Kisah inspiratif dari seorang Kapolsek di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut), diusulkan oleh pembaca detikcom dan masyarakat dalam Hoegeng Awards 2023. Adalah Kapolsek Barumun AKP Miptahuddin yang dikenal dekat dengan masyarakat, terlebih pelajar dan tukang becak motor (bentor) di wilayahnya.
Pengusul AKP Miptahuddin yakni Donna Siregar (37), warga Kecamatan Barumun, Padang Lawas. Donna menyebut AKP Miptahuddin membuat citra Polsek Barumun menjadi baik karena sikap dan program-programnya selama menjabat sejak 2020.
"Di tangan bapak ini Polsek Barumun jadi luar biasa, dia buka rumah makan (gratis), dia buka perpustakaan dan menggalakkan membaca," kata Donna dalam usulannya melalui formulir digital yang diterima detikcom, Rabu (1/2/2023).
detikcom kemudian mendalami cerita tentang AKP Miptahuddin dari Donna. Donna sendiri mengaku tidak memiliki hubungan keluarga dengan AKP Miptahuddin.
Perihal rumah makan gratis di Polsek Barumun, Donna menyebut rumah makan itu diberi nama Rumah Makan Al-Fatihah. Dia melihat rumah makan tersebut biasa dikunjungi oleh tukang becak hingga anak sekolah yang kebetulan melintas ke depan Polsek Barumun.
"Jadi (AKP Miptah) buat rumah makan depan Polsek Barumun itu, namanya rumah makan Al-Fatihah. Baca Al-Fatihah atau baca ayat Al-Qur'an gratis makan, yang datang tukang becak, fakir miskin, orang yang lewat anak sekolah," ucapnya.
Dia pun sempat bertemu dengan AKP Miftahuddin di Polsek Barumun dan bertanya seputar programnya karena tak biasa dilakukan oleh Kapolsek sebelumnya. Ternyata, kata Donna, di tangan AKP Miptahuddin, Polsek Barumun juga menyediakan perpustakaan mini yang buka setiap hari khusus untuk para pelajar setempat yang ingin membaca.
"Perpustakaan yang dibuat lebih lancar dari perpustakaan daerah Padang Lawas. Di ruangan Polsek itu disulap aula untuk rapat. Aula kan kalau misalnya ada acara-acara, tapi dibuat perpustakaan mini, buka tiap hari," ujarnya.
Lebih lanjut, Donna mengatakan bahwa kejahatan yang ada wilayahnya itu mayoritas pencurian, seperti pencurian tabung gas hingga hewan ternak. Menurutnya, saat AKP Miptahuddin menjadi Kapolsek Barumun kasus-kasus yang tidak terlalu besar dan bisa diselesaikan damai, maka AKP Miptahuddin menjadi mediator agar kasus bisa disetop melalui restorative justice.
Program Pelajar Sahabat Polisi
Dihubungi terpisah, AKP Miptahuddin menjelaskan bahwa dirinya menjadikan para pelajar di wilayah hukumnya sebagai sahabat polisi. Hal tersebut dilakukan salah satunya untuk mengendalikan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Polsek Barumun dengan 5 kecamatan, 79 desa, jumlah penduduk kurang lebih 100 ribu tahun 2020, jumlah personel polisinya hanya 15. Jadi kita harus berteman.. karena rata-rata yang mengganggu situasi kamtibmas kenakalan remaja, itu pasti anak anak putus sekolah," ucapnya.
AKP Miptahuddin turun langsung ke sekolah-sekolah dan pesantren untuk melatih dan mengajak para pelajar menjadi orang baik dan menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Ia percaya jika orang baik tidak akan berbuat kejahatan.
"Kita ke sekolah-sekolah dan pesantren, kemudian kita melatih mereka sebagai orang baik, menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Kemudian kita motivasi mereka bahwa mereka orang pintar, orang cerdas yang tidak akan berbuat kejahatan, baik narkoba ataupun ugal-ugalan di jalan," katanya.
Dia juga menggagas perpustakaan mini di Polsek Barumun untuk menggaet para pelajar supaya berkegiatan positif di luar sekolah. AKP Miptahuddin bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat dan para mahasiswa untuk pengadaan buku-buku di perpustakaan mini tersebut.
"Kebetulan ada ruangan satu itu adalah ruangan Bhayangkari kita manfaatkan untuk itu (perpustakaan). Kemudian dibagusin, dibuatkan raknya, disiapkan meja-mejanya, kursinya, kemudian supaya nyaman dikasih AC supaya anak-anak itu nyaman di situ," ujarnya.
AKP Miptahudin mengungkap alasan mengapa dirinya sangat perhatian terhadap literasi anak-anak didik. Bahkan, ia menganggap para pelajar di wilayahnya seperti halnya anak sendiri yang akan selalu dia jaga. Apa alasannya?
"Jadi saya kebetulan di sini anak saya satu di Palembang, satu di Banda Aceh, satu di Bandung, kebetulan ini yang agak tidak patuh sama tujuan hidupnya. Jadi saya ingin menjaga anak-anak di sini supaya anak-anak saya dijaga sama orang lain," kata pemilik akun YouTube Sibuhuan 48 itu.
"Jadi saya menganggap mereka anak-anak saya, kemudian saya buat di YouTube kemudian kirim kepada dia (anaknya yang di Bandung) channel saya 'gini loh ayah saja udah tua masih belajar'," tambahnya.
Program Rumah Makan Al-Fatihah
Perihal Rumah Makan Al-Fatihah, AKP Miftahuddin mengatakan menggagas program itu sejak tahun lalu yang awalnya total memakai uang pribadi. Dengan program itu, sebetulnya AKP Miftahuddin ingin memberi contoh agar para anggotanya dan masyarakat sekitar yang memiliki uang lebih untuk bisa sama-sama bersedekah.
"Memang awalnya seminggu pertama itu saya nekat sendiri membuka uang tabungan, beli kompor, beli apanya peralatannya. Satu minggu pertama itu hanya saya sendiri, setelah satu minggu itu kita fotokan-videokan tunjukkan kepada teman-teman, kemudian banyak datang yang mau membantu. Artinya dia pengen juga bersedekah," ucapnya.
Sasaran dari program rumah makan gratis ini adalah para pedagang kaki lima (PKL) hingga tukang bentor. AKP Miftahuddin menyebut pihaknya menyediakan makan gratis itu hanya untuk makan siang saja di tenda hasil sewaan Polsek Barumun.
"Yang makan itu paling banyak adalah pedagang-pedagang atau abang-abang bentor yang lewat depan Polsek kita panggil, makan. Hanya untuk makan siang," ujarnya.
Hingga kini, banyak donatur yang memberikan beras hingga minyak untuk menjalankan program itu, termasuk anggota Polsek Berumun yang di rumahnya memiliki kolam kerap menyumbang ikan sebagai lauk pauknya. Oleh sebab itu, kini AKP Miftahuddin mengaku tak lagi banyak mengeluarkan uang pribadinya.
"Tidak banyak, hanya Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu hanya untuk beli sayur. Kita dapat bantuan dari teman-teman itu kan beras, minyak," imbuhnya.
Lebih lanjut, AKP Miftahuddin menjelaskan mengapa pihaknya tidak membagikan makan gratis itu dalam bentuk nasi bungkus atau nasi kotak. Menurutnya, dengan Polsek Barumun menyediakan makan gratis langsung di lokasi, para polisi bisa bersilaturahmi langsung dengan masyarakat yang datang.
"Kita ingin kedekatan dengan para abang-abang bentor, PKL, makan di situ makan bersama kita menjalin kedekatan. Mungkin kalau kita berikan saja kepada yang lewat nilainya kurang. Kita juga cari kedekatan sebagai silaturahmi juga apabila ada kejadian-kejadian segala macam bisa segera menghubungi kita, untuk membantu kita," pungkasnya.
(fas/hri)