Perwakilan warga buka-bukaan soal kelakuan Bripka Madih yang mengaku korban 'polisi peras polisi' di kasus dugaan sengketa lahan. Kelakuan itu disebut bikin resah warga.
Kelakuan Bripka Madih yang disebut hingga bikin resah ini dibeberkan oleh Ketua RW 03 Jatiwarna, Bekasi, Nur Asiah dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023).
Nur Asiah menyebut beberapa kelakuan Bripka Madih mulai dari memasang pos hingga meneror guru. Simak kesaksian Ketua RW tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasang Pos Depan Rumah Warga
Nur Asiah menyebut Bripka Madih pernah memasang pos. Pos dipasang di depan rumah warga di RW 03.
"Di (depan) rumah warga, ibu Soraya, Bapak Madih memasang pos," ujar Nur, Minggu (5/2/2023).
Pemasangan pos ini ditunggui oleh sejumlah orang. Mereka, jelas Nur, merupakan orang di luar RW 03.
"Ditunggui oleh beberapa orang, yang tidak kami kenal sampai jam 4 pagi, bisa dilihat dari CCTV," kata Nur.
"Warga merasa resah," lanjutnya.
Nur melanjutkan, Madih pernah membawa rombongan ke kawasan RW 03 Jatiwarna, Bekasi. Di sana, terang Nur, Madih dan rekan-rekannya memasang patok.
"(Madih dkk) memasang patok di depan rumah warga kami, ada sekitar 3. Patoknya 1 tapi banner 2," kata Nur.
Arogan
Nur Asiah menyebut Bripka Madih sosok yang arogan. Nur pernah mengalami kejadian tak mengenakan bagi dirinya.
"Untuk hal-hal lain ya, mohon maaf mungkin media tidak tahu ya tapi di warga kami, di lingkungan, kami di wilayah RW 03 Bapak Madih itu sudah sering sekali dengan sikap arogansinya dengan kesombongannya ada saja hal-hal yang dilakukan dan meresahkan warga," kata Nur saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023).
Nur Asiah mengatakan dirinya pernah mengalami kejadian tak mengenakan yang dilakukan Bripka Madih saat sedang menggelar rapat. Saat itu, kata Asiah, Bripka Madih membakar sampah yang menyebabkan asap menyebar ke ruang rapat.
"Salah satunya saya sudah menjadi RT selama 4 tahun kemudian saya menjadi RW ketika kami sedang rapat mohon maaf rapat dengan tim kami RW 03, tiba-tiba ditabunin karena posisinya bersebelahan dengan beliau gitu ya, bapak bisa bayangin dong ya kita lagi rapat dibakarin asap," kata Nur.
"Kemudian pernah juga kami ngalamin bau yang sangat anyir tidak tahu dari mana tapi dari arah rumah beliau itu kami cium juga baunya," imbuhnya.
Simak Video 'Buntut Curhat soal Pemerasan, Bripka Madih Kini 'Diserang' Balik':
Simak selengkapnya di halaman berikut
Teror ke Guru
Tak hanya itu, kata Asiah, Bripka Madih juga pernah meneror guru-guru yang mengajar di sekitar rumah. Bripka Madih, kata Asiah, juga pernah memasang setrum di tiang listrik RW 03.
"Belum lagi teror kepada guru-guru yang mengajar di sebelah rumah beliau, itu salah satunya, kemudian kasus, mungkin sudah lama juga, pernah beliau ini tiang listrik dikasih setrum, bapak bisa tanya ke warga RW 03 dan beliau sempat waktu itu bermasalah juga dengan salah satu warga kami gara-gara masang lampu di jalan hampir dia digebukin oleh orang kalau kita nggak ngelindungi," kata Nur.
"Saya hanya meluruskan jangan seolah-olah hanya dia yang terzalimi, tapi warga kami pun merasa terganggu dengan hal-hal yang beliau lakukan dengan sikap arogansinya," ungkapnya.
Bantahan Bripka Madih
Bripka Madih membantah soal tudingan warga terhadap kelakuannya itu. Madih membantah telah melakukan teror kepada guru-guru yang mengajar di sebelah rumahnya. Madih mengaku terbuka terhadap guru-guru yang mengajar di sekitar rumahnya itu.
"Sekarang begini, ngapain si Madih neror, buat apa neror guru. Ya silakan dia ngajar, silakan," jawab Madih di Polda Metro Jaya, Minggu (5/2/2023).
Soal asap yang menyebar ke ruang rapat yang dihadiri ketua RW, Madih menyebut bukan dirinya yang melakukan itu. Madih mengatakan pembakaran sampah hingga membuat asap menyebar itu dilakukan oleh penghuni di kontrakannya.
"Kalau kita bakar asap, mohon maaf sebelum itu dikuasain, kita punya kontrakan 25 pintu, emang dari dulu itu di situ. Kan yang bakar yang nempatin itu penghuni, masa kita larang di tanah kita. Tidak ada kita larang, memang dari dulu pembakaran di situ," ujarnya.
Madih menyebut dirinya telah dizalimi. Madih mengklaim apa yang dikatakannya saat dikonfrontasi di Polda Metro Jaya itu yang sebenarnya.
"Ya Allah, Astagfirullah aladzim sekarang kita netral. Madih harus bilang apa coba, ane dizalimi, dizalimi. Ya Allah, buat apa ngarang, tidak ada ngarang. Tolong dijabarkan sesuaikan dengan kejadian. Tidak ada Madih sombong, tidak ada arogan segala macam," ucapnya.
"Demi, makanya tadi ane bilang di ruangan pas kita apa dalam rapat, kalau ane bohong, ane tidak bisa jalan ini pulang, tuh si Madih tuh," katanya.