Viral Pesawat Berasap Bikin Panik Penumpang, Ini Penjelasan Batik Air

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Sabtu, 29 Apr 2023 16:55 WIB
Ilustrasi Batik Air. Foto: Irwan Nugroho
Jakarta -

Sebuah video yang memperlihatkan kepanikan penumpang di dalam pesawat viral di media sosial. Kepanikan terjadi lantaran disebut timbul asap dari dalam pesawat.

Rekaman video itu disertai suara perdebatan antara kru pesawat dan para penumpang. Suara seseorang yang diduga kru pesawat meminta agar penumpang tetap bersikap tenang dan tak merekam kejadian tersebut.

"Kami mohon kerjasama anda. Sekali lagi saya minta kerjasama anda untuk tetap duduk tenang dikarenakan kondisi pesawat baik-baik saja," ucap kru pesawat tersebut seperti dilihat, Sabtu (29/4/2023).

"Udah nggak kondusif," ucap seorang penumpang.

"Udah nggak bisa (tenang), ini udah bau loh," sahut penumpang lainnya.

"Jadi semuanya harap, ibu tolong telepon genggam nya dimatikan, jangan ada yang memviralkan," balas kru pesawat tersebut.

"Kita nggak berani mbak," jawab penumpang lainnya.

Dalam keterangan video viral itu, disebutkan penumpang berteriak meminta turun dari pesawat lantaran adanya asap yang muncul dari dalam pesawat. Disebutkan pula mesin pesawat sudah mati sebanyak 3 kali serta mengeluarkan bunyi.

Dikonfirmasi terpisah, Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan peristiwa tersebut terjadi di dalam pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUZ. Pesawat ini tadinya hendak membawa enam awak pesawat dan 134 tamu dengan menempuh rute perjalanan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Selatan pada Kamis (20/4/2023).

"Pada saat pesawat akan diberangkatkan mengalami gangguan teknis dan membutuhkan waktu untuk pengecekan dan perbaikan," kata Danang dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/4/2023).

Setelah pilot dan teknisi saling berkoordinasi, diputuskan pesawat tersebut tak dapat diberangkatkan. Awak kabin pun mulai mengarahkan penumpang kembali ke ruang tunggu bandar udara.

"Setelah pilot berkoordinasi dengan teknisi, diputuskan pesawat tidak dapat diberangkatkan, keputusan ini untuk meyakinkan keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Hal ini mutlak dilaksanakan oleh pilot dan sesuai berdasarkan standar operasi perusahaan, awak kabin mengumumkan dan memberitahukan kepada tamu serta memohon dan mengarahkan untuk kembali ke ruang tunggu bandar udara sampai ada pemberitahuan selanjutnya," jelasnya.

Pemberangkatan akhirnya mengalami keterlambatan selama 120 menit, lantaran adanya pergantian pesawat. Penumpang pun akhirnya diberangkatkan menggunakan pesawat airbus lainnya, yaitu Airbus 320-200 registrasi PK-LAZ.

"Keputusan dimaksud dilakukan guna menjamin keselamatan dan keamanan serta kenyamanan penerbangan," terangnya.

Danang menjelaskan yang muncul bukanlah asap melainkan air conditioning system. Ini merupakan bentuk aliran udara yang menyerupai asap kabut putih terlihat di dalam kabin pesawat terutama pada Airbus 320 yang merupakan hasil dari sistem ventilasi air conditioning system.

Sistem ventilasi ini, kata dia, mulai beroperasi dan mulai menyalurkan udara segar dari luar ke dalam kabin pesawat. Udara dari luar dapat berisi kelembapan yang lebih tinggi, terutama di daerah dengan kondisi cuaca yang lembap. Ketika udara masuk ke dalam kabin pesawat yang lebih dingin, suhunya menurun dan kelembapannya naik, sehingga udara ini menjadi lebih terlihat seperti kabut putih.

"Aliran udara dimaksud tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak memiliki dampak negatif pada keselamatan penerbangan, Sirkulasi udara ini merupakan tanda bahwa sistem ventilasi bekerja dengan baik dan menyediakan udara segar yang nyaman bagi penumpang selama penerbangan," terangnya.

Sementara suara bising dan keras yang terdengar dari GTC (Ground Turbine Compressor) pada pesawat terutama ketika berada di dekat mesin pesawat atau di sekitar area penumpang karena adanya proses penghisapan dan proses peningkatan tekanan udara yang dilakukan oleh GTC.

GTC bekerja dengan cara memasok udara segar ke dalam kabin pesawat menggunakan turbin yang diputar berkecepatan tinggi. Proses ini mengeluarkan suara yang bising karena pergerakan turbin yang cepat menghasilkan suara frekuensi tinggi. GTC menggunakan komponen mekanis lainnya seperti compressor dan gearbox yang menghasilkan suara bising dan keras.

"Meskipun terdengar bising dan keras, GTC dan mesin pesawat lainnya dirancang dan diuji secara ketat untuk memastikan bahwa suara yang dihasilkan tetap berada dalam batas aman dan tidak menyebabkan gangguan atau bahaya bagi penumpang atau awak pesawat," ujarnya.

"Batik Air akan selalu mengedepankan keselamatan dan kenyamanan penerbangan," sambungnya.

Manajemen Batik Air meminta maaf atas kejadian tersebut hingga menyebabkan keterlambatan keberangkatan penerbangan.

"Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan keberangkatan penerbangan ID-6842 yang dijadwalkan mengudara pukul 19.00 WIB dengan pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUZ. Penerbangan ini akan membawa 6 (enam) awak pesawat dan 134 tamu," imbuhnya.

Simak juga Video: Penampakan Pesawat TNI AU Tergelincir di Bandara Timika







(taa/idh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork