Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke Bikin Resah

Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke Bikin Resah

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 13 Jul 2023 05:30 WIB
Kondisi pesisir di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (10/7/2023). (ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara)
Kondisi pesisir di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (10/7/2023). (ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara)
Jakarta -

Tumpukan sampah di hutan mangrove kawasan Muara Angke, Jakarta Utara (Jakut) menjadi sorotan. Pemprov DKI kemudian melakukan pembersihan.

Perihal tumpukan sampah di hutan mangrove ini awalnya viral di media sosial. Dari video yang beredar, sampah-sampah tersebut bahkan sampai terbentuk seperti dataran yang melandai seperti pinggir pantai.

Penjaga kawasan mangrove Jakut, Samlawi, mengatakan sampah-sampah yang timbul di hutan mangrove Muara Angke, Penjaringan, Jakut, berasal dari dua titik, yakni sampah dari laut dan Kali Angke.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampah ini dari laut dan dari Kali (Angke). Sampah terkena ombak besar, lalu masuk samping-samping, baru dua minggu ini," kata Samlawi dilansir Antara, Rabu (12/7/2023).

Menurut Samlawi, hutan mangrove memang memiliki kemampuan menghalau sampah-sampah yang terbawa ombak. Namun kondisi itu penting disadari oleh permukiman di sekitarnya agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

ADVERTISEMENT

Selain masalah banjir, keberadaan sampah yang didominasi plastik dan terperangkap oleh mangrove itu akan mengganggu ekosistem yang hidup di perairan sekitarnya.

Selain itu, tumpukan sampah juga menjadikan kawasan pesisir Jakarta Utara itu terlihat kumuh. Karena tumpukan sampah itu, kondisi air laut di pesisir kawasan mangrove menghitam.

Ketua RW 022 Pluit Bani Sadar mengatakan wilayah RW 022 Pluit, Penjaringan, Jakut, adalah satu di antara potret permukiman penduduk di sekitar yang bisa terdampak oleh kondisi yang mengganggu hutan mangrove tersebut.

Sebagai upaya mengurangi sampah, dia mengatakan wilayah yang dihuni 6.000-an orang itu telah menyiapkan petugas di masing-masing RT untuk mengingatkan warga-warganya agar tidak membuang sampah sembarangan, tapi di bak penampungan sampah sementara.

"Kami sudah minta warga membuang sampah ke bak penampungan sampah. Kami ada petugas yang otomatis mengingatkan masyarakat, siapa pun, jangan sekali-kali membuang sampah karena dampaknya ke wilayah RW 022," kata Bani Sadar.

Simak juga Video: Pantai Sukaraja Bandar Lampung yang Penuh Sampah Kini Dibersihkan Warga

[Gambas:Video 20detik]



DKI Duga Sampah Terbawa Arus dari Daerah Lain

Pemprov DKI Jakarta menduga tumpukan sampah berasal dari daerah lain di sekitar Ibu Kota. Sampah itu terbawa oleh arus.

"Timbunan sampah di kawasan mangrove itu diperkirakan berasal dari wilayah lain yang terbawa arus," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, dilansir Antara Rabu (12/7).

Suharini menjelaskan, kawasan mangrove di Muara Angke itu terbagi menjadi beberapa wilayah yang dikelola oleh pihak berbeda. Sebagian dikelola Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta, sementara sebagian lainnya dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI, serta Dinas KPKP DKI Jakarta.

"Terkait sampah dari Pelabuhan Muara Angke dilakukan pengelolaan secara berkala oleh Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan Muara Angke bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup," kata Suharini.

Oleh karena itu, menurut Suharini, sinergi pihak terkait sebagai pengelola di kawasan tersebut perlu dilakukan untuk percepatan penanganannya.

Bulan lalu, menurut dia, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas KPKP melakukan kegiatan bersih pantai dan laut di wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait dan pelajar.

"Bertepatan dengan perayaan Coral Triangle Day dan HUT DKI Jakarta dan kegiatan ini perlu dilakukan secara berkesinambungan sehingga menjadi suatu gerakan peduli lingkungan," ujar Suharini.

Sampah Dibersihkan Pemprov DKI

Tumpukan sampah yang mengotori area pantai mangrove kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, akhirnya diangkut. Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran Dinas Lingkungan Hidup (LH) untuk membersihkan kawasan Pantai Mangrove.

"Kami kerja sama dengan kawan-kawan Dinas LH. Nah ini kan memang jumlahnya banyak dipakai alat berat biar lebih cepat," kata Suharini kepada wartawan di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (12/7).

Pembersihan dilakukan menggunakan alat berat untuk mempercepat proses pemindahan sampah yang menumpuk dari area pantai. Sementara itu, Koordinator Urusan Penyuluhan dan Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan menjelaskan terdapat lima kapal beserta alat berat yang dikerahkan ke area pantai mangrove kawasan Muara Angke.

"Total 56 orang personel dengan 6 armada ditambah 100 personel pasukan oranye DLH dari UPS Badan Air dan Sudin LH Jakarta Utara," kata Yogi.

Dia menegaskan bahwa pembersihan sampah di kawasan itu akan dilakukan secara menyeluruh dan diharapkan selesai secepat mungkin.

"Total sampah yang terkumpul hari ini 48 m3," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads