Titik U-Turn di DKI Ditutup Bertambah Meski Sempat Tuai Polemik

Titik U-Turn di DKI Ditutup Bertambah Meski Sempat Tuai Polemik

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 05 Apr 2023 20:39 WIB
Penutupan U-turn di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, berlangsung ricuh.
Foto: Penutupan U-turn di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, berlangsung ricuh. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta menambah titik putaran balik atau u-turn di Ibu Kota yang akan ditutup. Penutupan u-turn ini sempat mendapatkan penolakan dari warga.

"Sekarang itu sudah menjadi 32 titik u-turn," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).

Syafrin menjelaskan 22 dari 32 u-turn telah ditutup saat ini. Dia mengatakan Dishub DKI tengah mengkaji efektivitas kinerja lalu lintas setelah titik u-turn ditutup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sudah dieksekusi kemarin 22 titik dan sekarang sedang kami lakukan kajian terkait efektivitasnya dari sisi kinerja lalu lintas dan seterusnya," jelasnya.

Titik putaran balik yang bakal ditutup tersebar di 5 wilayah kota Jakarta. Rinciannya adalah 5 titik di Jakarta Barat, 8 titik di Jakarta Selatan, 3 titik di Jakarta Utara, 8 titik di Jakarta Timur dan 8 titik di Jakarta Barat.

ADVERTISEMENT

Berikut daftar lengkapnya:

Kota Administrasi Jakarta Pusat

1. Jalan Garuda (Wuling Motor)
2. Jalan Palmerah Utara (Apotik Bundaran Slipi)
3. Jalan Sukarjo Wiryopranoto (BNI Sawah Besar)
4. Jalan Pejompongan (Menara BNI)
5. Jalan KH Mas Mansyur dan Jalan Habib Usman Mufti (City Walk)

Kota Administrasi Jakarta Selatan

6. Jalan Raya Pasar Minggu (Pintu Masuk Perumahan Sat Brimobda Metro Batalyon B)
7. Jalan Pakubuwono VI (akses menuju Jl Martimbang)
8. Jalan Raya Pasar Minggu (Jalan Samali perbatasan Pancoran dan Pasar Minggu atau Jalan Samali dekat Halte H Samali Partai Bulan Bintang)
9. Jalan RC Veteran Raya (depan pom bensin Pertamina)
10. Jalan Raya Ciledug (dua U-turn)
11. Jalan Rasuna Said (depan JPO Karet Kuningan)
12. Jalan Pangeran Antasari (simpang Jalan H Naim II dan Jalan H Naim III)
13. Jalan Antasari (depan SD Cilandak Barat 15 Pagi)

Lihat juga Video 'U-Turn Jalan Satrio Kembali Bobol':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya pada halaman berikut.

Kota Administrasi Jakarta Utara

14. Jalan Danau Sunter Utara
15. Jalan Mitra Bahari Apartemen Mitra Bahari
16. Jalan Yos Sudarso (on ramp masuk tol sunter)

Kota Administrasi Jakarta Timur

17. Jalan Raya Bekasi (dekat Halte Busway Ujung Menteng)
18. Jalan I Gusti Ngurah Rai (dekat halte Busway Cipinang)
19. Jalan DI Panjaitan (depan Kantor Camat)
20. Jalan DI Panjaitan (depan Pos Pemadam Jatinegara)
21. Jalan Raya Kalimalang/Jl Laksamana Malahayati (simpang Jl Kapin Raya)
22. Jalan Kayu Putih Raya (Jalur Cepat Lambat depan Simpang Pulo Nangka Timur)
23. Jalan Raya Kalimalang (Depan KFC, Jalan Tol Becakayu)
24. Jalan Raya Jakarta-Bogor (Depan PD Pasar Jaya Kramat Jati)

Kota Administrasi Jakarta Barat

25. Jalan Daan Mogot (Casa Jardin)
26. Jalan Daan Mogot (Vittoria Residance)
27. Jalan Palmerah Utara (Regina Pacis)
28. Jalan Palmerah Utara (Plyfield Court)
29. Jalan Joglo Raya (U-Turn Exit Tol Joglo)
30. Jalan Kembangan Raya (Sebelum TL)
31. Jalan Outer Ring Road (Pos Polisi)
32. Jalan KH Moh Mansyur (TL Jembatan Lima Roxy).

Sempat Tuai Polemik

Penutupan putaran balik ini sempat mendapatkan penolakan oleh warga. Salah satunya penutupan u-turn atau putaran balik di Jalan Pangeran Antasari yang berakhir ricuh. Warga menolak penutupan u-turn tersebut lantaran putaran balik itu merupakan akses utama bagi anak-anak sekolah.

"Tidak menerima karena akses utama, karena akses utama anak-anak sekolah keluar masuk warga, keluar masuk dari sini, Antasari sini, Jalan Haji Naim II, Haji Naim III itu pintu keluar masuk untuk ke masjid ke sekolahan. Karena dia keluarnya di sini doang karena di lampu merah nggak bisa, muter balik itu," kata salah satu warga, Ari Andika (30), saat ditemui di Jl Haji Naim III, Jakarta Selatan, Kamis (30/3).

Ari menyebutkan tak ada pemberitahuan dari Dinas Perhubungan (Dishub) terkait penutupan U-turn tersebut. Di meminta u-turn itu tak ditutup dan separator pembatas yang menutupi putaran jalan itu diangkat.

"Warga minta dibuka karena akses utama, untuk anak sekolah, untuk masuk aja kita nggak bisa harus muter jauh, kira-kira 2 kilometer dari sini," ujarnya.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta kemudian mengevaluasi penutupan u-turn di Jalan Pangeran Antasari ini. Evaluasi dilakukan usai menuai protes warga hingga berbuntut ricuh.

"Kita coba evaluasi," kata Syafrin saat ditemui di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (31/3).

Syafrin mengatakan protes dilayangkan lantaran beberapa warga ingin memotong jalan dengan cara melewati u-turn. Karena penolakan berdatangan, pihaknya memutuskan untuk membuka sebagian u-turn sambil menunggu hasil evaluasi.

"Terkait penutupan u-turn di Jalan Haji Naim 2 dan 3 memang kemarin setelah dilakukan penutupan ada komplain dari masyarakat dan Pak Ogah setempat. Untuk itu kemudian kami buka sebagian," ujarnya.

U-turn di Jalan Pangeran Antasari ini masih masuk dalam titik yang akan ditutup oleh Pemprov DKI. Kini evaluasi masih dilakukan.

Warga Protes di U-turn Depan Pasar Kramat

Sementara itu, pantauan detikcom pada Jumat (31/3/2023), u-turn di depan Pasar Kramat Jati telah ditutup menggunakan mass concrete barrier (MCB). Arus lalu lintas di sekitar U-turn arah Cilitan macet. Sedangkan arah sebaliknya, yaitu menuju Cililitan, ramai lancar.

Berbagai jenis kendaraan memadati ruas jalan tersebut, dari motor, mobil, truk, angkot, hingga bus TransJakarta. Suara klakson bersahutan di tengah macet.

Beberapa angkot yang menurunkan dan menaikkan penumpang juga menambah macet kian parah, termasuk pedagang pasar yang baru membuka lapak di pinggir jalan dekat halte Pasar Kramat Jati.

Warga sekitar protes atas ditutupnya putaran balik tersebut. Salah satu warga bernama Bagyo (56) jadi kesulitan melakukan putar balik.

"Nggak setujulah. Jadi susah buat puter balik," ungkapnya.

Bagyo mengatakan sering mengakses U-turn tersebut. Dia menganggap kemacetan lalu lintas tetap terjadi meski u-turn ditutup.

"Di sini mah emang suka macet, mau ditutup juga bagi saya pasti tetap macet juga soalnya kan deket pasar," tuturnya.

Senada dengan Bagyo, Adi (27) mengatakan keberatan atas penutupan U-turn. Adi biasanya mengakses U-turn tersebut untuk memasok barang ke pasar. Dia mengatakan kiosnya berada di dekat U-turn yang ditutup.

"Lewat sini mah sering karena emang deket ke arah tempat dagangan saya. Jadi nggak perlu jauh-jauh buat masok barang," tuturnya.

Pemprov DKI tetap melanjutkan penutupan u-turn tersebut. Saat ini sebanyak 22 dari 32 U-turn telah ditutup saat ini. Dishub DKI juga tengah mengkaji efektivitas kinerja lalu lintas setelah titik u-turn ditutup.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads