Rekonstruksi kasus pembunuhan Sony Rizal Tahitoe (59), sopir taksi online yang diduga dibunuh Bripda HS, anggota Densus 88 Antiteror telah digelar. Total ada 40 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan total ada 40 adegan diperagakan. Terhitung mulai tanggal 18 Januari hingga 23 Januari 2023.
"Rekonstruksi ini ada 40 adegan, dimulai dari sebelumnya terjadi (peristiwa), pas saat terjadi peristiwa tersebut, sampai dengan pasca kejadian," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).
Tanggal 21 Januari 2023Adegan 9
Adegan ini memiliki dua bagian yang dimulai pada pukul 06.00 WIB, keluarga bertanya kepada Bripda HS kapan sampai di Jambi. Namun Bripda HS mengabarkan batal pulang dengan alasan mobilnya bermasalah. Setelahnya, Bripda HS mematikan data seluler ponselnya.
Adegan 10
Karena ditanya oleh keluarga, Bripda HS kemudian mulai menyatroni taksi online yang ada di Kampung Rambutan dengan dalih berpura-pura akan memesan. Hal tersebut dilakukan sebanyak tiga kali oleh Bripda HS. Namun lagi-lagi, aksi tersebut batal karena belum timbul niatan untuk mencuri.
Tanggal 22 Januari 2023
Adegan 11
Dalam adegan ke-11, Bripda HS kembali menaiki TransJakarta untuk berkeliling Jakarta untuk mencari mangsa
Adegan 12
Dalam adegan ini, sekitar pukul 03.00 WIB Bripda HS tiba di Halte UKI, Cawang sembari mencari mangsa taksi online. Setelahnya dia menaiki jurusan Harmoni dan berakhir di Kampung Rambutan pada pukul 15.00.
Lagi-lagi orang tua Bripda HS menanyakan keberadaannya, namun dijawab bohong bahwa dirinya sudah sampai di Pelabuhan.
Adegan 13
Bripda HS lanjut memantau di luar terminal Kampung Rambutan. Malamnya sekira pukul 20.00 WIB dirinya ikut mandi dan juga makan di kantin yang berada di sana.
Tak berhenti di sana, pencarian mangsa pun berlanjut sekitar pukul 22.00 WIB Bripda HS kembali naik TransJakarta arah Pluit lalu menaiki bus arah sebaliknya
Tanggal 23 Januari 2023
Adegan 14
Masuk dalam adegan ke-14, sekira pukul 02.00 WIB Bripda HS sempat tertidur di TransJakarta dan berhenti di Halte Jembatan Besi. Selanjutnya Bripda HS naik jurusan Pinang Ranti dan turun di Halte Semanggi .
Tepat di depan Polda Metro Jaya Bripda HS melihat tiga mobil terparkir yang salah satunya mobil Sigra milik korban Sony.
Adegan 15
Melihat hal tersebut, Bripda HS kemudian menghampiri korban untuk mengantarkannya ke Bukit Cengkeh, Depok. Bripda HS juga sempat menawar ongkos jasanya menjadi Rp 90 ribu dan disetujui dengan sistem tanpa menggunakan aplikasi.
Adegan 16
Dalam adegan ini Bripda HS masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi tengah sekaligus posisi dia menikam korban nantinya.
Adegan 17
Dalam adegan ini, setelah tiba di lokasi tujuan Bripda HS meminta korban menghentikan kendaraannya dengan dalih ingin meminjam uang kepada rekannya karena dia tidak membawa uang tunai.
Adegan 18
Bripda HS keluar mobil berpura-pura hendak meminjam uang tersebut
Adegan 19
Dalam adegan ini Bripda HS mulai berbohong kepada korban dengan alasan temannya tidak ada. Akhirnya diapun meminta korban untuk mengantarnya ke ATM terlebih dahulu.
Simak adegan lainnya di halaman selanjutnya.
Adegan 20
Dalam adegan tersebut Bripda HS juga mencoba menghubungi kakaknya untuk membayar tagihan taksi online tersebut namun tidak dijawab
Adegan 21
Adegan ini memperlihatkan Bripda HS turun dan menuju mesin ATM untuk tarik tunai.
Adegan 22
Setelahnya, Bripda HS kembali masuk ke dalam mobil dan menuju Perumahan Bukit Cengkeh.
Adegan 23
Tanpa alasan jelas, setelah sampai di perumahan Bripda HS meminta korban untuk menghentikan dan memutarkan kendaraannya, namun ditolak korban.
Adegan 24
Pada adegan ini, detik-detik penusukan terhadap korban pun mulai dilancarkan. Bripda HS mengeluarkan sebilah pisau yang sudah dibelinya sembari berkata kepada korban bahwa dirinya tidak memiliki uang
Adegan 25
Mendengar hal tersebut, korban pun bertanya sambil membalikkan badannya ke arah Bripda HS. Tanpa basa basi, Bripda HS menodongkan pisau tersebut ke arah korban sembari berkata bahwa dirinya seorang anggota Densus 88 Antiteror.
Adegan 26
Melihat hal tersebut, korban lantas marah kemudian meraih wajah Bripda HS dan mendorongnya
Adegan 27
Dalam adegan ini, Bripda HS kemudian menusukkan pisau tersebut kepada korban. HS berdalih tidak mengingat persis bagian tubuh korban mana yang dia tusuk. Namun yang pasti, tusukan terakhir mengenai kepala korban.
Adegan 28
Dalam adegan yang diperagakan, setelah membunuh, Bripda HS keluar dari dalam mobil dengan maksud mengambil alih mobil tersebut. Namun hal tersebut gagal karena korban mengunci mobilnya dari dalam dengan menekan central lock
Adegan 29
Setelah itu Bripda HS kabur, tetapi tak lama kemudian kembali karena teringat barang miliknya, termasuk KTA Densus 88 Antiteror, tertinggal di mobil. Bahkan diperlihatkan momen Bripda HS mengetuk pintu mobil dan meminta korban untuk membukanya.
Simak adegan lainnya di halaman selanjutnya.
Adegan 30
Mendengar hal tersebut, seorang warga di Perumahan Bukit Cengkeh I melihat kejadian itu. Hal tersebut direspons korban dengan membunyikan klakson sebagai pertanda meminta pertolongan.
Adegan 31
Masukan ke adegan ke-31, Bripda HS lanjut lari keluar dari area Perumahan Bukit Cengkeh dan tiba di Halte Mako Brimob.
Adegan 32
Meskipun kondisinya sudah berlumuran darah, namun korban belum meninggal dan menjalakan kendaraannya ke arah Jalan Nusantara sembari membunyikan klakson berkali-kali pertanda meminta bantuan
Adegan 33
Dalam adegan ini, diperlihatkan korban tiba di sebuah portal sambil terus membunyikan klakson. Saksi di sana mengira bahwa klakson yang dibunyikan adalah perintah untuk membuka portal.
Namun sesaat setelah itu, saksi melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah di sebelah kanan mobil. Setelahnya saksi pun meminta pemerintah setempat untuk menghubungi pihak kepolisian.
Adegan 34
Di lokasi yang lain, Bripda HS mengunjungi musala yang berlokasi di sekitar Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Tujuannya untuk membasuh muka dan bajunya yang terkena cipratan darah saat korban ditusuk secara brutal berkali-kali.
Adegan 35
Dengan baju yang basah, Bripda HS lanjut menuju salah satu restoran cepat saji untuk mencari angkot dan mengantarkannya ke Terminal Kampung Rambutan
Adegan 36
Dalam adegan ini diperlihatkan momen Bripda HS beranjak pergi menaiki angkot ke arah Terminal Kampung Rambutan. Dia ke sana untuk mengambil motornya. Sesampainya di sana, diapun mengunjungi warung dan bercerita kepada penjaga warung bahwa dia menjadi korban perampokan.
Adegan 37
Kebohongan itu pun ternyata membuat penjaga warung iba kepada Bripda HS sehingga memberikan uang sebesar Rp 20 ribu untuk ongkos ke rumah pamannya di Puri Persada Cibarusah, Bekasi Timur.
Adegan 38
Uang yang diberikan ibu penjaga warung rupanya tak digunakan Bripda HS untuk menaiki kendaraan umum. Dia lebih memilih menumpang beberapa truk dan mobil pikap hingga tiba di Bekasi.
Adegan 39
Setibanya di sana, pamannya bertanya di mana motor Bripda HS, namun dijawab berada di Terminal Kampung Rambutan.
Merasa ada yang janggal, pamannya pun mendesak Bripda HS untuk berkata jujur. Setelahnya dia bercerita bahwa sudah membunuh korban dengan tujuan merampok mobilnya
Adegan 40
Pada adegan terakhir, diperlihatkan momen anggota Densus 88 Antiteror Polri menjemput Bripda HS di rumah pamannya. Sekira pukul 16.30 WIB, Bripda HS pun dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa.