Penampakan Patok Dipasang Bripka Madih yang Dipersoalkan Warga Bekasi

Penampakan Patok Dipasang Bripka Madih yang Dipersoalkan Warga Bekasi

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Senin, 06 Feb 2023 13:59 WIB
Sejumlah rumah warga di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat dipasangi patok tanah oleh Bripka Madih. Begini kondisinya. (Kadek ML/detikcom)
Sejumlah rumah warga di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat, dipasangi patok tanah oleh Bripka Madih. Begini kondisinya. (Kadek ML/detikcom)
Bekasi -

Sejumlah rumah warga di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat, dipasangi patok tanah oleh Bripka Madih. Ada dua rumah yang dipasangi patok sebagai tanda lahan yang diklaim milik keluarga Madih.

Pantauan detikcom di Jalan Raya Bulak Tinggi, RT 04 RW 03, Jatiwaringin, Bekasi, Senin (6/2/2023), ada dua rumah yang dipasangi patok. Salah satu rumah yang dipasangi patok milik Soraya.

"Tanah Ini milik Tonge bin Nyimin berdasarkan girik C.191 luas -/+ 4.411 MΒ²," demikian bunyi patok yang terpasang di depan rumah Soraya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain patok, ada besi-besi yang dipasang menyerupai bentuk dipan atau balai tak beratap. Balai itu ditempatkan di depan garasi rumah Soraya.

Tampak pula spanduk terpasang di posko tersebut. Spanduk berisi keberatan Madih selaku ahli waris.

ADVERTISEMENT
Sejumlah rumah warga di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat dipasangi patok tanah oleh Bripka Madih. Begini kondisinya. (Kadek ML/detikcom)Selain patok, ada besi-besi yang dipasang menyerupai dipan atau balai di depan garasi rumah Soraya. (Kadek ML/detikcom)

"Kami sebagai ahli waris menuntut agar PT Premier Estate dan H Abdullah mengembalikan hak orang tua kami yang diserobot, dan kami memohon kepada Bapak Presiden, Bapak Menko Polhukam, Bapak Kapolri, dan lembaga lain, tempat kami melaporkan dan menyurati serta penegak hukum, khususnya Satgas mafia tanah Mabes Polri mengusut tuntas segera mafia tanah/oknum yang terlibat merampas hak orang tua kami," bunyi spanduk tersebut.

Yadi, tetangga Soraya yang lahannya juga dipermasalahkan Madih mengaku terganggu oleh adanya patok tersebut, meski patoknya tidak berada tepat di depan rumah yang dia tempati milik mertuanya.

"Ya terganggu sih," kata Yadi saat ditemui di lokasi.

Yadi mengaku tidak banyak tahu soal sejarah jual beli lahan tersebut dari pihak Madih hingga dibeli mertuanya bernama Fictor. Dia mengatakan patok dipasang pada 31 Januari 2023.

"(Dipasang) 31 Januari kalau nggak salah. Saya juga nggak denger. (Saya) di dalam, jadi nggak tahu, nggak lihat. Cuma (denger) allahuakbar, allahuakbar doang. Soalnya agak rame kemaren (pas hari-H)," ujarnya.

Sementara warga lain yang berada tepat di depan rumah Soraya bernama Ines mengaku tidak tahu kapan pastinya patok dipasang. Pedagang nasi itu mengatakan patok sudah dipasang saat dia kembali ke warungnya setelah dua hari pulang kampung.

"(Pulang kampung) Selasa pagi (pekan lalu) belum ada, entah siangnya atau sorenya nggak tahu karena saya pas berangkat pagi pulang kemari (warung) hari Kamis udah ada jadi kurang tahu dipasangnya kapan. Kurang tahu juga saya kan baru buka warung hari ini, dua hari," kata Ines.

Ines sudah 5 tahun berjualan nasi dan lauk pauk di sana. Dia tinggal di sebuah ruko berukuran 3 x 6 meter dan berjualan di sana.

Sejumlah rumah warga di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat dipasangi patok tanah oleh Bripka Madih. Begini kondisinya. (Kadek ML/detikcom)Ada patok lain yang dipasang Madih di lokasi lain di perumahan tersebut (Kadek ML/detikcom)

"Saya tidur tinggal di sini. Udah 5 tahun," ucapnya

Ines menuturkan dia sempat melihat Madih berdiri di depan patok itu kemarin. Ines tidak melihat ada orang yang berjaga di sekitar patok tersebut.

"Kalau warga nggak ngeliat begitu juga rame-rame nggak ada. Cuma dari penuntut aja (Pak Madih) kemarin. Pak Madihnya sendiri sama wawancara di situ berdiri. Nggak (ada yang jaga), lihatnya seperti ini aja seperti biasa," imbuhnya.

Simak Video 'Buntut Curhat soal Pemerasan, Bripka Madih Kini 'Diserang' Balik':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Bripka Madih Bantah Arogan

Anggota Provos Polsek Jatinegara Bripka Madih membantah tuduhan Ketua RW 03 Jatiwarna, Nur Asiah, yang menyebutkan kelakuannya meresahkan warga dan arogan. Madih mengatakan dia telah dizalimi.

"Ya Allah, astaghfirullahaladzim sekarang kita netral. Madih harus bilang apa coba, ane dizalimi, dizalimi," kata Madih dengan nada terisak selepas jumpa pers di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2).

Ia membantah tuduhan yang menyebut bahwa dia sombong dan arogan. Ia meminta media menarasikan hal yang sebenarnya.

"Ya Allah, buat apa ngarang, nggak ada ngarang. Tolong dijabarkan sesuaikan dengan kejadian. Nggak ada Madih sombong, nggak ada arogan segala macem," ucapnya.

Madih merespons terkait tuduhan yang menyebutkan dirinya melakukan teror kepada guru sekolah di dekat rumahnya dan membakar sampah saat rapat RW. Ia, kembali menepis tuduhan tersebut.

"Sekarang begini, ngapain si Madih neror, buat apa neror guru. Ya silakan dia ngajar, silakan," jelas Madih.

"Kalau kita bakar asap, mohon maaf sebelum itu dikuasain, kita punya kontrakan 25 pintu, emang dari dulu itu di situ. Kan yang bakar yang nempati itu penghuni, masa kita larang di tanah kita. Nggak ada kita larang, memang dari dulu pembakaran di situ," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(dek/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads