Potongan tubuh berupa kaki kanan diduga milik korban mutilasi berinisial R (43) ditemukan di Kabupaten Tangerang, Banten. Saat ditemukan, diduga potongan tubuh itu sedang dimakan biawak.
"Ditemukan oleh warga yang melintas melihat seekor biawak yang sedang memakan sesuatu," kata Kapolsek Tenjo Iptu FX Suyadi dalam keterangannya, Selasa (21/3/2023).
Potongan kaki korban ditemukan di pinggir Sungai Cimanceri, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Senin (20/3) pukul 12.40 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat curiga, warga lalu mendekati lokasi tersebut untuk memastikan. Setelah dicek, ternyata biawak tersebut sedang memakan potongan tubuh korban.
"Kepolisian langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian terhadap penemuan potongan kaki manusia tersebut dan langsung melakukan identifikasi dari tim Inafis," terangnya.
Potongan kaki kanan tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi.
Sebelumnya, potongan kaki kiri diduga potongan tubuh korban ditemukan mengambang di aliran Sungai Cimanceri wilayah Tigaraksa, Tangerang, Sabtu (18/3).
Kasus ini mencuat saat ditemukannya koper merah berisi potongan tubuh korban di wilayah Tenjo. Di lokasi TKP awal itu, potongan tubuh berupa kepala dan kedua kaki korban tak ditemukan.
Alasan Buang Tubuh Korban di Bogor
R dibunuh dan dimutilasi Dedy Angga di Cisauk, Tangerang. Potongan tubuh korban lalu dibuang di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Dengan menggunakan gerinda, Dedy memutilasi tubuh R menjadi empat bagian. Aksi keji itu dilakukan di apartemen R yang berada di kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Dedy sengaja membuang potongan tubuh R di kawasan Tenjo karena lokasinya tidak jauh dari lokasi pembunuhan dan terbilang sepi pada malam hari.
"Karena tidak jauh dari TKP eksekusi dan daerahnya sepi pada malam hari," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro saat dihubungi.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Potongan Kaki Diduga Korban Mutilasi Bogor Ditemukan di Tangerang':
AKP Giro mengatakan Dedy juga sengaja membuang mayat R di Tenjo untuk mempersulit polisi mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
"Betul, memudahkan dia membuang mayat dalam rangka mempersulit polisi mengungkap perkara ini," terangnya.
Motif Pembunuhan Didalami
Polisi mendalami isu ada-tidaknya hubungan sesama jenis antara Dedy Angga dan R. Polisi mengatakan Dedy tidak mengakui soal hubungan cinta sejenis dengan R.
"Kalau hubungan LGBT, pelaku tidak mengakui," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro saat dimintai konfirmasi, Senin (20/3).
Dedy disebut mengaku sempat beberapa kali menginap di kediaman R. Dedy mengaku bekerja sebagai sopir pribadi korban. Dedy ditangkap pada Jumat (17/3) di daerah Yogyakarta.
"Tapi kalau hubungan khusus hanya sekadar si pelaku bekerja sebagai sopir pribadi mengantar si korban ke sana ke mari, hanya itu saja. Terus tiba-tiba di hari kejadian, dia diminta untuk hand job," sambung Giro.