Polisi mengungkap alasan Dedy Angga (33) membuang potongan tubuh R (45) di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hal itu dilakukan Dedy karena lokasinya tidak jauh dari lokasi pembunuhan dan terbilang sepi pada malam hari.
"Karena tidak jauh dari TKP eksekusi dan daerahnya sepi pada malam hari," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro saat dihubungi, Senin (20/3/2023).
Giro, sapaan akrabnya, juga mengungkap alasan lainnya Dedy membuang mayat R di Tenjo. Hal itu dilakukan untuk mempersulit polisi mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Betul, memudahkan dia membuang mayat dalam rangka mempersulit polisi mengungkap perkara ini," terangnya.
Diketahui, Dedy membunuh lalu memutilasi R menjadi empat bagian, yaitu badan menyatu dengan tangan, kepala, dan dua kaki R. Dedy melakukan aksi kejinya itu di apartemen R yang berada di kawasan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.
Hubungan Dedy dan R
Sebelumnya diberitakan, polisi mendalami isu ada tidaknya hubungan sesama jenis antara Dedy Angga (33) sebagai pelaku, dan R (45), yang merupakan korban mutilasi. Polisi mengatakan Dedy tidak mengakui soal hubungan cinta sejenis dengan R.
"Kalau hubungan LGBT, pelaku tidak mengakui," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro saat dimintai konfirmasi.
Dedy disebut mengaku sempat beberapa kali menginap di kediaman R. Dia mengatakan Dedy mengaku bekerja sebagai sopir pribadi korban.
"Kalau pelaku nggak ngakui, jadi cuma bilang bahwa memang beberapa kali menginap di tempat tinggal korban," terangnya.
"Tapi kalau hubungan khusus hanya sekadar si pelaku bekerja sebagai sopir pribadi mengantar si korban ke sana ke mari, hanya itu saja. Terus tiba-tiba di hari kejadian, dia diminta untuk hand job," sambung Giro, sapaan akrabnya.
Tonton juga Video: Potongan Kaki Diduga Korban Mutilasi Bogor Ditemukan di Tangerang