Pria bernama Ansori, yang diduga pencuri sawit, tewas ditembak di Way Kanan, Lampung. Dua polisi yang terlibat dalam penembakan kini diperiksa Propam Polda Lampung.
Dua oknum polisi yang diperiksa Propam itu adalah Bripda SD dan Bripda DB. Dua polisi yang bertugas menjaga keamanan di kebun sawit PT AKG itu menjalani pemeriksaan di Mapolres Way Kanan.
"Iya benar, sudah diamankan. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh Propam Polda Lampung," kata Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna, seperti dilansir detikSumut, Senin (30/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teddy menjelaskan keduanya sempat melarikan diri ketika ratusan massa menyerang kantor PT AKG setelah mengetahui Ansori tewas. Mereka bersembunyi untuk menghindari amukan massa yang mengincar mereka.
"Pada saat peristiwa penyerangan itu, dua anggota ini bersembunyi. Keduanya ditemukan oleh anggota Polres Way Kanan di dua lokasi berbeda. Bripda DB bersembunyi di rumah karyawan PT AKG ditemukan pukul 03.00 WIB dan Bripda SD ditemukan pukul 05.30 WIB," terang Kapolres.
Ansori diduga ditembak personel Polda Lampung yang ditugaskan menjaga keamanan di kebun PT AKG di Kecamatan Bahuga, Way Kanan. Dia ditembak pada Minggu (29/1) malam, sekitar pukul 23.00 WIB, karena diduga mencuri sawit.
AKBP Teddy Rachesna mengungkapkan petugas telah memberi tembakan peringatan. Namun, Ansori malah menabrak petugas dengan mobil pikap yang dikendarainya.
"Saat diberi tembakan peringatan, korban ini berusaha melarikan diri dengan kendaraannya dan berusaha menabrak anggota yang bertugas sehingga anggota melepaskan tembakan ke arah mobil dan mengenai korban," terangnya.
Massa Bakar Kantor PT AKG
Ansori tewas ditembak polisi karena diduga mencuri sawit PT AKG di Kecamatan Bahuga, Way Kanan, Lampung. Warga yang tak terima kemudian menyerang kantor PT AKG dan mencari oknum polisi itu.
Dalam penyerangan itu, massa melakukan perusakan dan membakar sejumlah fasilitas di kantor itu. Polisi menyebut massa yang menyerang kantor perusahaan perkebunan itu berjumlah kurang lebih 300 orang.
"Iya benar ratusan massa yang berjumlah 300 orang mendatangi PT AKG. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, massa bertindak anarkis melampiaskan kemarahan, dengan membakar sejumlah fasilitas perusahaan seluas 1 hektare terbuat dari tembok berisi pupuk, solar, dan peralatan PT yang semuanya habis terbakar," kata Teddy, Senin (30/1/2023).
Selain bangunan, warga membakar kendaraan PT berupa 5 unit traktor, 4 unit motor, dan 1 unit mobil truk.
"Tak hanya bangunan, massa juga membakar sejumlah kendaraan. Akibat peristiwa ini kerugian ditaksir sekitar 3 miliar rupiah," imbuhnya.
Keluarga Bantah Ansori Mencuri
Pihak keluarga membantah Ansori mencuri karena di mobil pikapnya tak ditemukan buah sawit.
"Informasi yang kami terima bahwa di mobil yang dibawa korban tidak terdapat buah sawit seperti apa yang dikatakan Polisi. Jadi kalau dituduhkan maling belum ada buktinya," kata salah satu kerabat Ansori, WL, kepada detikSumut, Senin (30/1/2023).
Dia mengatakan korban tewas dengan luka tembak mengenai leher kiri hingga menembus punggung kanan.
"Luka tembaknya di leher kiri tembus ke punggung bagian kanannya," ujar WL.
Saat ini lanjut dia, jenazah dibawa ke Polres Way Kanan untuk diautopsi.
Baca selengkapnya di sini, di sini dan di sini
Lihat juga video 'Ibu yang Curi 3 Tandan Sawit di Rohul Minta Maaf':