5 Hal Diketahui Penerbangan Menegangkan Pesawat Komnas HAM ke Kendari

5 Hal Diketahui Penerbangan Menegangkan Pesawat Komnas HAM ke Kendari

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 19 Mei 2023 07:47 WIB
Desain Lion Air terbaru yang dianggap netizen seperti terbang di atas air.
Ilustrasi pesawat Lion Air (Foto: Tangkapan layar App Lion Air)
Jakarta -

Pengalaman menegangkan saat menumpangi pesawat dialami oleh Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah. Pesawat JT992 rute Makassar-Kendari yang ditumpangi Anis dan rombongan tiba-tiba naik lagi sesaat hendak mendarat.

Cerita ini disampaikan Anis lewat akun Twitternya, Kamis (18/5/2023). Anis sudah mengizinkan cuitannya dikutip.

"Alhamdulillah bisa mendarat dengan selamat. Terima kasih Kapten Nikson Aris, kapten di penerbangan JT 0992 dari Makassar-Kendari. Ketika pesawat sudah mau mendarat, nyaris sampai landasan, tiba-tiba naik lagi. Diumumkan bahwa karena ada tekanan angin di ekor pesawat yang melebihi batas maksimal bisa berbahaya bablas," kata Anis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anis HidayahAnis Hidayah Foto: Ari Saputra

Pesawat Naik dan Berputar-putar Lagi

Anis menyebut pesawat yang ditumpanginya naik dan berputar-putar lagi selama 20 menit sebelum mendarat. Dia juga sempat bertanya kepada pramugari soal risiko jika pesawat dipaksakan mendarat saat terdapat tekanan udara melebihi batas di bagian ekor.

"Pesawat naik lagi sekitar 20 menit, berputar. Lalu kemudian bisa mendarat. Saat mau turun saya tanya pada pramugari tentang risiko kalau tetap mendarat, katanya bisa bablas, tergelincir atau kemungkinan lain," ujar Anis.

ADVERTISEMENT

Anis menyebut dirinya merapal selawat ketika pesawat naik lagi. Dia dan beberapa anggota Komnas HAM lainnya berdoa selama perjalanan udara yang berlangsung menegangkan tersebut.

"Saat pesawat naik lagi, saya merapal berbagai selawat, mulai asghil, nariyah, dan lain-lain. Baca Alfatihah dan doa-doa lainnya. Saat pengumuman berkumandang, saya melirik teman sesama komisioner Komnas HAM yang di belakang saya. Lalu kami sama-sama berdoa dengan khusyuk dengan memejamkan mata," kata dia.

Dalam wawancara telepon, Anis mengatakan pesawat tersebut sempat mengalami delay sebelum pemberangkatan ke Kendari. Adapun tujuan Komnas HAM ke Kendari adalah melaksanakan tugas pemantauan kasus.

"Sempat delay, jadi sempat delay sebentar, lalu ada masalah pendingin gitu, sekitar mungkin 15-20 menit, tapi kemudian pendinginnya bekerja dengan baik sih. Nggak ada masalah apa-apa, relatif stabil flight-nya itu," ujar dia menceritakan momen sebelum pesawat mengalami tekanan yang dimaksudnya.

Situasi di dalam pesawat pun sempat tegang setelah pesawat naik lagi ketika nyaris mendarat.

"Jadi cukup tegang ya, saling pandang, pada berdoa, tapi nggak ada suara kan. Begitu udah turun, itu pada cerita (saat) jalan keluar, bagaimana suasana tadi, suasana hati masing-masing," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Saksikan juga 'Saat Menengok Penerbangan Perdana Kertajati-Malaysia dari BIJB':

[Gambas:Video 20detik]




Pesawat Hilang 10 Menit di Flightradar24

Anis menyebut driver yang menjemput rombongan Komnas HAM rutin memantau situs Flighradar24 untuk mengetahui ada-tidaknya delay pesawat. Pesawat yang ditumpangi, kata Anis, menceritakan pernyataan sang driver, sempat hilang 10 menit dari radar.

"Jadi dia cerita, driver kami itu cerita setiap jemput penumpang itu dia selalu ngecek radar24 untuk melihat ketepatan pesawat itu posisinya di mana gitu ya, mendaratnya ada delay atau nggak, jadi dia bilang bahwa sekitar 10 menit itu hilang dari radar," katanya.

Meski demikian, Anis menyebut pendaratan pesawat dengan nomor penerbangan JT992 itu lancar. Dia kemudian menemui kapten penerbangan untuk mengucapkan terima kasih.

"(Mendarat) Alhamdulillah lancar. Makanya kami nemuin kaptennya itu untuk salaman," kata Anis.

Kata Alvin Lie soal Pesawat Sempat Hilang di Flightradar

Pesawat JT992 rute Makassar-Kendari yang ditumpangi Anis Hidayah dan rombongan tiba-tiba naik lagi sesaat hendak mendarat, serta sempat hilang 10 menit dari situs Flightradar24. Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan peristiwa itu merupakan hal yang wajar terjadi.

"Tidak ada yang luar biasa. FR (Flightradar) bukan alat navigasi standar, hanya alat bantu untuk monitor," kata Alvin Lie saat dihubungi, Kamis (18/5).

Menurut Alvin, pilot dapat membatalkan pendaratan karena berbagai hal, seperti kondisi angin yang terlalu kencang atau adanya pesawat lain di runway.

Alvin menyebut pergerakan pesawat dapat dipantau melalui pemancar Automatic Dependent Surveillance- Broadcast (ADS-B). Menurutnya, pesawat tidak tampak di Flightradar bukan berarti hilang.

"Menggunakan pemancar ADS-B untuk memantau pergerakan pesawat. Ketika pesawat sedang berada di posisi yang tidak terjangkau stasiun ABSB, pesawat bisa tidak tampak di FR, bukan berarti pesawat tersebut hilang," ujarnya.

Dia mengatakan, jika pesawat itu tidak terjangkau di radar ATC (kontrol lalu lintas udara), patut dipertanyakan. Sebab, kata dia, pesawat hanya dipantau oleh ADS-B.

"Baru heboh jika pesawat tidak muncul di radar ATC/AirNav. Pesawat ini dipantau murni menggunakan sinyal ADS-B. Tidak ada sinyal radar (squawk not available)," imbuhnya.

Simak penjelasan Lion Air di halaman selanjutnya:

Penjelasan Lion Air

Lion Air menjelaskan kejadian yang dialami oleh pesawat dengan nomor penerbangan JT-992 rute Makassar-Kendari. Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menyebut bahwa pesawat membawa tujuh awak kabin dan total 217 penumpang. Penumpang terdiri dari 211 dewasa, dua anak-anak, dan empat balita.

"Penerbangan JT-992 mengalami pembatalan proses pendaratan pesawat dan mengudara kembali ke jalur penerbangan (go around). Hal ini dilakukan dalam situasi ketika kondisi cuaca yang tidak mendukung, berupa kecepatan angin dan arah angin yang berubah secara mendadak mengakibatkan kecepatan pesawat melebihi batas ketentuan untuk mendarat, sesuai dengan persyaratan operasional dan standar keselamatan penerbangan," kata Danang, dalam keterangannya, Kamis (18/5).

Danang menyebut, pilot memutuskan untuk kembali ke jalur penerbangan setelah mendengar informasi cuaca aktual. Sehingga demi keselamatan, keputusan itu diambil.

"Keputusan pilot untuk melakukan go around tersebut telah diambil dengan pertimbangan keselamatan dan keamanan penerbangan yang berdasarkan pada informasi cuaca aktual yang terpantau melalui radar di dalam pesawat," katanya.

"Pilot dan awak kabin juga memberikan informasi yang diperlukan kepada seluruh penumpang mengenai kondisi dimaksud," katanya.

Selama proses go around, pilot tetap berkoordinasi dengan petugas darat dan pengatur lalu lintas udara utuk memastikan langkah-langkah yang tepat diambil demi mengutamakan keamanan penerbangan.

"Setelah kondisi cuaca membaik dan memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan, pilot berhasil mendaratkan pesawat secara normal di Bandar Udara Haluoleo Kendari di Konawe Selatan pukul 13.25 WITA," katanya.

Lion Air Tepis Pesawat Hilang di Flightradar

Komisioner Komnas HAM Anis Hidayat menyebut pesawat JT882 rute Makassar-Kendari sempat hilang selama 10 menit dari situs Flightradar24. Pihak Lion Air menepis anggapan tersebut.

"Operasional penerbangan aman dan normal (tidak hilang)," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangannya, Kamis (18/5).

Danang pun mengirimkan laporan dari situs tersebut. Di situs itu terekam pesawat JT992 sampai di Kendari dari Makassar.

Halaman 3 dari 3
(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads