Dua tersangka kasus korupsi dana bos afirmasi di lingkungan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Pandeglang, Asep dan Ucu, akan menjalani sidang perdana di pengadilan Tipikor Serang. Keduanya akan menjalani sidang pada Kamis (9/2) besok.
"Hari Kamis (besok) pukul 09.00 WIB pagi," kata Kasi Pidsus Kejari Pandeglang Kunto Trihatmodjo, saat dikonfirmasi, Rabu (8/2/2023).
Kunto mengatakan pada sidang pertama besok, agendanya pembacaan dakwaan kepada tersangka Asep dan Ucu. Keduanya didakwa telah melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,6 miliar.
"Agenda pembacaan dakwaan terhadap A dan U," katanya.
Diketahui berkas kasus ini sudah dilimpahkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang ke Pengadilan Tipikor pada Senin (30/1). Penahanan dua tersangka juga sudah diserahkan ke Pengadilan Tipikor Serang.
Berdasarkan catatan detikcom, dalam perkara ini tersangka Asep selaku direktur AwiCom ditetapkan lebih dulu sebagai tersangka oleh kejaksaan negeri Pandeglang pada Kamis (14/9/2022) lalu. Selain menerima uang dari seluruh sekolah penerima BOS afirmasi, tersangka Asep juga berperan dalam mengkondisikan pengadaan barang berupa tablet untuk SMP di lingkungan Dinas Pendidikan Pandeglang.
Sementara itu, untuk Ucu Kejari Pandeglang menetapkan dirinya sebagai tersangka pada Kamis (27/10/2022) lalu. Ucu sendiri merupakan pihak penyidik tablet untuk sekolah yang mendapatkan bantuan Bos afirmasi dari kementerian pendidikan.
Sebelum ditetapkan menjadi tersangka pada kasus ini, Ucu tengah menjalani masa tahanan atas kasus korupsi pengadaan 1.800 komputer UNBK SMA/SMK negeri senilai Rp 25,3 miliar. Dalam kasus tersebut, Ucu divonis bersalah dan dipenjara selama 1 tahun 6 bulan dengan denda Rp 300 juta subsider 6 bulan kurungan.
(zap/zap)