Keran PAM Mati, Ibu-ibu Harus Angkut Air sampai Lantai 5 Rusun Marunda

detikcom Do Your Magic

Keran PAM Mati, Ibu-ibu Harus Angkut Air sampai Lantai 5 Rusun Marunda

Devi Puspitasari - detikNews
Jumat, 17 Feb 2023 16:23 WIB
Muryati (46) dan putranya yang masih kecil mengangkut air dari lantai dasar sampai lantai 5 Rusun Marunda. 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)
Muryati (46) dan putranya yang masih kecil mengangkut air dari lantai dasar sampai lantai 5 Rusun Marunda. 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Upaya melelahkan dan bikin pegal harus dijalani oleh ibu-ibu penghuni Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda ini. Untuk mencukupi kebutuhan air bersih di hunian lantai 5, warga harus mengangkut air meniti anak tangga, dari lantai dasar sampai lantai teratas.

Krisis air PAM melanda Rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut), ini. Pantauan detikcom di Rusun Marunda Klaster B, Cilincing, Jakut, Jumat (17/2/2023) pukul 11.15 WIB terlihat ibu-ibu warga rusun sedang menunggu antrean di toilet umum. Ibu-ibu itu nampak ingin mandi dan membawa air galon berisi air bersih dari lantai dasar rusun.

Salah seorang warga rusun B10 bernama Muryati (46) terpaksa mengangkut air dari lantai dasar B3 menuju unitnya di lantai 5. Dia tak punya pilihan lebih baik. Apabila membeli air isi ulang di warung, itu bakal menguras rumah tangganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita beli 5 sampai 6 galon beli terus, satu galon harganya Rp 8 ribu kita beli terus ya nggak cukup uangnya. Mau nggak mau, ya sudah kita turun ke B3 itu juga antre," kata Muryati (46) kepada detikcom, Jumat (17/2/2023).

Rusun Marunda sulit air bersih, 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)Rusun Marunda sulit air bersih, ibu-ibu menunggu air dari truk tangki PAM Jaya, 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)

Saat diwawancarai, Muryati sedang mengangkut air dalam jeriken kapasitas 10 liter, bersama putra kecilnya. Mereka berjalan pelan-pelan dari lantai dasar sampai lantai 5. Dia pun sampai harus berhenti di setiap lantai karena tak kuat mengangkut. Pekerjaan seperti ini sungguh bikin ngos-ngosan!

ADVERTISEMENT

Muryati berkeringat membawa jeriken 10 liter yang terisi penuh itu. Beberapa kali dia menghela napas. Karena berat, Muryati berhenti di setiap unit lantai untuk beristirahat.

Muryati (46) dan putranya yang masih kecil mengangkut air dari lantai dasar sampai lantai 5 Rusun Marunda. 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)Muryati (46) dan putranya yang masih kecil mengangkut air dari lantai dasar sampai lantai 5 Rusun Marunda. 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)

Saya mencoba membantu membawakan jeriken ini. Namun sayangnya, tangan saya hanya kuat mengangkat sampai dua unit lantai saja.

Upaya melelahkan ini harus dilakukan Muryati dan tetangga-tetangganya, lantaran unitnya sudah tak memiliki air. Menurutnya, jarak B3 ke B10 juga terbilang cukup jauh untuk mengangkut air, apalagi ditambah berjalan menanjak tangga sampai lantai 5. Di sisi lain, dia tidak bisa berlama-lama menunggu suaminya untuk membantu mengangkut air.

"Kalau saya nunggu bapaknya sampai malam, sementara air sudah kosong begitu, ya sudah lah, saya yang angkutin. Terpaksa. Jauh juga kalau dari B3 ke sini, tapi ya mau nggak mau," ungkap Muryati dengan nada pasrah.

Muryati mengatakan krisis air sudah dialaminya selama dua pekan lebih. Menurutnya, dulu juga pernah terjadi hal serupa. Dia pun khawatir krisis air dialaminya sampai bulan ramadan.

"Sudah dua minggu lebih dua hari. Dulu juga pernah, tapi seminggu doang karena mesin pompanya rusak sekarang benar. Kita takutnya mau bulan puasa aja," ungkap Muryati.

Muryati (46) dan putranya yang masih kecil mengangkut air dari lantai dasar sampai lantai 5 Rusun Marunda. 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)Muryati (46) dan putranya yang masih kecil mengangkut air dari lantai dasar sampai lantai 5 Rusun Marunda. 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)

Hal senada diutarakan warga rusun bernama Warti (40). Dia mengatakan krisis air sudah dirasakannya selama dua minggu. Hal itu membuatnya memutuskan untuk mandi di toilet umum lantai dasar.

"Airnya itu ngalir tapi kecil nggak semua dapat beberapa menit. Parahnya di B10 semua ini udah dua minggu dari jam 12 malam masih terus mati jadi mandi di sini," ujar Warti kepada detikcom.

Warti mengambil air dari lantai dasar rusun sebanyak dua galon ke lantai 3. Dia menyampaikan sampai harus buang air besar di toilet lantai dasar untuk mengirit air di unit rusun yang dia huni di lantai 3.

"Paling dapat dua galon (galon isi ulang) namanya kita lantai 3 ya kuatnya segini doang sisanya buang air kita ke bawah (toilet)," ungkap Warti.

Muryati (46) dan putranya yang masih kecil mengangkut air dari lantai dasar sampai lantai 5 Rusun Marunda. 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)Muryati (46) dan putranya yang masih kecil mengangkut air dari lantai dasar sampai lantai 5 Rusun Marunda. 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)

Hal senada juga diungkapkan warga rusun bernama Ririn (34) mengeluhkan air menyala hanya beberapa menit sehingga hanya menampung satu ember di pagi hari. Saat malam, menurutnya, air pun sudah habis. Hal itu, menurut Ririn, membuat anaknya telat berangkat pergi ke sekolah karena tak cukup air.

"Kadang pagi nyala cuma sedikit berapa menit udah ga dapet se galon paling seember doang. Kalo malem nggak ada kosong," tutur Ririn.

"Nggak cukuplah makanya pada numpang di sini, bocah pada kesiangan ngantre di sini. Kita kan butuh air semua," lanjut Ririn.

Dia pun berharap agar air cepat menyala karena merupakan kebutuhan sehari-hari. Gara-gara air seret, baju-baju kotor keluarga Ririn sampai banyak yang belum sempat dicuci.

"Cepat nyala aja soalnya cucian sampai menumpuk. Sehari-hari kan air, listrik itu penting. Apalagi air itu kita butuh setiap hari," imbuh Ririn.

(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads