"Pernyataan yang tegas aja, gini, kita tidak ingin bahasanya masih ambigu. Kalau ternyata rakyatnya entah yang mana pengen ini lanjut, kan lanjut, Bu. Tapi kita pengin statement dari Ibu, di depan massa aksi yang menolak ini, Ibu menyatakan dengan tegas, 'Fraksi PDIP menolak'. dah gitu aja, Bu!" jawab orator lagi.
"Saya tanya, teman-teman semua nolak? Semua nolak? Baik, kita akan bantu untuk tolak!" jawab Wa Ode.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa Ojol Geruduk DPRD
Sebagaimana diketahui, massa aksi yang terdiri atas driver ojek online (ojol) menggeruduk gedung DPRD DKI Jakarta. Massa aksi itu mendesak Pemprov DKI membatalkan rencana kebijakan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (25/1/2023), ratusan peserta aksi telah memadati trotoar hingga sebagian ruas jalan di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, sejak pukul 11.55 WIB.
Sejumlah atribut demonstrasi dibawa peserta aksi, mulai mobil komando, bendera, spanduk, hingga banner bertuliskan penolakan terhadap kebijakan ERP. Massa memakai rompi ojol berwarna hijau terus meneriaki tuntutannya.
"Wahai legislator Jakarta yang terhormat, jangan pernah terbersit di pikiranmu berlakukan ERP jika masih berharap suara kami di (Pemilihan Umum) 2024," demikian yang tertulis di salah satu poster yang terpampang.
Audiensi Ketua Komisi B Ditolak Massa Aksi
Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail bersama pimpinan Komisi B lainnya sempat bergerak menyambangi massa di luar gedung DPRD DKI. Namun kedatangan mereka ditolak oleh massa aksi.
Pantauan di lokasi, Ismail dkk sempat berupaya menaiki mobil komando. Namun para demonstran tak mengizinkannya karena mereka ingin yang keluar menemui mereka Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.
"Kami maunya Ketua DPRD DKI bertemu kami ke sini," ujar orator.
"Pergi! Pergi!" ujar massa aksi sambil bersahut-sahutan.
(taa/yld)