Penutupan U-turn atau putaran balik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan (Jaksel), ricuh. Imbasnya, terjadi kemacetan di lokasi.
Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (30/3/2023) pukul 13.45 WIB, titik putaran dari Jalan Antasari ke Jalan KH Naim III, Antasari, Jaksel, kini telah ditutup mass concrete barrier (MCB). Sejumlah warga terlihat berkumpul di kedua sisi jalan menolak penutupan tersebut.
"Buka, buka!" teriak salah satu warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota kepolisian dan Satpol PP tampak berada di lokasi. Lalu lintas di Jalan Antasari mengalami kemacetan.
Beberapa pengendara memperlambat laju kendaraan untuk melihat ada apa gerangan di lokasi. Hal ini mengakibatkan lalu lintas macet.
Selain itu, sejumlah warga tampak duduk di atas separator yang menutup putaran U-turn. Mereka meminta separator itu dibongkar.
![]() |
Pak Ogah Menentang
Sebelumnya, Kasat Lantas Wilayah Jakarta Selatan AKP Bayu Marfindo mengatakan kericuhan tersebut dikarenakan Pak Ogah menolak U-turn tersebut ditutup.
"Ya betul," ujar Kasat Lantas Wilayah Jakarta Selatan AKP Bayu Marfindo saat dihubungi detikcom, Kamis (30/3/2023).
Bayu mengatakan penutupan U-turn merupakan kebijakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Namun hal ini ditentang oleh sejumlah Pak Ogah atau pengatur lalu lintas liar yang ada di lokasi.
"Infonya, Pak Ogah di sana nggak terima," kata Bayu.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
27 U-Turn Akan Ditutup
Sebagai informasi, Dishub DKI Jakarta diketahui telah menutup 14 titik U-turn atau putaran balik di beberapa ruas jalan. Penutupan U-turn dilakukan demi mengurangi simpul-simpul kemacetan di DKI Jakarta.
"Jadi U-turn sudah ada 14 yang ditutup dan juga akan diberlakukan SSA (sistem satu arah) pada tujuh ruas jalan," kata Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).
Syafrin tak menjelaskan dengan detail terkait titik mana saja yang telah ditutup. Sementara itu, ruas jalan dengan sistem satu arah telah diberlakukan di kawasan Jalan Jembatan Besi XII, Jakarta Barat.
Lebih lanjut dia menuturkan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait hal itu. Adapun pihaknya menargetkan akan menutup 27 titik yang telah direncanakan pada Juni tahun ini.
"Berikutnya, di beberapa lokasi sudah mulai akan dilakukan uji coba. Target kami keseluruhannya akan selesai di median tahun ini, pertengahan tahun ini," jelasnya.
Keberadaan titik putar balik turut berpengaruh dengan kondisi lalu lintas. Dishub DKI Jakarta sebelumnya telah melakukan kajian kajian sebelum diambil kebijakan menutup U-turn.
"Cukup tinggi mempengaruhi pergerakan. Karena begitu yang bersangkutan akan berputar biasanya manuver itu akan memakan satu setengah lajur jika dia sebelah kanan otomatis sebelah kiri dia gunakan," ucapnya.
Penutupan U-turn ini akan dievaluasi selama 3 bulan hingga nantinya ditutup permanen. Sebelum putaran balik ditutup permanen, Dishub DKI akan menggunakan water barrier.