Vendor proyek renovasi buka suara mengenai anjloknya lift barang yang menewaskan tujuh pekerja bangunan di sekolah Az-Zahra, Lampung. Vendor mengakui adanya kelalaian yang berakibat maut itu.
"Itu karena lost control. Kalau pengawasan, itu rutin. Pekerja ini jika harus ke dalam (turun ke lantai dasar), mereka harus lepas sepatu jika mau lewat tangga. Mungkin tidak mau ngantri, makanya naik itu," kata Rahmat, penanggung jawab dari pihak vendor, ketika dihadirkan dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), seperti dilansir detikSumbagsel, Jumat (7/7/2023).
Rahmat menyatakan pihaknya selalu memberikan peringatan terhadap para pekerja. Menurutnya, pengerjaan proyek renovasi di sekolah ini melibatkan 40 pekerja.
"Setiap hari, kalau mulai kerja, selalu diingatkan dan memang orang yang bertanggung jawab untuk itu juga ikut jadi korban," ucapnya.
Rahmat tidak menjelaskan apakah para pekerja sering menggunakan lift barang tersebut sebagai akses naik dan turun. Namun dia menegaskan pihaknya sudah melarang para pekerja menggunakan lift barang tersebut.
"Kalau yang diketahui seharusnya tidak boleh, bukan masalah berapa kalinya. Ya tingkat kesabarannya saja, jadi kapasitas 6 orang dinaiki 9 orang," katanya.
Baca berita lengkapnya di sini.
Lihat Video '4 Korban Tragedi Lift Anjlok Sekolah Az-Zahra Dimakamkan':
(lir/idh)