7 Pengakuan Dosa Serial Killer Wowon yang Bikin Geleng-geleng Kepala

7 Pengakuan Dosa Serial Killer Wowon yang Bikin Geleng-geleng Kepala

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 02 Feb 2023 07:01 WIB
Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur.
Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. (Mei Amelia/detikcom)


Dalih Wowon Bunuh TKW karena Ditagih Terus

Pria berusia 60 tahun itu mengaku membunuh para korban TKW karena terus-terusan ditagih soal penggandaan uang.

"Kenapa dibunuh, karena dia nagih, aku jadi malu sama dia," kata Wowon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih menepati janjinya, Wowon justru merencanakan siasat jahat dengan partner in crime Solihin alias Duloh (63). Wowon membunuh satu per satu TKW, termasuk istri-istri, mertua, hingga anaknya.

"Aku nyuruh yang namanya Solihin alias Duloh itu, kalau misalnya nggak dibunuh, bakal nagih terus. Aku nyuruh, 'Pak, gimana kalau orang ini dibunuh sama Bapak, mau nggak?'. Pak Solihin jawabnya 'siap, oke'. Terus aku ngajak ngobrol dulu secara baik-baik, padahal aku yang mau jahat, mau bunuh," ungkapnya.

ADVERTISEMENT


Dalih Wowon Bunuh Anak Kandung

Wowon juga tega membunuh anak kandung sendiri yang masih berusia 2 tahun. Dia membohongi istrinya, Ai Maemunah, mengatakan bahwa akan membawa Bayu ke Mataram untuk disunat, padahal dibunuh.

"Ya, itu waktu dulu aku sama Ai Maemunah, kata dia 'nih anakmu bawa', (dijawab) 'iya, kata aku mau dibawa ke Mataram sama neneknya, mau disunatin', padahal bohong," kata Wowon.

Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. Foto: Serial killer Wowon Erawan alias Aki (60), tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur. (Mei Amelia/detikcom)

Wowon tega membunuh anaknya sendiri dengan dalih korban sering rewel. Wowon mengaku malu kepada tetangga karena anak kerap menangis, sehingga menyerahkan anaknya untuk dibunuh oleh Duloh.

"Anak ini rewel, tiap jam, tiap detik, tiap malam nangis. Jadi malu sama tetangga. Saya (ke) Solihin 'udah aja, Pak, anak ini habisin' kata aku," kata Wowon.


Wowon Perintahkan Siti dan Noneng Terjun ke Laut

Iming-iming kesuksesan yang dijanjikan serial killer Wowon Erawan alias Aki (60) membuat para tenaga kerja wanita (TKW) menuruti perintahnya. Dua korban, Siti Fatimah dan Noneng, bahkan mengikuti perintah Wowon untuk menceburkan diri ke laut di perairan Bali.

Hal itu diungkapkan Wowon dalam wawancara dengan tim detikcom di Polda Metro Jaya, Selasa (31/1/2023). Wowon memerintahkan Siti dan Noneng terjun ke laut jika ingin bertemu dengan 'Aki Banyu' dan meraih kesuksesan.

"Itu dibawa ke laut sama saya. Waktu itu kata saya 'kamu kalau mau ketemu Ki banyu, kalau mau sukses, datanglah kamu ke Mataram, nanti kalau udah sampai di laut Mataram kamu loncat aja dari kapal, pasti kamu ketemu sama Ki Banyu di dasar laut'," tutur Wowon.

Aki Banyu adalah sosok fiktif yang tak lain adalah Wowon sendiri. Perintah Wowon itu disampaikan kepada Siti dan Noneng melalui telepon.

"Dia loncat, Bu, suruh aku (aku yang menyuruh). Itu cuma ditelepon saja suruh loncat, dia loncat. Dua-duanya (Siti dan Noneng), yang satu selamat, yang satu meninggal," ujarnya.

Siti Fatimah adalah seorang TKW yang tewas pada 2021 di perairan Bali. Siti Fatimah saat itu ditemukan tenggelam di perairan Bali bersama Noneng, tapi Noneng selamat.

Noneng adalah ibunda Wiwin, sekaligus mertua Wowon. Wiwin merupakan istri pertama Wowon.

Berselang sebulan kemudian, Wowon membunuh Noneng dan Wiwin. Noneng dan Wiwin dieksekusi oleh Solihin alias Duloh, partner in crime Wowon.

Halaman berikutnya: mertua dan istri pertama dibunuh....

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads