Anak Pengurus GP Ansor Dijemput Rubicon Lalu Dianiaya, Pelaku Jadi Tersangka!

Anak Pengurus GP Ansor Dijemput Rubicon Lalu Dianiaya, Pelaku Jadi Tersangka!

Mulia Budi - detikNews
Rabu, 22 Feb 2023 11:27 WIB
Poster
Ilustrasi Penganiayaan (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Mario Dandy Satrio (MDS) ditangkap polisi atas penganiayaan terhadap David, pelajar yang merupakan anak pengurus GP Ansor di Jakarta Selatan. Mario Dandy Satrio kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

"Tersangka MDS telah ditahan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).

Sementara itu, polisi belum bisa memintai keterangan dari korban David, mengingat kondisinya masih dirawat di rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban masih belum dapat dimintai keterangan karena masih dirawat di RS," imbuhnya.

Korban Anak Pengurus Pusat GP Ansor

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar dilaporkan menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Korban atas nama David diketahui sebagai anak dari salah satu pengurus pusat GP Ansor.

ADVERTISEMENT

"Anaknya sahabat Jhonatan, pengurus pimpinan pusat Ansor, (jabatan) tim Cyber PP GP Ansor," kata Ketua GP Ansor DKI Jakarta M Ainul Yaqin saat dihubungi, Rabu (22/2/2023).

Lebih lanjut, Ainul juga mendorong agar aparat kepolisian mengusut tuntas kasus yang terjadi tersebut.

"Info kejadian pengeroyokan ini telah viral di kalangan Nahdliyin. Di media sosial Twitter, khususnya, banyak yang mendorong polisi untuk menangani kasus ini dengan seadil-adilnya. Dan untuk itu Banser NU akan senantiasa mengawal kasus ini hingga tuntas," ujarnya.

Pihak GP Ansor mendapatkan informasi bahwa peristiwa ini berawal saat David tengah bermain di rumah temannya di kawasan Pesanggrahan. Korban kemudian mendapatkan pesan dari mantan pacarnya yang mengaku ingin mengembalikan kartu pelajar. Korban lantas mengirimkan lokasi rumah temannya tersebut untuk bertemu.

Setelah dikabari sudah sampai, korban pun keluar dan melihat ada sebuah unit mobil Rubicon berwarna hitam sudah terparkir. Di dalamnya ada sekitar 4 orang.

Kemudian, korban diajak ke sebuah gang kosong dan langsung dianiaya. Akibat penganiayaan tersebut, D mengalami luka serius di wajah dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Pihak GP Ansor mendapat informasi bahwa ayah terduga pelaku merupakan bagian dari Dirjen Pajak. Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo. Yustinus telah angkat bicara di Twitter dan mengecam tindakan penganiayaan yang dilakukan terhadap korban.

"Para sedulur Banser dan para pecinta kedamaian. Saya sungguh berempati & amat prihatin dengan kejadian yang menimpa Mas David. Kekerasan atas nama apapun, tidak dapat dibenarkan. Kami menghormati & mendukung proses hukum. Doa kami untuk kesembuhan David. Gus @YaqutCQoumas @syaltout," tulis Yustinus dalam akun media sosialnya.

Baca selanjutnya: penganiayaan viral di medsos....

Simak juga 'Pria Ngaku Paspampres Diduga Aniaya Warga Sumut yang Mau Ketemu Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



Penganiayaan Viral di Medsos

Sebuah unggahan yang menceritakan seorang pelajar dijemput mobil Rubicon lalu dianiaya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan viral di media sosial. Pelaku saat ini sudah ditangkap.

Dilihat detikcom, Rabu (22/2/2023), dalam unggahan yang beredar, dugaan penganiayaan tersebut terjadi pada Senin (20/2). Saat itu korban yang diketahui berinisial D tengah bermain di rumah temannya di kawasan Pesanggrahan.

Korban kemudian mendapatkan pesan dari mantan pacarnya yang mengaku ingin mengembalikan kartu pelajar. Korban lantas mengirimkan lokasi rumah temannya tersebut untuk bertemu.

Setelah dikabari sudah sampai, korban pun keluar dan melihat ada sebuah unit mobil Rubicon berwarna hitam sudah terparkir. Di dalamnya ada sekitar 4 orang.

Kemudian, korban diajak ke sebuah gang kosong dan langsung dianiaya. Akibat penganiayaan tersebut, D mengalami luka serius di wajah dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Unggahan di Twitter tersebut turut dikomentari oleh Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo. Yustinus mengecam tindakan penganiayaan yang dilakukan terhadap korban.

"Para sedulur Banser dan para pecinta kedamaian. Saya sungguh berempati & amat prihatin dengan kejadian yang menimpa Mas David. Kekerasan atas nama apapun, tidak dapat dibenarkan. Kami menghormati & mendukung proses hukum. Doa kami untuk kesembuhan David. Gus @YaqutCQoumas @syaltout," tulis Yustinus dalam akun media sosialnya.

Yustinus juga mengaku akan berkoordinasi dengan penegak hukum dan instansi terkait kasus yang ada.

"Kami berkomitmen terus berkoordinasi & berkomunikasi dengan para pihak, termasuk penegak hukum & tentu saja para sedulur Banser, Nahdliyin & para pecinta kedamaian. Seraya berpegang pada asas praduga tak bersalah, kami sangat percaya pada kemujaraban persahabatan. Gusti mberkahi," tulisnya.

Halaman 2 dari 2
(mea/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads