Agar warga Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda terbebas dari krisis air bersih, PAM Jaya bakal membangun reservoir atau penampungan air. Duit pembangunan bakal menggunakan dana miliaran rupiah.
"Anggaran reservoir Rp 8 miliar," kata Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, kepada detikcom, Senin (20/2/2023).
Reservoir yang akan dibangun itu berada di sekitar Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, sekitar 1,5 km dari Rusun Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, itu. Anggaran Rp 8 miliar berasal dari perusahaan sendiri.
"Dana perusahaan PAM Jaya, bukan APBD," kata Arief.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta ini masih berproses mengurus perizinan lahan calon lokasi reservoir tersebut. Reservoir itu bakal mengalirkan air ke arah Rusun Marunda sehingga tekanan air tidak lemah seperti sekarang, karena Rusun Marunda berada di ujung jalur pipa PAM Jaya.
"Kami memiliki timeline, proyek akan selesai bulan Juli 2023 ini," kata Direktur Pelayanan Perumda PAM Jaya, Syahrul Hasan, kepada detikcom, Jumat (17/2) lalu.
detikcom Do Your Magic telah mengunjungi Rusun Marunda, Jumat (17/2) lalu. PAM Jaya mengirim delapan truk tangki per harinya sebagai solusi sementara krisis air Rusun Marunda. Meski begitu, solusi tangki air ini masih belum mencukupi sepenuhnya kebutuhan air bersih warga Rusun.
Warga kesulitan dalam hal mencuci pakaian, mencuci perabotan makan, hingga mandi. Warga yang bermukim di lantai atas harus menggotong air yang diwadahi galon atau jeriken lewat anak tangga, setelah mereka mengambil air dari truk tangki PAM Jaya di bagian bawah rusun.
Ketua Forum Masyarakat Rusun Marunda (FMRM), Didi Suwandi, menjelaskan Rusun Marunda ini terdiri atas empat klaster, semuanya berisi 29 tower. Penghuni Rusun Marunda sekitar 2.900 kepala keluarga (KK). Mayoritas penghuni mengalami masalah kesulitan air selama dua pekan belakangan.
(dnu/dnu)