Penutupan u-turn atau putaran balik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, berbuntut ricuh. Sejumlah warga menolak putaran balik di lokasi tersebut ditutup.
Beton penutup u-turn (moveable concrete barrier/MCB) yang dipasang di lokasi hanya berumur singkat. Selang beberapa jam kemudian MCB tersebut dibongkar dan u-turn dibuka kembali.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta menargetkan untuk menutup puluhan u-turn di beberapa ruas jalan raya. Ini dikarenakan u-turn atau putaran balik menjadi simpul kemacetan.
Di Jalan Pangeran Antasari, salah satunya. Putaran balik (u-turn) di sepanjang Jalan Antasari ini terdapat di beberapa ruas titik.
Namun, upaya Dishub DKI menutup u-turn di Jalan Antasari tidak berjalan mulus. Hanya berselang tiga jam setelah ditutup pada Kamis (30/3), beton separator tersebut dibongkar dan u-turn kembali dibuka gegara ditolak warga.
Kasat Lantas Wilayah Jakarta Selatan AKP Bayu Marfindo membenarkan soal penolakan penutupan u-turn ini. Informasi yang diperoleh kepolisian, penutupan u-turn tersebut ditolak oleh sejumlah 'Pak Ogah' atau pengatur lalu lintas liar.
"Infonya 'Pak Ogah' di sana nggak terima," kata Bayu, saat dihubungi wartawan, Kamis (30/3).
Alasan Warga Menolak U-Turn Ditutup
Tapi, bukan hanya 'Pak Ogah' yang menolak u-turn Antasari ditutup. Beberapa warga di sana mengaku keberatan u-turn tersebut ditutup.
Salah satu warga bernama Ari Andika (30) mengaku tidak setuju u-turn yang menjadi titik putaran balik ke Jalan Haji Naim II dan III ini ditutup. Alasannya, u-turn tersebut menjadi akses anak-anak sekolah dan ke masjid.
"Tidak menerima karena akses utama, karena akses utama anak-anak sekolah, keluar masuk warga, keluar masuk dari sini, Antasari sini, Jalan Haji Naim II, Haji Naim III, itu pintu keluar masuk untuk ke masjid ke sekolahan. Karena dia keluarnya di sini doang karena di lampu merah nggak bisa, muter balik itu," kata Ari, ditemui di Jl Haji Naim III, Jakarta Selatan, Kamis (30/3).
Warga lainnya, Rosmiati (53), juga tak setuju jika U-turn tersebut ditutup. Dia khawatir penutupan u-turn itu akan membuat jualannya sepi.
"Aku yang dagang nggak setuju, ya bakalan sepi, orang kan seberang mau beli ke sini sepi, gimana. Sekarang saja kan puasa udah sepi, apalagi entar ditutup lagi, orang mau makan mau apa nggak bisa beli," kata Rosmiati.
Baca selanjutnya: u-turn kembali dibuka....
Simak juga 'Jakarta Macet, Jokowi: Terlambat 30 Tahun Bangun Transportasi Publik':
(mei/mei)