Percakapan Sony Rizal Tahitoe (59) dengan Bripda HS sebelum pembunuhan terungkap dalam rekonstruksi. Bripda HS diketahui sempat berpura-pura pergi ke ATM untuk mengambil uang.
Dalam rekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023), percakapan terjadi sejak Bripda HS hendak memesan taksi korban untuk diantarkan ke Perumahan Bukti Cengkeh I, Depok. Bripda HS juga sempat menawar ongkos jasanya menjadi Rp 90 ribu dan disetujui dengan sistem tanpa menggunakan aplikasi.
"Saat itu tersangka bertanya 'berapa dulu nih', dan dijawab oleh pengemudi tersebut 'sesuaikan aplikasi aja'. Ketika itu pengemudi tersebut mengecek aplikasinya, lalu berkata 'Rp 93 ribu', lalu tersangka menawar '90 ya, pak'," kata polisi membacakan adegan rekonstruksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Percakapan-percakapan ringan pun terus dilakukan. Mulai meminta mampir terlebih dahulu ke ATM hingga dalih berhenti ke rumah temannya.
![]() |
Berikut petikan percakapan antara Bripda HS dan Sony di dalam mobil yang disalin dari berkas rekonstruksi:
Bripda HS: "Pak, tunggu dulu ya, saya lupa kalau saya tidak membawa duit cash. Saya mau minjem duit temen saya dulu ya di kontrakan".
Bripda HS kemudian keluar dari mobil dan berpura-pura menelepon temannya untuk meminjam uang. Tak lama setelah itu, ia kembali menemui korban.
Bripda HS: "Nggak ada, Pak, ternyata, kalau ke ATM dulu boleh nggak?"
Sony: "Ya udah, ayo."
Selama perjalan menuju ke ATM, Bripda HS kemudian menghubungi kakaknya untuk meminta ditransfer uang. Namun ia tak mendapatkan jawaban.
Tibalah mobil di ATM. Di sana, Bripda HS berpura-pura masuk ke ATM untuk mengambil uang.
Setelah itu, Sony kembali ke dalam mobil. Dia kemudian meminta Sony untuk kembali ke Perumahan Bukit Cengkeh I.
Baca selanjutnya: yang terjadi kemudian....
Simak Video: Polisi soal Kasus Bripda HS: Densus 88 Tidak Akan Menoleransi Anggotanya!
Setiba di Perumahan Bukit Cengkeh I, Bripda HS meminta Sony memutar badan kendaraan. Namun Sony mengatakan 'nanti saja setelah turun'.
Setelah itu Bripda HS mengambil pisau yang sudah dia persiapkan. HS kemudian meminta maaf dan mengatakan sebetulnya dia tidak memiliki uang.
"Maksudnya apa?" tanya Sony sambil membalikkan badannya ke arah Bripda HS.
"Saya anggota," jawab Bripda HS sambil menodongkan pisau kepada Sony.
![]() |
"Maksudmu apa a****g nodong-nodong?" ujar Sony sambil meraih wajah Bripda HS dan mendorong tangannya.
Korban kemudian melawan dengan cara memegang leher Bripda HS. Namun hal tersebut disambut tusukan berkali-kali ke tubuh korban hingga bersimbah darah.
Saat itu Sony membunyikan klakson panjang. Bripda HS kemudian turun dari mobil dan Sony mengunci diri dari dalam dengan central lock.
Bripda HS kemudian kabur dengan meninggalkan kartu tanda anggota (KTA) di dalam mobil. Dia ditangkap beberapa jam oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.