Foto Tokoh Agama Dipakai Mafia Umrah, Seolah Endorse Padahal Korban Juga

Adrial Akbar - detikNews
Jumat, 31 Mar 2023 11:52 WIB
Foto: Polda Metro mengungkap kasus penipuan travel umrah yang membuat jemaah telantar di Arab Saudi. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Travel umrah PT NSWM melakukan berbagai cara untuk menggaet para korbannya. Tersangka Mahfudz Abdulah alias Abi bahkan tidak segan memasang foto tokoh agama untuk meyakinkan korban.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan PT NSWM ini merekrut tokoh agama untuk menarik para jemaah. Namun, tokoh agama ini sejatinya juga korban dari si tersangka.

"Kemudian, modus PT NSWM ini juga merekrut tokoh agama yang memiliki pengikut terbanyak," kata Hengki kepada wartawan, Jumat (31/3/2023).

Tokoh agama tersebut kemudian dimanfaatkan. Fotonya dipajang di brosur supaya menarik hati para calon korban.

"Kemudian memasang fotonya di dalam brosur, sehingga banyak jemaah yang ikut travel ini dan kebetulan tokoh agamanya ini ada yang menjadi Korbannya jadi seolah diendorse tapi dia korban," tuturnya.

Modus Operandi Mafia Umrah

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyampaikan ada 3 modus operandi yang dilakukan oleh Mahfudz dalam melakukan penipuan ini. Salah satunya dengan menjual paket umrah yang lebih murah, di bawah referensi Kemenag.

Paket perjalanan umrah dimulai dari sekitar Rp 36 jutaan. Kemudian PT NSWM melakukan promosi melalui medsos dengan testimoni jemaah yang sudah diberangkatkan.

"Jadi pintar, yang pertama keberangkatan awal itu sudah sesuai bahkan dibuat sebagus mungkin untuk menarik jemaah berikutnya," katanya.

Modus berikutnya adalah dengan memalsukan QR code. Jemaah yang berangkat rupanya menggunakan barcode yang lama yang pernah digunakan oleh jemaah lain yang pernah ke Arab Saudi.

"Kemudian travel ini memalsukan QR code. Ini fatal karena berisi data-data jemaah, antara foto dan QR code berbeda. Jadi jemaah kalau hilang di Arab itu susah dideteksi," imbuh Hengki.

Selanjutnya adalah modus tiket hangus 'yang dihidupkan kembali'. Jemaah dimintai pembayaran ekstra untuk 'menghidupkan kembali' tiket yang sudah hangus.

"Kemudian modusnya lagi tiket hangus bisa dihidupkan lagi menambah uang Rp 2,5 juta. ini kami sedang selidiki kok bisa ada modus ini," ujar Hengki.

Simak Video 'Tersangka Utama Mafia Travel Umrah Merupakan Residivis':






(mea/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork