Dilarang Pulang ke Kampung Halaman
Selama 6 tahun bekerja di Dubai, Aslem sebetulnya sudah dua kali pulang ke Tanah Air. Namun, dia tak pulang ke kampung halamannya di Karawang, Jawa Barat, karena diancam oleh Wowon cs, melainkan pulang ke Cianjur, Jawa Barat.
"Ya kan pulangnya dititah ka (dusuruh ke) Cianjur heula (terlebih dahulu). Enggak boleh pulang, saya kan dua kali pulang ke Cianjur, enggak boleh pulang ke kampung," tutur Aslem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama kalinya, Aslem cuti selama 3 bulan dan pulang ke Cianjur. Aslem dilarang menghubungi keluarga setiap pulang ke Tanah Air.
"Katanya 'kamu kalau pulang ke sana (Karawang) pasti cilaka (celaka)', ya saya ikutin saja ke situ (Cianjur)," kata Aslem.
Setiba di Jakarta, Aslem menuju ke Cianjur menggunakan jasa travel. Dia dijemput oleh Dede di depan Ramayana Cianjur.
"Disampaikan (diantarkan-red) ke kontrakan istrinya Dede, di situ saya. Di situ saya kumpul-kumpul sama keluarganya, makan, minum apa-apa ditanggung," jelasnya.
Selama 3 bulan tinggal di Cianjur, Aslem diajak jalan-jalan ke mal oleh tersangka Dede. Setelah 3 bulan di sana, Aslem kembali ke Dubai.
Ritual 'Penggandaan Uang' di Rumah Serial Killer
Selama 6 tahun itu, Aslem tak pernah bertemu dengan sosok Aki Banyu yang tak lain adalah Wowon. Bahkan, ketika Aslem berada di Cianjur, dirinya tak pernah sekalipun melihat batang hidung Aki Banyu.
"Enggak (ketemu sama Aki Banyu), cuma sama Dede saja, 'merespons' hasil itu pengiriman uang saya, 'direspon' sama dia (Dede) katanya hasilnya segini," kata Aslem sembari sesenggukan.
![]() |
Respon adalah semacam 'ritual penggandaan uang' yang ditunjukkan oleh Dede kepada Aslem. Saat ritual itu, Dede menggelar sesajen.
"Direspon, ini-ininya (ritual) pakai ngerokok. Di situ ada jeruk, salak, susuguhan (sesajen), kopi gitu, rokok," ujar Aslem.
Selama ritual itu, Dede merapal 'doa-doa' sembari menyetel musik.
"Maca-maca (merapal) sambil ituin (setel) musik di HP, macam-macam. Ada musik tradisional itu pop Sunda," katanya.
Ritual ini dilakukan di lantai sembari duduk. Aslem diperlihatkan sejumlah amplop tebal yang seolah-olah berisi uang.
"Diperlihatkan katanya hasilnya segini, itu uang kamu, berapa amplop. Katanya kalau sukses uang kamu segini. Amplopnya tebel, nggak tahu isinya berapa," tuturnya.
Selama ritual itu, Aslem tak pernah diperlihatkan wujud uangnya. Aslem hanya diberi kesempatan untuk 'mengintip' uang dari sobekan amplop.
"Enggak pernah (diperlihatkan wujud uangnya), cuma ada amplop saja. Cuma dilihatin amplop, disobek sedikit doang. Ini uang kamu, mungkin kitanya gak terlalu sadar, supaya percaya sama dia. Uangnya biru-merah, banyak amplopnya," jelasnya.
Setelah 2 kali ke Cianjur, nyatanya Aslem tak pernah mendapatkan kesuksesan seperti yang dijanjikan. Uang ratusan juta miliknya raib begitu saja di tangan Wowon cs.
(mei/dhn)