David, anak pengurus pusat GP Ansor, dijemput Rubicon lalu dianiaya di Pesanggrahan, Jaksel. Polisi mengungkap pemicu korban dianiaya tersangka Mario Dandy Satrio (MDS).
"Berawal adanya info dari Saudari A kepada MD bahwa ada yang memperlakukan kurang baik terhadap A (teman MD)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Ade Ary mengatakan Mario lalu mendatangi korban yang sedang bermain di rumah temannya di kawasan Pesanggrahan, Jaksel. Dia menuturkan tersangka lalu menanyakan kebenaran informasi dari A kepada korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mendapat kabar tersebut, MD mendatangi D yang sedang main di rumah temannya," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.30 WIB, Senin (20/2). Dalam pertemuan itulah, Mario dan David terlibat perdebatan hingga terjadi penganiayaan.
"Kemudian, setelah MD bertemu D, langsung meminta klarifikasi perihal perbuatan tidak baik tersebut dan terjadi perdebatan yang berujung tindakan penganiayaan terhadap Saudara D," tuturnya.
Mario Dandy Satrio Jadi Tersangka
Sebelumnya, Mario Dandy Satrio (MDS) ditangkap polisi atas penganiayaan terhadap David, pelajar yang merupakan anak pengurus GP Ansor di Jakarta Selatan. Mario Dandy Satrio kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Tersangka MDS telah ditahan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Sementara itu, polisi belum bisa meminta keterangan kepada korban David mengingat kondisinya masih dirawat di rumah sakit.
"Korban belum dapat dimintai keterangan karena masih dirawat di RS," imbuhnya.
Baca selanjutnya: Mario Dandy anak pejabat pajak....
Saksikan juga 'Anies Vs Prabowo, Siapa Bisa Rebut Suara 'Umat'?':
Mario Dandy Anak Pejabat Pajak
Di sisi lain, pihak GP Ansor mendapat informasi bahwa ayah Mario Dandy adalah pejabat di Ditjen Pajak. Perihal itu, Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo angkat bicara melalui akun Twitternya.
"Para sedulur Banser dan para pecinta kedamaian. Saya sungguh berempati & amat prihatin dengan kejadian yang menimpa Mas David. Kekerasan atas nama apapun, tidak dapat dibenarkan. Kami menghormati & mendukung proses hukum. Doa kami untuk kesembuhan David. Gus @YaqutCQoumas @syaltout," tulis Yustinus dalam akun media sosialnya.
Yustinus juga mengaku akan berkoordinasi dengan penegak hukum dan instansi terkait kasus yang ada.
"Kami berkomitmen terus berkoordinasi & berkomunikasi dengan para pihak, termasuk penegak hukum & tentu saja para sedulur Banser, Nahdliyin & para pecinta kedamaian. Seraya berpegang pada asas praduga tak bersalah, kami sangat percaya pada kemujaraban persahabatan. Gusti mberkahi," tulisnya.