Warga di Senen, Jakarta Pusat (Jakpus), mengaku lelah ribut gara-gara akses rumahnya tertutup mobil pelanggan kedai bakmi. Lala, salah satu warga, pun mencurahkan perasaannya di media sosial (medsos) hingga menjadi viral.
Lala juga sempat memposting momen dirinya terlibat keributan dengan pelanggan kedai bakmi yang parkir mobil di depan rumahnya sehingga membuat akses tertutup. Tak hanya dengan pengunjung kedai bakmi, Lala juga harus berhadapan dengan juru parkir (jukir) yang ada di lokasi.
Dalam video yang diunggah, Lala meminta pengunjung kedai bakmi untuk tidak parkir di depan gerbang rumahnya. Namun permintaan Lala tidak digubris.
Tampak dalam video, ada momen Lala malah disuruh masuk rumahnya saat protes terkait parkir yang menutupi aksesnya. Lala juga sempat dilarang untuk merekam menggunakan ponselnya.
"Jadi memang saya tinggal di Kramat Kwitang 1 H. kebetulan di sini itu ada bakmi lagi viral, namanya Bakmi B***," kata Lala saat dihubungi detikcom Jumat (3/2/2023).
Dia mengatakan kedai tersebut buka setiap Selasa-Minggu dari pagi sampai sore. Dia mengatakan banyak mobil parkir di depan rumahnya karena di kedai bakmi tersebut hanya bisa dipakai parkir sepeda motor.
"Dia tidak punya lahan parkir, jadi mereka itu yang parkir-parkir ini, baik motor maupun mobil mereka parkirnya di seluruh area tempat saya tinggal," katanya.
Lala kemudian menjelaskan, rumah di kompleksnya berdempetan, sehingga dirinya kerap kesulitan mengeluarkan kendaraan pribadi karena ada mobil-mobil pelanggan bakmi parkir di depan pagarnya.
"Jadi, kalau posisinya parkir depan situ, saya nggak bisa keluar belok kiri. Nah, aftertime, orang itu suka parkir sebelah kanan sehingga saya juga tetap nggak bisa ngeluarin mobil, baik di depan di rumah saya maupun di seberangnya sama-sama nggak bisa parkir buat mobil," ujarnya.
Lala mengatakan tetangga sekitar rumahnya juga mengeluhkan hal serupa. Tak jarang pula Lala menegur pelanggan bakmi viral untuk memindahkan kendaraannya ke lokasi lain.
Namun teguran itu malah berakhir dengan perdebatan antara Lala dan pemilik mobil yang menjadi pelanggan bakmi. Dia mengaku lelah jika terus-terusan terlibat keributan dengan pelanggan bakmi yang datang.
"Jadi biasanya kalau saya tegur, saya kan suka bilang, 'Bu, mohon jangan parkir di depan rumah'. Mereka beberapa ada yang oke, nggak parkir situ, ada juga beberapa yang marah-marah kalau saya nggak bolehin parkir situ," jelasnya.
Selain itu, Lala mengeluhkan keberadaan jukir-jukir di sekitar kedai bakmi itu. Sebab, jukir-jukir itu kerap mengarahkan pengunjung memarkirkan kendaraan di area rumah penduduk.
"Sebenarnya yang jadi masalah adalah tukang parkirnya. Jadi mereka memungut parkir, seolah-olah punya kuasa terhadap tempat tersebut. Padahal itu kan rumah kami, pagar saya (tapi) saya nggak bisa keluar. Mereka sering juga kalau kita ngomong baik-baik marah, kita teriakin juga marah," ujarnya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Duduk Perkara Jukir Dipukuli Anak Anggota DPRD, Kedua Pihak Belum Damai