Kronologi Bripda HS Bunuh Sopir Taksi dalam 40 Adegan Rekonstruksi

Kronologi Bripda HS Bunuh Sopir Taksi dalam 40 Adegan Rekonstruksi

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 16 Feb 2023 21:50 WIB
Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror tersangka pembunuhan sopir taksi online di Depok.
Foto: Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror tersangka pembunuhan sopir taksi online di Depok. (Wildan Noviansah/detikcom)
Jakarta -

Rekonstruksi kasus pembunuhan Sony Rizal Tahitoe (59), sopir taksi online yang diduga dibunuh Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror telah digelar. Total ada 40 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan total ada 40 adegan diperagakan. Terhitung mulai tanggal 18 Januari hingga 23 Januari 2023.

"Rekonstruksi ini ada 40 adegan, dimulai dari sebelumnya terjadi (peristiwa), pas saat terjadi peristiwa tersebut, sampai dengan pasca kejadian," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adegan-adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi:

Tanggal 18 Januari

ADVERTISEMENT

Adegan 1
Membuka proses rekonstruksi, dalam adegan pertama diperagakan bahwa Bripda HS diperintahkan kakaknya membeli sebuah unit mobil seharga Rp 90 juta dengan uang muka Rp 20 juta.

Adegan 2
Alih-alih dibayarkan untuk DP mobil, dalam adegan kedua diperlihatkan Bripda HS diam-diam menghabiskan uang tersebut untuk bermain judi online. Hal ini dilakukan agar bisa mendapatkan keuntungan berlebih.

Adegan 3
Menutup hari pertama dalam konstruksi kasus, dalam adegan ketiga diperlihatkan kakak Bripda HS mentransfer pelunasan mobil sebesar Rp 70 juta. Namun lagi-lagi, digunakannya untuk bermain judi online hingga ludes tak tersisa.

Tanggal 20 Januari 2023

Adegan 4
Berselang dua hari, dalam adegan keempat tepatnya pukul 20.00 WIB, Bripda HS mengabari keluarga akan pulang ke Jambi. Dia berbohong dengan mengatakan akan membawa mobil yang sudah dipesan kakaknya.

Adegan 5
Pada adegan ini, muncul kemudian niat jahat Bripda HS untuk mencuri mobil dengan sasaran sopir taksi online. Nantinya mobil hasil curian tersebut akan dijual dan uangnya akan digunakan untuk membeli mobil pesanan kakaknya.

Adegan 6
Berlanjut ke adegan keenam berisikan tiga bagian. Dimulai dengan Bripda HS yang keluar dari gedung Mabes Polri menggunakan sepeda motornya. Selanjutnya dia mampir ke ATM di Kelapa Dua untuk mengambil uang. Kemudian membeli sebilah pisau di toko taktikal yang nantinya akan digunakan untuk membunuh korban.

Adegan 7
Masuk pada adegan ketujuh diperagakan Bripda HS menuju Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur untuk menyimpan motornya.

Adegan 8
Setelah memarkirkan motornya, Bripda HS naik TransJakarta menuju arah Blok M. Tujuannya mencari sasaran sopir taksi yang nanti bakal dicuri mobilnya. Kendati demikian, saat itu belum timbul niatan memulai pencurian.

Simak adegan lainnya di halaman selanjutnya.

Tanggal 21 Januari 2023

Adegan 9
Adegan ini memiliki dua bagian yang dimulai pada pukul 06.00 WIB, keluarga bertanya kepada Bripda HS kapan sampai di Jambi. Namun Bripda HS mengabarkan batal pulang dengan alasan mobilnya bermasalah. Setelahnya, Bripda HS mematikan data seluler ponselnya.

Adegan 10
Karena ditanya oleh keluarga, Bripda HS kemudian mulai menyatroni taksi online yang ada di Kampung Rambutan dengan dalih berpura-pura akan memesan. Hal tersebut dilakukan sebanyak tiga kali oleh Bripda HS. Namun lagi-lagi, aksi tersebut batal karena belum timbul niatan untuk mencuri.

Tanggal 22 Januari 2023

Adegan 11
Dalam adegan ke-11, Bripda HS kembali menaiki TransJakarta untuk berkeliling Jakarta untuk mencari mangsa

Adegan 12
Dalam adegan ini, sekitar pukul 03.00 WIB Bripda HS tiba di Halte UKI, Cawang sembari mencari mangsa taksi online. Setelahnya dia menaiki jurusan Harmoni dan berakhir di Kampung Rambutan pada pukul 15.00.

Lagi-lagi orang tua Bripda HS menanyakan keberadaannya, namun dijawab bohong bahwa dirinya sudah sampai di Pelabuhan.

Adegan 13
Bripda HS lanjut memantau di luar terminal Kampung Rambutan. Malamnya sekira pukul 20.00 WIB dirinya ikut mandi dan juga makan di kantin yang berada di sana.

Tak berhenti di sana, pencarian mangsa pun berlanjut sekitar pukul 22.00 WIB Bripda HS kembali naik TransJakarta arah Pluit lalu menaiki bus arah sebaliknya

Tanggal 23 Januari 2023

Adegan 14
Masuk dalam adegan ke-14, sekira pukul 02.00 WIB Bripda HS sempat tertidur di TransJakarta dan berhenti di Halte Jembatan Besi. Selanjutnya Bripda HS naik jurusan Pinang Ranti dan turun di Halte Semanggi .

Tepat di depan Polda Metro Jaya Bripda HS melihat tiga mobil terparkir yang salah satunya mobil Sigra milik korban Sony.

Adegan 15
Melihat hal tersebut, Bripda HS kemudian menghampiri korban untuk mengantarkannya ke Bukit Cengkeh, Depok. Bripda HS juga sempat menawar ongkos jasanya menjadi Rp 90 ribu dan disetujui dengan sistem tanpa menggunakan aplikasi.

Adegan 16
Dalam adegan ini Bripda HS masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi tengah sekaligus posisi dia menikam korban nantinya.

Adegan 17
Dalam adegan ini, setelah tiba di lokasi tujuan Bripda HS meminta korban menghentikan kendaraannya dengan dalih ingin meminjam uang kepada rekannya karena dia tidak membawa uang tunai.

Adegan 18
Bripda HS keluar mobil berpura-pura hendak meminjam uang tersebut

Adegan 19
Dalam adegan ini Bripda HS mulai berbohong kepada korban dengan alasan temannya tidak ada. Akhirnya diapun meminta korban untuk mengantarnya ke ATM terlebih dahulu.

Simak adegan lainnya di halaman selanjutnya.

Adegan 20
Dalam adegan tersebut Bripda HS juga mencoba menghubungi kakaknya untuk membayar tagihan taksi online tersebut namun tidak dijawab

Adegan 21
Adegan ini memperlihatkan Bripda HS turun dan menuju mesin ATM untuk tarik tunai.

Adegan 22
Setelahnya, Bripda HS kembali masuk ke dalam mobil dan menuju Perumahan Bukit Cengkeh.

Adegan 23
Tanpa alasan jelas, setelah sampai di perumahan Bripda HS meminta korban untuk menghentikan dan memutarkan kendaraannya, namun ditolak korban.

Adegan 24
Pada adegan ini, detik-detik penusukan terhadap korban pun mulai dilancarkan. Bripda HS mengeluarkan sebilah pisau yang sudah dibelinya sembari berkata kepada korban bahwa dirinya tidak memiliki uang

Adegan 25
Mendengar hal tersebut, korban pun bertanya sambil membalikkan badannya ke arah Bripda HS. Tanpa basa basi, Bripda HS menodongkan pisau tersebut ke arah korban sembari berkata bahwa dirinya seorang anggota Densus 88 Antiteror.

Adegan 26
Melihat hal tersebut, korban lantas marah kemudian meraih wajah Bripda HS dan mendorongnya

Adegan 27
Dalam adegan ini, Bripda HS kemudian menusukkan pisau tersebut kepada korban. HS berdalih tidak mengingat persis bagian tubuh korban mana yang dia tusuk. Namun yang pasti, tusukan terakhir mengenai kepala korban.

Adegan 28
Dalam adegan yang diperagakan, setelah membunuh, Bripda HS keluar dari dalam mobil dengan maksud mengambil alih mobil tersebut. Namun hal tersebut gagal karena korban mengunci mobilnya dari dalam dengan menekan central lock

Adegan 29
Setelah itu Bripda HS kabur, tetapi tak lama kemudian kembali karena teringat barang miliknya, termasuk KTA Densus 88 Antiteror, tertinggal di mobil. Bahkan diperlihatkan momen Bripda HS mengetuk pintu mobil dan meminta korban untuk membukanya.

Simak adegan lainnya di halaman selanjutnya.

Adegan 30
Mendengar hal tersebut, seorang warga di Perumahan Bukit Cengkeh I melihat kejadian itu. Hal tersebut direspons korban dengan membunyikan klakson sebagai pertanda meminta pertolongan.

Adegan 31
Masukan ke adegan ke-31, Bripda HS lanjut lari keluar dari area Perumahan Bukit Cengkeh dan tiba di Halte Mako Brimob.

Adegan 32
Meskipun kondisinya sudah berlumuran darah, namun korban belum meninggal dan menjalakan kendaraannya ke arah Jalan Nusantara sembari membunyikan klakson berkali-kali pertanda meminta bantuan

Adegan 33
Dalam adegan ini, diperlihatkan korban tiba di sebuah portal sambil terus membunyikan klakson. Saksi di sana mengira bahwa klakson yang dibunyikan adalah perintah untuk membuka portal.

Namun sesaat setelah itu, saksi melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah di sebelah kanan mobil. Setelahnya saksi pun meminta pemerintah setempat untuk menghubungi pihak kepolisian.

Adegan 34
Di lokasi yang lain, Bripda HS mengunjungi musala yang berlokasi di sekitar Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Tujuannya untuk membasuh muka dan bajunya yang terkena cipratan darah saat korban ditusuk secara brutal berkali-kali.

Adegan 35
Dengan baju yang basah, Bripda HS lanjut menuju salah satu restoran cepat saji untuk mencari angkot dan mengantarkannya ke Terminal Kampung Rambutan

Adegan 36
Dalam adegan ini diperlihatkan momen Bripda HS beranjak pergi menaiki angkot ke arah Terminal Kampung Rambutan. Dia ke sana untuk mengambil motornya. Sesampainya di sana, diapun mengunjungi warung dan bercerita kepada penjaga warung bahwa dia menjadi korban perampokan.

Adegan 37
Kebohongan itu pun ternyata membuat penjaga warung iba kepada Bripda HS sehingga memberikan uang sebesar Rp 20 ribu untuk ongkos ke rumah pamannya di Puri Persada Cibarusah, Bekasi Timur.

Adegan 38
Uang yang diberikan ibu penjaga warung rupanya tak digunakan Bripda HS untuk menaiki kendaraan umum. Dia lebih memilih menumpang beberapa truk dan mobil pikap hingga tiba di Bekasi.

Adegan 39
Setibanya di sana, pamannya bertanya di mana motor Bripda HS, namun dijawab berada di Terminal Kampung Rambutan.

Merasa ada yang janggal, pamannya pun mendesak Bripda HS untuk berkata jujur. Setelahnya dia bercerita bahwa sudah membunuh korban dengan tujuan merampok mobilnya

Adegan 40
Pada adegan terakhir, diperlihatkan momen anggota Densus 88 Antiteror Polri menjemput Bripda HS di rumah pamannya. Sekira pukul 16.30 WIB, Bripda HS pun dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads