Karyawan PT KAI berinisial DE ditangkap Densus 88 Antiteror atas dugaan keterlibatan dalam radikalisme dan terorisme. Begini penampakan DE.
Dalam jumpa pers di Mabes Polri, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dan juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar memamerkan penampakan DE. Dari foto yang diperlihatkan, DE terlihat memakai kaus warna merah dengan mata yang diblur.
DE ditangkap di rumahnya di kawasan Bekasi. Dalam penggeledahan yang dilakukan Densus 88 Polri, ditemukan 16 pucuk senjata pabrikan dan rakitan. Polri juga mengamankan sejumlah beberapa magasin dan amunisinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 16 pucuk senjata, 11 laras pendek dan 5 laras panjang," kata Ramadhan di kantor Mabes Polri, Selasa (15/8/2023).
Selain itu, disita komputer yang masih didalami isinya.
"Ada CPU komputer juga yang masih didalami isinya dan beberapa barang bukti lain," ujarnya.
Sebar Propaganda Pakai Timer
Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan ghiroh DE untuk melakukan amaliyah semakin tinggi setelah berbaiat kepada amir ISIS pada 2014.
"Tiga minggu ke belakang puncaknya yang bersangkutan terlihat ghiroh-nya semakin tinggi dengan menyebarkan ajakan atau imbauan untuk amaliyah atau aksi terorisme, sehingga pesan-pesan itu disebarkan secara privat menggunakan timer," kata Aswin dalam jumpa pers di Mabes Polri.
"Sehingga ketika sampai di penerima itu dibuka, diterima dan langsung hilang dari jaringan," lanjut Aswin.
Aswin menambahkan pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terhadap DE. Termasuk, mendalami siapa saja penerima pesan tersebut.
"Ini sedang kita dalami postingan-postingan atau private message itu dikirim ke siapa saja," tuturnya.
Respons KAI
Sebelumnya, EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan Polri untuk mengusut tuntas kasus ini. Agus mengatakan manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme.
"Kami siap bekerja sama dengan pihak berwenang terkait isu tersebut," kata Agus dalam keterangan tertulis.
"KAI berkomitmen untuk turut memberantas kejahatan terorisme di lingkungan perusahaan dengan terus mengingatkan seluruh jajaran mengenai integritas dan nasionalisme, serta melakukan peningkatan pengawasan oleh fungsi terkait," kata Agus.