Krisis air bersih melanda Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Warga menyebut anaknya tidak mandi sebelum berangkat ke sekolah karena terbatasnya persediaan air.
"Anak saya sampai nggak mandi. Cuci muka aja sama sikat gigi," kata salah seorang warga rusun bernama Muryati (46) kepada detikcom, di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakut, Jumat (17/2/2023).
Menurutnya, unitnya yang berada di B10 mengalami dampak krisis air terparah. Dia sampai terus membuka kran air mengantisipasi sewaktu-waktu air dapat mengalir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di B10 paling bener-bener, B11 juga tapi mungkin nyala sedikit-sedikit. Ini mah benar-benar saya buka saja itu biar kalau nyala ketampung," ungkap Muryati.
![]() |
Hal senada diungkapkan warga rusun Klaster B lainnya bernama Ririn (34). Dia mengeluhkan air menyala hanya beberapa menit sehingga hanya menampung satu ember di pagi hari. Saat malam, menurutnya, air pun sudah habis. Hal itu, menurut Ririn, membuat anaknya telat berangkat pergi ke sekolah karena tak cukup air.
"Kadang pagi nyala cuma sedikit berapa menit udah nggak dapet segalon, paling seember doang. Kalau malem nggak ada. Kosong," tutur Ririn.
"Nggak cukuplah makanya pada numpang disini, bocah pada kesiangan ngantri di sini. Kita kan butuh air semua," lanjut Ririn.
Dimarahi ibu gegara mandi
Seorang anak SD bernama Rafa (13) mengatakan air kadang menyala dan mati. Dia sampai dimarahi oleh ibunya jika menghabiskan air.
"Suka kadang kan suka mati. Kalo buang-buang air 'mama capek (capai/lelah) ngambil air dari rumah abang'," kata Rafa kepada detikcom.
![]() |
Rafa mengatakan ibunya mengambil air ke lantai dasar lantaran unit yang dia tempati di lantai atas mati. Air yang masih mengalir ada di unit lantai dasar.
"Mamah suka ngambil ke lantai dasar. Di atas mati yang di bawah nyala," ungkap Rafa.
Namun kebetulan, hari ini Rafa mandi! Soalnya, air sempat menyala pada pagi tadi, jumlahnya cukup untuk membasahi badan sebelum berangkat ke sekolah.
(dnu/dnu)