Kasus pelajar SMA tewas ditabrak pengemudi Mercy di perempatan lampu merah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel) masih dalam penyelidikan. Baru-baru ini terungkap pengemudi Mercy itu merupakan anak polisi. Simak fakta-fakta sementara kasus tersebut.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 12 Maret 2023, sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu S membonceng rekannya berinisial B menggunakan motor milik S.
Kronologi Versi Keluarga
Redaksi detikcom mendapatkan salah satu kontak dari pihak keluarga dari pelajar SMA itu tapi meminta agar identitasnya dirahasiakan. Dia lantas memberikan keterangan tertulis berupa kronologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Motor yang mereka kendarai melaju dari Cilandak melintas di perempatan lampu merah Ragunan. Pada saat bersamaan, ada mobil Mercy dengan kecepatan kencang dari arah Mampang Prapatan ke Ragunan. Malang tak dapat dihindari, tabrakan pun terjadi.
Disebutkan dalam keterangan dari pihak keluarga itu bila S tewas di tempat, sedangkan B sempat koma. Mereka dievakuasi ke RSUD Pasar Minggu.
Pengemudi Mercy Anak Karo Ops Polda NTB
Pengemudi Mercy itu ternyata anak Karo Ops Polda NTB Kombes Abu Bakar Tertusi. Abu Bakar Tertusi buka suara terkait kasus tersebut. Dia membenarkan pengemudi mobil Mercedes Benz tipe GLA 200 dengan nomor polisi D 1127 DQ adalah anaknya.
Kronologi Versi Keluarga Pengemudi Mercy
Abu Bakar pun membeberkan kronologi peristiwa tersebut. Menurut Abu Bakar, dari beberapa keterangan saksi mata, motor yang dikendarai korban menerobos lampu merah dan melaju kencang.
"Tapi ya secara bukti secara keterangan saksi yang ada waktu di lapangan. Itu ya mengatakan ada motor menerobos lampu merah. Mobil anak saya dihantam begitu dari depan. Begitu lho," terang Abu Bakar.
Lanjut Abu Bakar, sesuai hasil pemeriksaan Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan, anaknya alias pengemudi Mercy datang dari arah berlawanan di perempatan tempat kejadian perkara (TKP). Tiba-tiba motor milik Muhammad Syamil Akbar datang dari arah depan menerobos lampu merah.
"Anak saya mau lurus sama-sama mau lurus gitu lho. Si dia (korban) nyenggol samping mobil gitu lho," kata Abu Bakar.
Dia mengaku sedikit menyesalkan terkait isu kasus itu diintervensi oleh pejabat tinggi Polda NTB.
"Saya sesalkan itu. Mohon maaf ya. Saya juga selama ini tidak ikut-ikutan. Istri saya di Jakarta yang urus kasus ini. Saya kan selama ini di Mataram saja," tegas Abu Bakar.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Lihat juga Video: Kronologi Stefan William Ditabrak Motor dari Belakang
Polisi Periksa 7 Saksi
Polisi telah memeriksa saksi-saksi terkait kasus ini. Sejauh ini ada 7 saksi yang sudah diperiksa.
"Kita sudah meriksa tujuh saksi," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Bayu Marfiando kepada wartawan, Sabtu (1/4/2023).
Bayu mengatakan salah satu saksi yang sudah diperiksa adalah pengemudi motor yang memboncengkan S. Pemeriksaan baru dilakukan lantaran menunggu pemulihan kesehatan saksi tersebut.
"Kita sudah meriksa tujuh saksi dan pihak yang mengendarai motor baru bisa dimintai keterangannya baru beberapa hari kemarin karena baru sembuh dari rumah sakit, yang nyetir," ujarnya.
Dia mengatakan penyelidikan kasus kecelakaan itu masih terus berlanjut. Dia menyebut sepeda motor S menerobos lampu merah saat peristiwa kecelakaan itu terjadi.
"Identifikasi awal motor menerobos lampu merah pada saat kejadian," ucapnya.
Polisi Segera Gelar Perkara
Polisi segera melakukan gelar perkara kasus tersebut. Namun belum merinci kapan pastinya gelar perkara bakal dilakukan.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan gelar perkara yang melibatkan Propam, Wasidik, Bidkum, Itwasda," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando, Minggu (2/4/2023).
Bayu mengatakan, nantinya hasil gelar perkara akan menjadi dasar penyidik menindaklanjuti kasus yang ada. Dia menegaskan, penyidik dalam hal ini bekerja secara profesional dan sesuai prosedur yang ada.
"Nanti hasil gelar tersebutlah yang menjadi dasar penyidik terhadap kelanjutan perkara tersebut," ujarnya.
(eva/eva)