Korban Ungkap Awal Mula Tertipu Modus Kerja Pencet Like dan Subscribe

Korban Ungkap Awal Mula Tertipu Modus Kerja Pencet Like dan Subscribe

Devi Puspitasari - detikNews
Selasa, 09 Mei 2023 16:21 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Ilustrasi garis polisi. (Ari Saputra/detikcom)
Depok -

Seorang wanita berinisial SN kena tipu dengan modus pekerjaan paruh waktu melalui aplikasi hanya dengan memencet Like dan Subscribe pada video YouTube. SN mengaku mulanya pelaku memberi pesan WhatsApp berkali-kali dan miscall terhadapnya.

"Akhirnya saya tanya iya kenapa gitu kan, akhirnya pas udah saya tanya gitu dia invite saya di grup Telegram. Saya nggak tertarik ya buat join, tapi pas dimasukin ke dalam grup Telegram yang ramai banget itu, isinya 300 orang lebih," kata SN saat dihubungi wartawan, Selasa (9/5/2023).

SN menyampaikan grup tersebut terlihat aktif dan meyakinkan. SN mengaku iseng mengikuti arahan tugas pelaku untuk like dan subscribe.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus adminnya ngejapri lagi terus bilang tugas 'Selanjutnya kak' sampe 3 kali tugas. Akhirnya dia bilang 'Udah beres 3 tugas ya, reward-nya akan kita TF'. Akhirnya di TF-lah bener tuh, receh banget kan awalnya cuma 15 ribu," ungkapnya.

SN mengatakan tugas arahan pelaku itu dilakukannya hingga kali ke-6 dan diberi reward. Kemudian, SN melihat banyak peserta di dalam grup mengirim bukti top up ratusan ribu hingga jutaan.

ADVERTISEMENT

"Entah ya, saya nggak terlalu merhatiin juga untuk liat apakah itu bukti transaksinya palsu apa gimana, yang jelas saya cuma liat 'Oh iya ini orang-orang pada top up, deposit. Hari pertama itu belum dijelasin ada tugas kayak gitu," ungkapnya.

Pada satu titik, kata SN, pelaku menjelaskan tugas selanjutnya untuk membantu menaikkan transaction red di website krypto yang diakui pelaku sebagai mitra. Namun, jika tidak top up (deposit), SN menyebut tidak bisa melanjutkan tugasnya untuk like-subscribe.

"Terus saya liat di grup semua orang tuh pada transfer juga pada kirim bukti reward-nya segala rupa. Akhirnya ya udah kalo gitu oke akhirnya saya depositlah Rp 500 ribu pertama," ungkapnya.

Kemudian, SN dapat menarik uang hasil dari trading website arahan pelaku. SN mengaku dapat menarik uang sebesar Rp 600 ribu dari pelaksanaan tugas pelaku tersebut.

"Abis dari situ bisa di withdraw hasil dari trading yang ada di website abal-abal juga ternyata. Nah di situ udah langsung withdraw sebesar Rp 600 ribu akhirnya hari itu juga saya tarik uangnya masuklah ke rekening nah itu di hari pertama, hari pertama dari magrib sampai jam 9-anlah gitu," lanjutnya.

Menurutnya, pelaku menjebaknya dengan membangun kepercayaan dan diyakinkan dengan aktivitas dalam grup tersebut. "Membangun kepercayaan gitu dah seolah-olahnya, oh benar nih. Jadi pas dikasih face to face untuk deposit selanjutnya akhirnya saya ngikutin, gitu," ungkapnya.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Fitri menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 12.55 WIB. Mulanya, SN mendapat pesan WhatsApp yang menawarkan pekerjaan paruh waktu hanya dengan memencet Like dan Subscribe video YouTube.

"Jika sudah menyelesaikan 3 tugas akan diberikan komisi sebesar Rp 15 ribu. Setelah korban setuju, korban diundang ke dalam grup Telegram dan di dalam Telegram korban melakukan tugasnya sebanyak 5 kali," kata Fitri dalam keterangannya, Selasa (9/5/2023).

Pelaku terus memberikan komisi hingga tugas ke-6, tapi korban wajib deposit terlebih dulu maksimal Rp 500 ribu dengan reward 20%. Hal itu terus berlanjut dan komisi dapat dicairkan hingga tugas ke-8.

Simak juga Video: Iming-Iming Jadi Pegawai Kantor OJK, Pecatan sekuriti Tipu 16 Orang

[Gambas:Video 20detik]




(mei/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads