbaiat kepada pemimpin ISIS, Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
"Ada 16 pucuk senjata, 11 laras pendek dan 5 laras panjang," kata Ramadhan, di kantor Mabes Polri, Selasa (15/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramadhan mengatakan senjata yang diamankan tersebut merupakan senjata jenis pabrikan maupun senjata rakitan. Selain itu, Polri juga mengamankan sejumlah magasin dan amunisinya.
"Ada isi komputer juga yang masih di dalami dan beberapa barang bukti lain," ujarnya.
Jejak Karyawan KAI Tersangka Teroris
Densus 88 Antiteror Polri menangkap pegawai KAI berinisial DE di Bekasi terkait dugaan terlibat aksi terorisme. Densus 88 menyebut DE pernah menjadi anggota kelompok Mujahidin, lalu berbaiat kepada ISIS.
"Pada tahun 2010, itu pernah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat pimpinan WM, sudah ditangkap," kata Kabag Ops Densus 88 Antiteror Polri, Komisaris Besar Polisi, Aswin Siregar, dalam konferensi pers, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Setelah itu, Mujahidin Indonesia Barat bubar. Kemudian, DE aktif dan membaiat ke ISIS tahun 2014.
"2014, DE pertama kali menyatakan baiat kepada amir ISIS. Dari situ, mulai dia melakukan aktivitas-aktivitas persiapan, yang bersangkutan melakukan latihan, pengumpulan peralatan yang dibutuhkan," katanya.
Respons KAI
EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Polri untuk mengusut tuntas kasus ini. Agus mengatakan manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," kata Agus dalam keterangan tertulis.
"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," kata Agus.
(kny/imk)