Rumah mewah bertingkat di jalan Klaten-Boyolali, Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten, yang menolak uang ganti rugi (UGR) proyek Tol Jogja-Solo, akhirnya dibongkar. Pemilik rumah mengaku menerima UGR karena terpaksa.
"Saya terima UGR, tapi di surat pernyataan saya minta ditambah kata 'dengan terpaksa'. Jadi di surat pernyataan ada kalimat saya menerima dengan terpaksa," ungkap pemilik rumah, Setyo Subagyo, seperti dilansir detikJateng, Jumat (10/3/2023).
Setyo menceritakan, awalnya dia didatangi petugas BPN dan kepolisian pada Selasa (7/3). Mereka menyampaikan soal kelanjutan proyek tol dan UGR tol miliknya.
"Disampaikan soal tol dan UGR sudah dititipkan di pengadilan. Akhirnya saya terima, tapi ya itu, dengan kata tambahan 'terpaksa'," kata Setyo.
Kasi Pengadaan Lahan BPN Klaten, Sulistyono, menjelaskan, pemilik lahan sudah mengambil surat rekomendasi untuk pencarian UGR. Dengan demikian, pemilik sudah menyetujui.
"Sudah mengambil rekomendasi dari kami untuk digunakan pencairan ke PN sebab uang sudah dikonsinyasi. UGR-nya sekitar Rp 3,5 miliar," kata Sulistyono kepada detikJateng saat diminta konfirmasi.
Baca selengkapnya di sini.
(idh/knv)