Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku kaget saat mengetahui Mesir mengekspor kopi ke Amerika dan Eropa. Padahal, kata Ma'ruf, biji kopi dan rempah yang dibuat sebagai kopi Mesir didatangkan dari Indonesia.
Hal itu disampaikan Ma'ruf saat menghadiri peluncuran Gerakan Wakaf Indonesia di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (15/3/2023). Mulanya, Ma'ruf Amin berbicara soal upaya memakmurkan masyarakat harus dilakukan lewat kegiatan ekonomi seperti pertanian, perdagangan, pertambangan hingga industri.
"Untuk bisa makmur bumi ini adalah harus ada kegiatan kegiatan keekonomian, pertanian, perdagangan pertambangan, industri semua," kata Ma'ruf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf mengatakan kunci kemakmuran ada pada penggunaan ilmu pengetahuan (science) dan teknologi. Ma'ruf menyebut tanpa sains dan teknologi, tidak akan ada kemakmuran bagi suatu bangsa walaupun memiliki sumber daya alam besar.
"Kuncinya adalah science dan teknologi tanpa science dan tanpa teknologi tidak akan bisa kita bisa memakmurkan bumi walaupun kita punya SDA yang besar," kata Ma'ruf.
Ma'ruf kemudian bercerita dirinya sempat mampir ke Mesir. Saat itu, kata Ma'ruf, dia mengaku kaget karena mengetahui Mesir mengekspor kopi ke Amerika dan Eropa.
"Saya kemarin mampir di Mesir saya kaget orang Mesir itu mengeskpor kopi di Amerika dan di Eropa," kata Ma'ruf.
Ma'ruf mengaku sempat bertanya apakah Mesir memiliki biji kopi sendiri. Ma'ruf mengatakan orang yang ditanyanya itu menyebut tidak ada bahan dasar kopi di Mesir.
"Saya tanya 'Apakah Mesir punya kopi?' 'Tidak'," kata Ma'ruf menirukan percakapan dengan orang Mesir.
Ma'ruf kemudian bertanya lagi dari mana bahan untuk membuat kopi yang diekspor Mesir. Orang Mesir itu, kata Ma'ruf Amin, menyebut rempah-rempahnya dari Indonesia.
"'Kopinya dari mana?' 'Dari Indonesia, rempahnya dari Indonesia', tapi kopi dan rempah itu diolah oleh orang Mesir menjadi kopi Mesir," kata Ma'ruf.