4 Hal Terkini soal Hubungan Dedy dengan Korban Mutilasi

4 Hal Terkini soal Hubungan Dedy dengan Korban Mutilasi

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Senin, 20 Mar 2023 21:06 WIB
Polisi menangkap pelaku mutilasi mayat dalam koper merah yang ditemukan di Tenjo, Bogor. Pelaku memakai kemeja kotak-kotak berwarna hitam dan putih.
Foto: Dedy Angga (33), sosok pembunuh dan pemutilasi R (45), pria yang potongan tubuhnya ditemukan dalam koper merah di Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (Jabar). (Rizky Adha Mahendra/detikcom)
Jakarta -

Motif sesungguhnya Dedy Angga (33) membunuh dan memutilasi R (45), pria yang potongan tubuhnya ditemukan dalam koper merah di Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (Jabar), masih terus didalami oleh kepolisian. Dedy sendiri ditangkap di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sejauh ini, fakta-fakta yang diketahui adalah Dedy memutilasi tubuh R menjadi 4 bagian. Dedy memisahkan kedua kaki dan kepala dari badan R, sementara kedua tangan R masih menyatu dengan badan.

Aksi mutilasi ini dilakukan Dedy apartemen yang dihuni R, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, usai menusuk leher R. Keduanya saling mengenal karena R berlangganan taksi online pada Dedy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi mengatakan R adalah seorang penerjemah Bahasa Mandarin. Sedangkan Dedy adalah driver taksi online. Dedy ditangkap polisi pada Jumat (17/3), atau dua hari setelah membunuh R.

Berikut 4 hal terkini dari kasus pembunuhan dan mutilasi R, Senin (20/3/2023):

ADVERTISEMENT

1. Potongan Kaki Kanan Ditemukan

Polisi kembali menemukan potongan tubuh yang diduga milik R (43), korban mutilasi Dedy Angga (33). Potongan tubuh yang ditemukan berupa kaki kanan.

Potongan kaki itu ditemukan sekitar pukul 12.40 WIB siang tadi. Potongan kaki ditemukan di pinggir Sungai Cimanceri, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

"Potongan kaki yang dibuang oleh pelaku pembunuhan sekaligus pemutilasi berinisial DA (33) tersebut, ditemukan oleh warga yang melintas melihat seekor biawak yang sedang memakan sesuatu," kata Kapolsek Tenjo Iptu FX Suyadi melalui keterangannya, Senin (20/3/2023).

Warga tersebut kemudian mendekatinya untuk mengecek. Setelah dicek, ternyata biawak tersebut sedang memakan potongan tubuh tersebut.

"Kepolisian langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian terhadap penemuan potongan kaki manusia tersebut dan langsung melakukan identifikasi dari tim Inafis," terangnya.

Potongan kaki kanan tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diselidiki dan diidentifikasi. Sebelumnya, Sabtu (18/3), di lokasi yang berdekatan, potongan kaki kiri korban ditemukan mengambang di sungai, belakang sebuah pabrik.

Simak kemungkinan Dedy dan R terlibat cinta sesama jenis di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Korban Mutilasi di Yogyakarta Hilang Komunikasi Sejak Sabtu

[Gambas:Video 20detik]



2. Dugaan Hubungan Sesama Jenis

Pembunuhan ini diawali pertengkaran antara pelaku dan korban. Pelaku berdalih kesal lantaran diminta korban melakukan 'hand job'.

"Motif sementara yang kami peroleh dari keterangan tersangka, dia bertengkar karena diminta melakukan 'hand job' oleh si korban. Namun kemudian kami masih melakukan pendalaman," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Sabtu (18/3).

Iman juga mengatakan akan mendalami apakah keduanya merupakan pasangan sesama jenis atau tidak. Dia akan melibatkan ahli psikologi untuk mendalami itu.

"Sementara ini untuk pendalaman ke arah sana dalam bentuk LGBT atau lainnya, kami akan lakukan pendalaman dengan menggunakan psikolog atau psikiater," ujarnya.

Kapolres Bogor AKBP Iman ImanuddinFoto: Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin (Rizky/detikcom)

Sementara itu, hari ini, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro menuturkan pihaknya masih mendalami motif cinta sesama jenis. Giro, sapaan akrabnya, menyampaikan Dedy tak mengakui dirinya terlibat hubungan asmara dengan korban.

"Kalau hubungan LGBT, pelaku tidak mengakui," kata saat dimintai konfirmasi hari ini.

Dedy disebut mengaku sempat beberapa kali menginap di kediaman R. Dia mengatakan Dedy mengaku bekerja sebagai sopir pribadi korban.

"Kalau pelaku nggak ngakui. Jadi cuma bilang bahwa memang beberapa kali menginap di tempat tinggal korban," terangnya.

"Tapi kalau hubungan khusus, hanya sekadar si pelaku bekerja sebagai sopir pribadi, mengantar si korban ke sana ke mari, hanya itu saja. Terus tiba-tiba di hari kejadian, dia diminta untuk hand job," sambung Giro, sapaan akrabnya.

Simak alasan Dedy buang mayat R di Tenjo Bogor di halaman berikutnya.

3. Alasan Bunuh di Cisauk, Buang Mayat di Tenjo

Kepada polisi, Dedy mengaku memutilasi R untuk menghilangkan jejak kejahatannya. Lokasi pembunuhan, disebut sepi pada malam hari.

"Karena tidak jauh dari TKP eksekusi dan daerahnya sepi pada malam hari," kata Giro.

Giro juga mengungkap alasan lainnya Dedy membuang mayat R di Tenjo, Bogor. Hal itu dilakukan untuk mempersulit polisi mengungkap kasus pembunuhan tersebut.

"Memudahkan dia membuang mayat dalam rangka mempersulit polisi mengungkap perkara ini," terangnya.

Warga Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, dihebohkan dengan penemuan mayat dalam koper merah. Mayat itu dalam kondisi tanpa kepala dan kaki.Foto: Warga Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, dihebohkan dengan penemuan mayat dalam koper merah. Mayat itu dalam kondisi tanpa kepala dan kaki. (dok. Istimewa)

4. Dedy dan R Tinggal Bareng

Pada Sabtu (18/3), AKBP Iman Imanuddin mengungkap Dedy dan R kenal beberapa bulan lalu. Mereka lalu hidup bersama selama 4 bulan.

"Antara korban dan Tersangka sudah menjalani hidup bersama empat bulan selama kurang lebih di apartemen yang sama di wilayah Cisauk, Kabupaten Tangerang," kata Iman kepada wartawan, Sabtu (18/3).

Akibat perbuatan sadisnya itu, DA dikenai pasal berlapis 338 dan/atau 340 KUHP tentang pembunuhan dan pembunuhan berencana. Dia terancam dipenjara seumur hidup atau hukuman mati.

Sementara itu, polisi menyita sejumlah barang bukti dari tersangka, di antaranya dua gunting, pisau, rokok, tisu magic, dan kondom.

Halaman 2 dari 3
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads