Krisis Air Rusun Marunda Bikin Bocah Tak Mandi Sebelum ke Sekolah

Krisis Air Rusun Marunda Bikin Bocah Tak Mandi Sebelum ke Sekolah

Danu Damarjati, Devi Puspitasari - detikNews
Jumat, 17 Feb 2023 20:14 WIB
Rusun Marunda sulit air bersih, 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)
Rusun Marunda sulit air bersih, 17 Februari 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Krisis air bersih di rumah susun sewa (rusunawa) Marunda, Jakarta Utara (Jakut), berdampak bagi anak sekolah. Kesulitan air bersih itu membuat anak SD tidak mandi sebelum ke sekolah.

Krisis bersih ini sudah melanda Rusun Marunda lebih dari sepekan. Warga bercerita anaknya tidak mandi sebelum berangkat ke sekolah.

"Anak saya sampai nggak mandi. Cuci muka aja sama sikat gigi," kata salah seorang warga rusun bernama Muryati (46) kepada detikcom di Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakut, Jumat (17/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maryati mengatakan unitnya yang berada di B10 mengalami dampak krisis air terparah. Dia sampai terus membuka keran air mengantisipasi sewaktu-waktu air dapat mengalir.

"Di B10 paling bener-bener, B11 juga tapi mungkin nyala sedikit-sedikit. Ini mah benar-benar saya buka saja itu biar kalau nyala ketampung," ungkap Muryati.

ADVERTISEMENT

Hal senada diungkapkan warga rusun Klaster B lainnya bernama Ririn (34). Dia mengeluhkan air menyala hanya beberapa menit sehingga hanya menampung satu ember di pagi hari. Saat malam, menurutnya, air pun sudah habis. Hal itu, menurut Ririn, membuat anaknya telat berangkat pergi ke sekolah karena tak cukup air.

"Kadang pagi nyala cuma sedikit berapa menit udah nggak dapet segalon, paling seember doang. Kalau malem nggak ada. Kosong," tutur Ririn.

"Nggak cukuplah makanya pada numpang di sini, bocah pada kesiangan ngantri di sini. Kita kan butuh air semua," lanjut Ririn.

Seorang anak SD bernama Rafa (13) mengatakan air kadang menyala dan mati. Dia sampai dimarahi oleh ibunya jika menghabiskan air.

"Suka kadang kan suka mati. Kalau buang-buang air 'mama capek (capai/lelah) ngambil air dari rumah abang'," kata Rafa kepada detikcom.

Rafa mengatakan ibunya mengambil air ke lantai dasar lantaran unit yang dia tempati di lantai atas mati. Air yang masih mengalir ada di unit lantai dasar.

"Mamah suka ngambil ke lantai dasar. Di atas mati yang di bawah nyala," ungkap Rafa.

Namun kebetulan, pada Jumat ini Rafa mandi! Soalnya, air sempat menyala pada pagi hari, jumlahnya cukup untuk membasahi badan sebelum berangkat ke sekolah.

Simak berikutnya pada halaman berikut.

Harapan Warga

Warga berharap air dapat mengalir kembali sebelum Bulan Ramadan. Warga merasa capai karena saat ini harus mengangkat air dari bawah.

"Kita penginnya air cepet deras lagi. Capek ngangkutin, sebelum puasalah harusnya udah benar," kata seorang warga Rusun bernama Nenih (38) kepada detikcom, Jumat (17/2).

Nenih harus mengambil air mulai pagi hari agar keluarganya bisa mandi. Tidak ada cara lain. "Buat bapak, anak, mandi kan pagi-pagi. Ya mau bagaimana lagi terpaksa," ungkap Nenih.

Hal senada diutarakan warga rusun bernama Tini (33). Dia terkadang harus membeli air isi ulang karena kerannya tidak menyala. Dia sudah mengalami krisis air sehari semalam pada unit bloknya.

Tini berharap air dapat mengalir deras kembali dan mengucur tanpa masalah dari keran warga. Apalagi, ini sudah mendekati bulan puasa. Warga sangat butuh air saat bulan puasa.

"Lancar terus lah airnya jangan mati-mati lagi lah, mana mau puasa," ujar Tini.

Simak selengkapnya pada halaman selanjutnya.

Target PAM Jaya

Sebagai solusi krisis air bersih ini, PAM Jaya akan membangun reservoir (penampungan) untuk menyuplai air bersih ke Rusun Marunda. PAM Jaya menargetkan proyek pembangunan reservoir selesai pertengahan tahun ini.

"Kami memiliki time line, proyek akan selesai Juli 2023 ini," kata Direktur Pelayanan Perumda PAM Jaya, Syahrul Hasan, kepada detikcom, Jumat (17/2/2023).

Lokasi reservoir itu bakal ada di dekat Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, sekitar 1,5 km dari Rusun Marunda. Saat ini, PAM Jaya tengah mengurus administrasi penggunaan kawasan tersebut.

"Sekarang sedang proses perizinan lahan di dekat STIP Marunda," kata Syahrul.

Reservoir Marunda merupakan solusi jangka menengah. Ada pula solusi jangka panjang, yakni Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur bakal disambungkan sampai Marunda. Bukan cuma disambungkan, bahkan Marunda menjadi prioritas. SPAM itu merupakan proyek strategis nasional.

"Mei 2024, SPAM Jatiluhur akan masuk Jakarta," kata dia.

Sembari menunggu solusi permanen, PAM Jaya menyediakan truk-truk tangki air untuk warga Rusun Marunda, setiap harinya. Setiap truk punya kapasitas 4 meter kubik. Meski begitu, PAM Jaya mengakui hal itu belum cukup untuk mencukupi kebutuhan air warga Rusun Marunda sepenuhnya. Rusun itu dihuni sekitar 2.000 jiwa.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads