MIM (29), wanita bos ayam goreng di Bekasi, tewas mengenaskan. MIM tewas dibunuh dua karyawan yang baru direkrutnya.
MIM tewas dibunuh pada Kamis (16/2) pagi ketika hendak membuka usahanya di ruko di Desa Kemejing, Sukaindah, Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Bos ayam goreng ini tewas setelah dikepruk dengan tabung gas ukuran 3 kilogram sebanyak 10 kali.
Dua karyawannya, HK (21) dan MA (14) mengaku membunuh bos ayam goreng lantaran sakit hati dan dendam. Setelah membunuh korban, kedua tersangka ini melarikan diri dengan membawa bayi A (1,5), anak dari bos ayam goreng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sampai 24 jam, pelarian kedua tersangka berakhir. HK dan MA ditangkap di Jalan Pantura Susun Wesel, Kelurahan Sukamandi Jaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, oleh tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi.
Sejumlah fakta terkait pembunuhan sadis bos ayam goreng ini terungkap dari kesaksian tetangga hingga keluarga. Berikut fakta-faktanya yang dirangkum detikcom, Minggu (19/2/2023).
1) Dua Karyawan Pembunuh Direkrut via Medsos
"Awal mula dia (kakak saya) mencari karyawan di medsos, di beberapa grup Facebook dan WhatsApp, karena kakak saya mencari melalui kelompok ayam goreng," kata Erik Julianto, adik korban, kepada detikcom di Bekasi, Sabtu (18/2).
Keduanya diketahui baru bekerja lima hari. Karena butuh pekerja secara cepat, akhirnya MIM merekrut keduanya sekaligus.
![]() |
"Butuh cepet, tidak tanpa analisis, langsung rekrut sekaligus dua orang," kata Erik.
Ditambahkan oleh Erik, HK dan MA masih menjalani training. HK dan MA disebut belum mahir menggoreng ayam.
"Dia (pelaku) masih training, belum jadi karyawan, masih proses belajar, dari cara penggorengannya belum bagus," kata dia.
2) Karyawan Melamar Sejak Akhir Desember
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan kedua tersangka mulanya melihat iklan lowongan pekerjaan di ruko korban melalui Facebook pada Desember 2022. Kedua tersangka kemudian melamar di tempat usaha ayam goreng korban ini.
"Sejak Desember 2022, mereka sudah melihat iklan bahwa korban membutuhkan karyawan untuk bekerja di ayam goreng itu," kata Hengki saat dihubungi, Sabtu (18/2).
Saat itu korban belum langsung mempekerjakan kedua tersangka. Berjalan kurang lebih tiga bulan lamanya, sekitar Februari, korban menghubungi kedua tersangka untuk mulai bekerja di ruko ayam goreng miliknya.
"Dia kan pada Desember melihat iklan itu akhirnya pelaku menghubungi korban. Nggak dijawab sama korban. (Korban mengatakan) 'ya sudah, nanti kalau kita sudah butuh, nanti dikabari'. Akhirnya bulan Februari korban menghubungi untuk kerja," ujarnya.
Siapa sangka perekrutan yang bermula dari Facebook tersebut berujung pada nasib nahas korban. Kedua tersangka yang baru bekerja lima hari tersebut mengeksekusi korban dengan sadis.
Terpisah, Kanit 2 Subdit Jatanras ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula mengatakan perekrutan karyawan dilakukan hanya sepengetahuan korban. Keluarga dan suaminya tidak mengetahui sama sekali.
"Memang direct komunikasinya antara korban dan pelaku. Jadi suaminya, orang tuanya, (berdasarkan) hasil pemeriksaan, tidak tahu perekrutan itu. Yang tahu semuanya korban," ujarnya.
Baca selanjutnya: korban merintis usaha ayam goreng di 3 cabang....
Saksikan juga Sudut Pandang minggu ini: Titik Nadir Sanitasi Jakarta
3) Korban Rintis Usaha Ayam Goreng di Tiga Cabang
Adik MIM, Erik Julianto mengatakan ayam goreng tepung tersebut adalah usaha MIM yang dirintis sejak 3 tahun lalu bersama mendiang suaminya. MIM memulai usaha dari nol.
"Tahun berapanya kurang tahu, berjalan sekitar 3 tahunan. (Usahanya) punya korban. (Dimulai) sejak mengandung anaknya sekarang," kata Erik saat ditemui detikcom Sabtu (18/2).
Menurut Erik, MIM merintis usaha tersebut dari nol setelah ditinggal meninggal suaminya. MIM, kata Erik, berkeinginan agar usaha tersebut bisa membuat anaknya bahagia.
"Iya dia berjuang dari nol, dia bener-bener berjuang saat ditinggal suaminya sampai akhirnya punya 3 cabang seperti sekarang," kata dia.
"Perjuangannya pas lagi mengandung ditinggal suami, merintis usaha. Tujannya agar anaknya bahagia dan akhirnya sekarang malah tragis," papar Erik.
![]() |
4) Korban Sempat Curhat soal Perilaku Karyawannya
Wanita bos ayam goreng di Bekasi, pernah mengeluhkan dua karyawan yang kemudian membunuhnya. Kedua tersangka disebut pernah menilap uang dan perilakunya yang tak sopan.
"Terkait setoran, hal wajar bos menegur karyawan tidak jujur. Dia (korban) sering curhat setoran nggak sesuai," ucap adik MIM, Erik Julianto, saat ditemui detikcom di Bekasi, Sabtu (18/2).
Selain itu, HK dan MA disebut berperilaku kurang sopan. Meski baru lima hari bekerja, kata Erik, HK dan MA pernah menyindir MIM.
"Bicara perilakunya, waktu kakak saya dari pasar bawa belanjaan, minta tolong untuk diturunkan. Terus pelakunya bilang 'yah, namanya juga tukang ayam'," kata dia.
Lanjut Erik, karyawan MIM itu seperti tidak ikhlas dalam bekerja.
"Ada ketidakikhlasan. Yang kakak saya denger cuman 1 (pelaku) nggak tahu itu yang kecil (MA) apa yang besar (HK)," imbuhnya.
Baca selanjutnya: saksi dengar teriakan dan suara 'dung...dung'....
Saksikan juga Sudut Pandang minggu ini: Titik Nadir Sanitasi Jakarta
5) Saksi Dengar Teriakan dan Suara 'Dung...dung'
Pemilik warteg, Zahuli yang berjualan di ruko persis di samping toko korban mengaku sempat mendengar teriakan.
"(Teriakannya) kalau nggak jam setengah 9, jam 9. Pas saya lagi nyuci ikan," kata Zahuli saat ditemui detikcom di Bekasi, Sabtu (18/2/2023).
"'Tolong... tolong', gitu, udah," Zahuli mencontohkan teriakan korban.
Mendengar teriakan itu, Zahuli seketika berlari ke arah toko MIM. Namun dua karyawan MIM, yakni HK (21) dan MA (14), menghampirinya seraya mengatakan 'ada ular masuk'.
![]() |
"Samperin ke depan, lagi ada Bang Awi, 'Bang sini Bang... ada apaan?'. Dia nyamperin saya. Belum sempet masuk, yang di dalem bilang 'ada ular'," kata dia.
Zahuli tak menaruh kecurigaan saat itu. Ia pun kembali ke tokonya untuk siap-siap buka warteg.
"Kita nggak curiga, nggak apa. Karena lagi sibuk balik lagi nyuci ikan," imbuh dia.
Selain teriakan minta tolong, Zahuli mengaku mendengar bunyi 'dung-dung'. Bunyi tersebut seperti pukulan.
"Tapi pas nyuci ikan itu saya denger suara 'dung... dung... dung...' nggak tahu suara apa. Di bagian belakang," kata dia.
Baca selanjutnya: kesaksian ketua RT....
Saksikan juga Sudut Pandang minggu ini: Titik Nadir Sanitasi Jakarta
6) Kesaksian Ketua RT
Ketua RT tempat bos ayam goreng MIM (29) berjualan di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Suryadi, menceritakan suasana ruko setelah MIM dibunuh oleh karyawannya sendiri. Seperti apa?
"Nggak (lihat mayatnya), di sini sudah kosong. Cuma pas masuk ke dalam sama polisi lihat ada darah sama barang bukti," kata Ketua RT 03/06, Sukaindah, Suryadi (45), saat ditemui detikcom, Sabtu (18/2).
Selain melihat darah berceceran, Suryadi melihat gunting patah dibalur tepung. Suryadi juga melihat pisau dan tabung gas di lantai.
"Iya, banyak (darah). Di situ ada gunting di dekat turunan (pintu). Guntingnya dipatahin, dibalur tepung. Darahnya dihilangin. Pisau juga sama tabung gas," paparnya.
Menurut Suryadi, saat ia masuk, kondisi ruko tersebut berantakan. Dia menduga kondisi berantakan itu karena pembunuhan itu.
"Posisi berantakan. Posisi berantakan di kasur, kayaknya dibekep atau gimana kita nggak tahu," aku dia.
7) Ucapan Bos Ayam Goreng yang Bikin Tersangka Dendam
Dua karyawan toko ayam goreng tepung di Bekasi, HK (21) dan MA (14), mengaku membunuh bosnya, MIM (29), karena sakit hati dan dendam soal gaji. Kepada polisi, kedua tersangka mengungkapkan ucapan korban yang membuat mereka sakit hati.
"Hari ketiga itu sudah mulai ada perencanaan. Karena itu, tadi keterangan Tersangka sakit hati, dikata-katain. Hari ketiga, keempat belum, hari kelima baru eksekusi," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dihubungi, Sabtu (18/2/2023).
![]() |
Sementara itu, Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula, menjelaskan tersangka merasa sakit hati atas perkataan korban terkait gaji yang diberikan.
Dia menjelaskan, dalam satu hari masing-masing tersangka diberi uang makan Rp 25 Ribu. Sementara itu, dalam satu bulan masing-masing dari mereka digaji Rp 1,25 juta.
Namun, diduga pekerjaan yang dilakukan keduanya tidak sesuai harapan MIM. Korban MIM lantas mengatakan akan memotong gaji mereka menjadi Rp 1 juta.
"Setiap bulan dikasih gaji Rp 1,25 juta. Namun, dalam perjalanannya, cekcok kan itu. Pas lihat korban menyampaikan 'ya sudah, kalau gini kerjamu, nanti digaji saja Rp 1 juta'," kata Eko.
"Mungkin melihat kerjanya nggak bagus dan sebagainya, sehingga korbannya ngomong bahwa 'kalau kerjanya kayak gini kamu saya gaji Rp 1 juta saja'," imbuhnya.
Kalimat tersebutlah yang membuat kedua tersangka sakit hati hingga akhirnya merencanakan pembunuhan terhadap korban. Korban pun meninggal di tangan kedua pelaku setelah dipukul tabung gas 3 kg sebanyak 10 kali.
Saksikan juga Sudut Pandang minggu ini: Titik Nadir Sanitasi Jakarta