Hai, Saya Pramusapa TiJe. Begitu tulisan di pin yang tersemat di baju Marmilah. Wanita 46 tahun itu selalu siaga membantu para pengguna bus TransJakarta.
Siang itu detikcom menemui Marmilah di Halte Setiabudi Utara Aini, Jakarta Selatan (Jaksel). Meski sedang menjalankan ibadah puasa, semangat Marmilah dalam bekerja tak kunjung surut.
Wanita asal Tasikmalaya, Jawa Barat, itu mengaku senang dengan pekerjaannya. Sebab, ia dapat bertemu dan berkenalan dengan banyak orang.
"Senang karena bisa bergaul juga. Jadi banyak teman, jadi kita bisa kenal sama pelanggan," ungkapnya.
Sudah hampir 15 tahun ia mengabdi. Namun, sebelum 6 tahun terakhir bertugas sebagai Petugas Layanan Halte, Marmilah sempat merasakan posisi lain, mulai menjadi petugas layanan bus (PLB) hingga membantu mengamankan jalur TransJakarta.
Pertama kali ia ditempatkan menjadi penjaga di dalam bus Koridor 3 rute Kalideres-Bundaran HI. Mengamankan kondisi di dalam bus dan membantu penumpang untuk turun dan naik dengan tepat adalah makanannya sehari-hari.
Sebelum menjadi Pramusapa, Marmilah pernah bekerja sebagai salah satu pekerja di perusahaan elektronik. Setelahnya ia beralih menjadi petugas TransJ.
Jam kerjanya sendiri terbagi menjadi 3 shift: shift pertama pukul 06.00-14.00 WIB, shift kedua pukul 14.00-22.00 WIB, dan shift ketiga pukul 22.00-06.00. Ketika ditemui pada Selasa (28/3/2023) siang, ia sedang mendapatkan giliran untuk bertugas di shift pertama.
Lima belas tahun bekerja, Marmilah sudah banyak merasakan asam garam kehidupan. Pelanggan-pelanggan yang kurang sopan dan penuh emosi kerap ditemuinya. Tak jarang juga ia kena damprat.
Ketika itu, mesin pembelian tiket sedang tak berfungsi. Pelanggan tersebut kemudian membentaknya. Ia hanya bisa bersabar dan memberikan solusi lain untuk pelanggan tersebut
"Kadang dia juga pengennya lancar, kita juga kan pengen lancar, tapi kalau emang ada kendala, saling dikasih tahu aja," katanya.
Meski sering menjumpai pelanggan yang tak sopan, ia mengaku sudah maklum.
"Tapi kan namanya kita kerja, udah biasa. Kita juga harus maklumin emang dia itu kan istilahnya raja. Ya udah kita terima dengan ikhlas aja," tuturnya.
Tak patah arang, Marmilah tetap berusaha menikmati pekerjaannya. Apalagi jika nasib baik tengah mempertemukannya dengan pelanggan yang ramah.
Tak jarang, di waktu-waktu senggang Marmilah bisa bertukar cerita dan pengalaman dengan pelanggan-pelanggan yang ditemuinya. Hal inilah yang membuatnya semangat untuk terus bekerja.
(dhn/dhn)