Penampakan Harta Karun Lombok yang Akan Dikembalikan Belanda ke RI

Penampakan Harta Karun Lombok yang Akan Dikembalikan Belanda ke RI

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 07 Jul 2023 16:50 WIB
Harta karun lombok. (Situs Web Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam, Belanda)
Kotak tembakau bernomor inventaris RV-4905-75, bagian dari harta karun lombok. (Situs Web Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam, Belanda)
Jakarta -

Ratusan harta karun dari Pulau Lombok akan dikembalikan Belanda ke Indonesia, pekan depan. Ini penampakan sejumlah harta karun Lombok yang dulu dijarah tentara Belanda (KNIL).

Penampakan harta karun Lombok ini dapat diakses lewat situs web Pemerintah Pusat Belanda (Rijksoverheid), diakses detikcom pada Jumat (7/7/2023).

Foto-foto harta karun Lombok atau 'Lombokschat' dilampirkan dalam dokumen 'Saran dari Komite Koleksi Kolonial' tertanggal 12 Mei 2023, yang ditandatangani Ketua Komite, Lilian Goncalves-Ho Kang You.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harta karun ini merupakan hasil jarahan, perampokan, dan perampasan oleh Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) versus Kerajaan Mataram-Cakranegara dalam Perang Lombok pada 1894. Emas, perak, dan benda-benda lainnya digarong Belanda dan dibawa ke Negeri Kincir Angin, di Benua Eropa.

"Di Keraton Cakranegara dan di medan perang, KNIL menyita 230 kilogram emas, 7.000 kilogram perak, dan banyak perhiasan serta batu mulia. Penjarahan ini disebut di Belanda sebagai 'harta karun Lombok'. Setelah dikirim ke Belanda, lebih dari 500 benda jarahan disimpan di Rijksmuseum Amsterdam. Kumpulan benda ini kemudian dipindahkan oleh Rijksmuseum ke Museum Volkenkunde, yang sekarang menjadi bagian dari NMVW. Sebagian (235 benda) dikembalikan ke Indonesia pada 1977. Bagian lain (27 objek) telah hilang," tulis dokumen tersebut.

ADVERTISEMENT

Dari 472 artefak bersejarah, 355 artefak di antaranya adalah harta karun Lombok. Benda-benda itu berupa kotak tembakau berbahan emas, perak, atau bertatahkan batu mulia, perhiasan, gagang keris, dan benda-benda lainnya. Benda-benda ini masuk dalam Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam di Belanda.

Harta karun Lombok (Dokumen situs web Pemerintah Pusat Belanda)Harta karun Lombok (Dokumen situs web Pemerintah Pusat Belanda)

Ada banyak koleksi mangkuk berbahan perak yang ditempa. Ada pula gelas-gelas perak, sendok, serta perlengkapan menyirih yang juga berbahan perak.

Yang paling memukau mata, ada kotak tembakau bernomor inventaris RV-4905-75. Kotak tembakau ini bermaterialkan emas dan dihiasi banyak batu rubi, serta dipahati ukiran motif bunga dan daun. Kotak ini berasal dari Cakranegara (Lombok Barat) tempat istana Raja Mataram setempat. Kerajaan di sini dulu menjalin kerja sama dengan Kerajaan Karangasem di Bali Timur. Penguasa terakhir kerajaan ini adalah Anak Agung Gde Ngurah Karangasem (1872-1894).

Harta karun lombok. (Situs Web Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam, Belanda)Harta karun lombok, cincin bernomor inventaris RV-2364-306. (Situs Web Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam, Belanda)

Ada pula cincin indah berbahan emas dan bermata batu rubi oval, berwarna merah keunguan. Cincin itu memiliki motif gulungan palu dan kepala garuda. Nomor inventarisnya RV-2364-306.

"Dalam upaya pemerintah Hindia Belanda untuk mendapatkan pengaruh politik yang lebih besar di wilayah Bali-Lombok, ekspedisi militer dikirim ke Lombok pada Juli 1894. Istana Raja Cakranegara diserang dan pada akhir tahun itu akhirnya jatuh ke tangan Belanda. Perbendaharaan Istana dikosongkan. Harta karun yang dibawa terdiri atas 230 kilogram emas, 7.000 kilogram perak, dan tiga peti berisi batu, perhiasan, dan benda berharga. Sebagian dari harta itu dikembalikan ke Indonesia pada tahun 1977," tulis situs web Koleksi Museum Nasional dan Museum Rotterdam, Belanda.

Harta karun Lombok (Dokumen situs web Pemerintah Pusat Belanda)Harta karun Lombok (Dokumen situs web Pemerintah Pusat Belanda)

Simak juga Video 'Jubir soal Anies Terima Tongkat Pangeran Diponegoro: Tugas Kenegaraan':

[Gambas:Video 20detik]



(dnu/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads