Kualitas Udara DKI Buruk, Heru Budi Ungkap Jumlah Kendaraan Meningkat

Kualitas Udara DKI Buruk, Heru Budi Ungkap Jumlah Kendaraan Meningkat

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Selasa, 08 Agu 2023 19:19 WIB
Heru Budi Hartono
Heru Budi Hartono (Annisa Aulia/detikcom)
Jakarta -

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai masalah buruknya kualitas udara masih menghantui DKI Jakarta sekalipun kegiatan perindustrian telah bergeser ke luar kota. Sebab, pencemaran udara masih datang dari banyaknya kendaraan bermotor.

"Mengatasi indeks kualitas udara atau pencemaran tidak bisa DKI sendiri yang mengatasi itu. Karena sudah disampaikan, sebenarnya Jakarta itu kan terkait industri sudah bergeser ke luar Kota Jakarta. Tapi masih ada yang menyebabkan pencemaran udara dari kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat," kata Heru Budi dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, Selasa (8/8/2023).

Heru membeberkan jumlah kendaraan roda dua maupun roda empat yang masuk Jakarta bertambah berkali-kali lipat setiap tahun. Menurutnya, hal tersebut menambah beban Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau data saya terima, 1,5 tahun terakhir kendaraan roda empat itu dari 4 juta jadi 6 juta loh sekarang. Begitu juga kendaraan roda dua 14 juta jadi 16 juta. Yang berpelat B, itu kan Jabodetabek dan hampir semua masuk Jakarta. Jadi memang beban Jakarta berat," jelasnya.

Meski begitu, Heru memastikan Pemprov DKI tak akan lepas tangan menghadapi tantangan tersebut. Salah satu upaya mengurangi emisi yang digencarkan oleh Pemprov DKI adalah pengadaan bus TransJakarta maupun mobil dinas bertenaga listrik.

ADVERTISEMENT

"Tapi tidak mengurangi tanggung jawab pemerintah Provinsi DKI. Contoh DKI menambah kendaraan bus dengan listrik, misal 2 tahun ke depan kita tambah 100 bus. Begitu juga Dishub menggunakan roda duanya listrik. Begitu juga kendaraan dinasnya secara bertahap walau anggaran terbatas," terangnya.

Selain itu, Pemprov DKI gencar menanam pohon. Heru berujar, selama dirinya menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta, sebanyak 15 ribu pohon baru ditanam. Meski begitu, Heru menyadari upaya ini memberikan efek jangka panjang.

"Pemda DKI memberikan maksimal setiap Jumat para walkot Jumat menanam pohon. Begitu juga saya kalau luang tiap Selasa dan Jumat tanam pohon. Selama saya kurang lebih setahun lebih dari 15 ribu pohon kami tanam," terangnya.

Meski begitu, Heru memandang penanggulangan buruknya kualitas udara tak bisa dilakukan DKI seorang diri. Heru mengajak pemerintah daerah penyangga Jakarta turut andil dalam aksi ini.

"Memang secara short time nggak bisa. Tapi pemda tak lepas tanggung jawab kami berusaha untuk itu. Harapan kami teman-teman Jabodebek saling bersinergi," tegasnya.

Simak juga 'Solusi Jokowi untuk Polusi Udara: Pindah ke IKN':

[Gambas:Video 20detik]



Diberitakan sebelumnya, Warganet mengeluhkan parahnya polusi udara di DKI Jakarta dan sekitarnya hari ini di media sosial. Presiden Jokowi mengatakan polusi udara sudah bertahun-tahun di alami Ibu Kota Indonesia itu.

"Ya polusi itu, tidak hanya hari ini, sudah bertahun tahun kita alami di Ibu kota DKI Jakarta. Ini bertahun-tahun kita alami," kata Jokowi di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (7/8/2023).

Jokowi mengatakan salah satu mengurangi polusi udara adalah dengan mengurangi beban Jakarta. Pengurangan itu dilakukan dengan memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Dan salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta sehingga sebagian nanti digeser ke Ibu Kota Nusantara," ujarnya.

Solusi lain adalah memperbanyak moda transportasi massal. Selain itu, kata Jokowi, pemakaian mobil listrik bisa mengurangi polusi udara.

"Tapi juga moda transportasi massal itu harus, MRT itu harus segera selesai di semua rute, LRT untuk semua rute selesai, kereta cepat itu moda-moda transportasi yang mengurangi, akan mengurangi polusi. Termasuk nantinya pemakaian mobil listrik, kenapa kita berikan dorongan, karena itu," tutur Jokowi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads