.webp)
Nantinya kegiatan yang dikoordinasi oleh Komunitas 1000 Generasi Emas dan Yes Go Indonesia tersebut akan mengadakan berbagai aktivitas sosial selama beberapa hari di Pulau Nain. Pulau Nain sendiri merupakan pulau yang letaknya tak jauh dari Pulau Bunaken dan berada di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.)
"Sosial ekspedisi yang diinisiasikan ini sangat luar biasa," ujar Hidayat dalam keterangannya, Senin (24/7/2023).
Hidayat menilai kegiatan tersebut adalah suatu langkah terobosan yang menginspirasi dan membuktikan generasi muda masih mencintai Indonesia. Menurutnya saat ini juga banyak orang yang mengkhawatirkan nasionalisme atau rasa cinta bangsa dari para generasi muda.
Pasalnya anak muda seolah-olah terlihat jauh dari aktivitas yang memupuk jiwa persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak cinta pada Indonesia.
"Ternyata melalui kegiatan ini, generasi milenial membuktikan diri cinta pada bangsa dan negara dan masa depannya," kata Hidayat.
Hidayat menambahkan kegiatan di pulau-pulau kecil menguatkan apa yang pernah diperjuangkan bangsa Indonesia akan hadirnya negara kepulauan lewat Deklarasi Juanda. Dengan deklarasi itu membuat Indonesia bukan hanya sebagai negara daratan saja namun bangsa yang berupa nusantara.
"Seluruh pulau dan laut bersatu padu menjadi Indonesia," sambungnya.
Dia menurutkan dengan demikian laut dan selat tidak membuat bangsa ini pecah dan tersekat. Apalagi, penegasan Indonesia sebagai nusantara tercantum dalam Pasal 25A UUD NRI Tahun 1945 yang menyatakan NKRI adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara.
"Nah, kegiatan dari para generasi muda itu menegaskan kembali tentang ke-Nusantaraan Indonesia," ucap Hidayat.
Menurut Hidayat meski mengakui minim pendanaan namun para pemuda tetap semangat. Semangat yang membara dari para generasi muda itu mengulangi semangat besar yang dahulu dicontohkan oleh para generasi muda di tahun 1920-an, seperti anak muda dari Sulawesi Utara AA Maramis.
Hidayat memaparkan pada masanya, AA Maramis dengan segala keterbatasan berani merantau dari kampung halamannya menuju ke Batavia untuk sekolah dan melanjutkan sekolah ke Leiden, Belanda.
"Setelah lulus ia kembali ke Indonesia dan ikut melanjutkan perjuangan Indonesia merdeka. AA Maramis merupakan anggota BPUPKI dan kemudian Panitia 9, Bapak Bangsa yang ikut menyepakati dasar negara Pancasila dalam Piagam Jakarta yang menjadi Pembukaan UUD 45," jelanya.
Karena itu, dia mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan Social Expedition Edisi Bunaken Pulau Nain. Sebab kegiatan itu penting disukseskan, dikomunikasikan, dan disosialisasikan sehingga menjadi semangat yang bisa ditularkan ke seluruh generasi muda khususnya dan masyarakat umumnya.
"Bisa dikembangluaskan, bahkan bila kegiatan ini ditindaklanjuti di Jakarta, kami siap mendukung dan menerima mereka di MPR," tuturnya.
Dia mengatakan MPR mendukung secara konstitusi sebab kegiatan itu menegaskan kembali tentang kesatupaduan dan dukungan terhadap NKRI yang bercirikan Nusantara.
"Terobosan anak-anak muda ini, menegaskan kembali sikap generasi muda yang tetap cinta Indonesia dengan Nusantaranya," ujar Hidayat.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), Wakil Walikota Manado Richard H. M Sualang, Tokoh Masyarakat Sulawesi Utara Syarifudin Saafa, Founder 1000 Generasi Emas Fahrin Umarama, dan Direktur Yes Go Indonesia Devitasari.
(ncm/ega)
