Wanita asal Depok, SN, menjadi korban penipuan setelah dijanjikan pekerjaan melalui media sosial. Korban dijanjikan mendapatkan komisi hanya dengan memencet tombol like dan subscribe video di akun YouTube.
Namun, bukannya mendapatkan keuntungan seperti dijanjikan, korban malah kehilangan uang puluhan juta rupiah. Awalnya komisi yang dijanjikan korban berjalan mulus setelah korban beberapa kali melakukan tugasnya.
Sampai kemudian korban diminta untuk deposit sejumlah uang di website krypto oleh pelaku dengan alasan pekerjaan pencet like dan subscribe tak bisa dilanjut jika tak deposit uang. Singkatnya, korban terbujuk rayuan pelaku hingga mendepositokan sejumlah uang.
Setelah deposit terkumpul mencapai puluhan juta rupiah, korban tak mendapatkan keuntungan yang dijanjikan. Korban kemudian melaporkan kasus ini ke polisi.
Tugas Pencet Like dan Subscribe
SN menjelaskan, dia awalnya mendapatkan broadcast tawaran pekerjaan hanya dengan memencet like dan subscribe video YouTube lewat aplikasi WhatsApp. Hingga akhirnya korban tertarik dan dibawa masuk ke sebuah grup Telegram.
"Akhirnya saya tanya iya kenapa gitu kan, akhirnya pas udah saya tanya gitu dia invite saya di grup Telegram. Saya nggak tertarik ya buat join, tapi pas dimasukin ke dalam grup Telegram yang ramai banget itu, isinya 300 orang lebih," kata SN saat dihubungi wartawan, Selasa (9/5).
SN menyampaikan grup tersebut terlihat aktif dan meyakinkan. SN mengaku awalnya ia hanya iseng mengikuti arahan tugas pelaku untuk nge-like dan subscribe.
"Terus adminnya nge-japri lagi terus bilang tugas 'Selanjutnya kak' sampe 3 kali tugas. Akhirnya dia bilang 'Udah beres 3 tugas ya, reward-nya akan kita TF'. Akhirnya di TF-lah bener tuh, receh banget kan awalnya cuma 15 ribu," ungkapnya.
Diminta Deposit di Situs Trading
SN mengatakan tugas arahan pelaku itu dilakukannya hingga ke-6 kali dan diberi reward. Kemudian, SN melihat banyak peserta di dalam grup mengirim bukti top up ratusan ribu hingga jutaan.
Hingga kemudian, SN diminta untuk membantu menaikkan transaction red di website crypto yang diakui pelaku sebagai mitra. Jika tidak top up (deposit), SN menyebut tidak bisa melanjutkan tugasnya untuk like-subscribe.
"Terus saya lihat di grup semua orang tuh pada transfer juga pada kirim bukti reward-nya segala rupa. Akhirnya ya udah kalo gitu oke akhirnya saya deposit lah Rp 500 ribu pertama," ungkapnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
(mea/mea)