Ratusan harta karun berupa artefak bersejarah bakal dikembalikan Belanda ke Indonesia. Di Belanda, benda-benda bersejarah itu dirawat dengan baik. Lantas apakah Indonesia nantinya juga mampu merawat barang-barang itu sama baiknya seperti di museum Belanda?
Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaah-Riset dan Pendidikan Tinggi, menjamin artefak-artefak itu bakal tetap terjaga sesampainya di tangan Indonesia.
"Preservasinya akan sama seperti seluruh koleksi yang lainnya. Keamanan benda tentu akan dijamin," kata Hilmar kepada detikcom, Jumat (7/7/2023).
Belanda akan mengembalikan 472 benda bersejarah ke Indonesia. Benda-benda itu terdiri dari 355 harta karun Lombok, 4 patung Singasari, 1 keris Klungkung, dan 132 koleksi Pita Maha. Benda-benda itu nantinya akan dijaga di Museum Nasional, Jakarta.
"Unit Museum Nasional sudah jauh lebih baik dalam pengelolaan koleksinya. Kita juga sudah menerima koleksi dari Museum Delft beberapa tahun lalu, dan semua dalam keadaan yang baik," kata Hilmar.
Acara pengembalian ratusan benda bersejarah dari Belanda ke Indonesia akan berlangsung di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda, pada 10 Juli 2023.
"Saya akan hadir dalam acara itu mewakili pemerintah Indonesia. Sementara dari pihak Belanda ada Menteri Muda Urusan Kebudayaan dan Media, Gunay Uslu," kata Hilmar.
Di luar 472 benda itu, sebenarnya masih ada benda lain yang masih berproses tahapan pengembaliannya ke Indonesia. Dalam tugas ini, ada Komite Reptariasi Indonesia yang dipimpin oleh I Gusti Agung Wesaka Puja, mantan Duta Besar RI untuk Belanda.
"Benda-benda bersejarah ini penting karena melengkapi informasi tentang perjalanan sejarah kita. Ibarat mosaik, inilah potongan-potongan gambar yang sempat hilang. Dengan pengembalian ini tentu informasi tentang perjalanan sejarah bangsa ini menjadi lebih jelas," kata Hilmar.
"Di samping itu benda-benda tersebut juga memiliki nilai simbolik. Sebagian darinya adalah benda yang terkait dengan kerajaan, seperti regalia, keris, lambang kehormatan, dan seterusnya. Tentu ini besar artinya secara kultural bagi masyarakat kita. Ini menyangkut martabat sebagai sebuah bangsa," tuturnya lebih lanjut.
Lihat juga Video 'Jokowi soal Belanda Akui Kemerdekaan RI: Impact-nya ke Mana-mana':
(dnu/isa)