Temui Pendemo, Anggota DPRD DKI Didesak Massa Aksi Driver Ojol Tolak ERP

Temui Pendemo, Anggota DPRD DKI Didesak Massa Aksi Driver Ojol Tolak ERP

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 25 Jan 2023 16:43 WIB
Temui Pendemo, Anggota DPRD DKI Didesak Massa Aksi Driver Ojol Tolak ERP
Temui Pendemo, Anggota DPRD DKI Didesak Massa Aksi Driver Ojol Tolak ERP (Tiara Aliya Azzahra/detikcom)
Jakarta -

Pimpinan Komisi B DPRD DKI Jakarta akhirnya diizinkan menemui massa aksi driver ojek online (ojol) yang menolak jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di depan DPRD DKI. Para anggota dewan itu didesak massa aksi menyatakan sikap penolakan terhadap kebijakan tersebut.

Pantauan detikcom di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2023), perwakilan dewan yang menyambangi demonstran terdiri dari Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta dari F-PKS Ismail dan Wakil Ketua Komisi B dari F-PDIP Wa Ode. Keduanya pun berbicara dengan massa aksi di atas mobil komando.

"Sebagaimana kita rasakan saat ini sejak bergulirnya isu tentang ERP atau jalan berbayar ini sudah menimbulkan keresahan di masyarakat, betul?" tanya Ismail kepada massa aksi, Rabu (25/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul!" jawab massa aksi bersahut-sahutan.

Ismail pun kemudian menjelaskan saat ini kebijakan ERP masih dalam tahap pembahasan. Ia pun berjanji bakal memanggil seluruh pihak terkait untuk memberikan penjelasan mengenai kebijakan yang mengundang polemik di mata masyarakat itu.

ADVERTISEMENT

"Kami seluruh anggota Komisi B, berkomitmen untuk menjadikan ini sebuah atensi dan kami segera memanggil pihak terkait. Semua dalam kondisi saat ini yang kami lakukan adalah menampung aspirasi dari seluruh elemen masyarakat terkait dengan keberatan ini. Karena ini yang akan kami jadikan bahan pertimbangan ketika pihak eksekutif mengajukan usulan ERP ini," tegasnya.

Orator aksi hari ini lantas meminta ketegasan dari dua anggota dewan yang hadir menemui massa aksi hari ini. Ia meminta agar Ismail dan Wa Ode menyatakan secara lantang bahwa Fraksi PKS maupun PDIP menolak rencana ERP.

"Intinya menolak atau tidak?" tanya orator kepada Ismail.

"Tolak, tolak, tolak, tolak!" desak massa aksi.

"Saya ingin Pak Ismail dari F-PKS dan Ibu Wa Ode dari PDIP, kita ingin ada pernyataan resmi mewakili PKS dan Ibu Wa Ode PDIP bahwa Fraksi PKS dan Fraksi PDIP menolak dengan tegas rencana ERP. Saya ingin ada pernyataan di depan teman-teman ojol!" ujar orator di atas mobil komando.

Ismail kemudian menegaskan sejak awal Fraksi PKS menolak penerapan ERP. Dia kemudian meminta dukungan seluruh pihak untuk memperjuangkan suara penolakan ini.

"Mohon izin, menyambung pernyataan sikap Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta yang telah disampaikan beberapa hari lalu, bahwa Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta dengan tegas menolak (ERP). Mohon dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar Fraksi PKS bisa memperjuangkan ini," tegas Ismail.

Sementara itu, Wa Ode tidak menjelaskan secara gamblang soal sikap fraksinya terhadap kebijakan ERP. Prinsipnya, kata dia, Fraksi PDIP bakal mendukung seluruh keinginan masyarakat. Jawaban inilah yang membuat massa aksi kembali meminta ketegasan dari Wa Ode.

"Kalau dari saya, yang namanya dari rakyat, lahirnya dari hati sanubari kalian, apa yang kalian harapkan, partai wong cilik pasti mendukung apa yang kalian inginkan. Kita akan kawal ini sesuai kemauan kalian, kemauan masyarakat," ujar Wa Ode.

"Sebentar, belum ada pernyataan yang tegas. Oke?" balas orator.

"PDI Perjuangan, gimana maunya rakyat, itu pasti yang diikuti. Gitu aja, merdeka!" balas Wa Ode.

Baca halaman selanjutnya.

"Pernyataan yang tegas aja, gini, kita tidak ingin bahasanya masih ambigu. Kalau ternyata rakyatnya entah yang mana pengen ini lanjut, kan lanjut, Bu. Tapi kita pengin statement dari Ibu, di depan massa aksi yang menolak ini, Ibu menyatakan dengan tegas, 'Fraksi PDIP menolak'. dah gitu aja, Bu!" jawab orator lagi.

"Saya tanya, teman-teman semua nolak? Semua nolak? Baik, kita akan bantu untuk tolak!" jawab Wa Ode.

Massa Ojol Geruduk DPRD

Sebagaimana diketahui, massa aksi yang terdiri atas driver ojek online (ojol) menggeruduk gedung DPRD DKI Jakarta. Massa aksi itu mendesak Pemprov DKI membatalkan rencana kebijakan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).

Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (25/1/2023), ratusan peserta aksi telah memadati trotoar hingga sebagian ruas jalan di depan gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, sejak pukul 11.55 WIB.

Sejumlah atribut demonstrasi dibawa peserta aksi, mulai mobil komando, bendera, spanduk, hingga banner bertuliskan penolakan terhadap kebijakan ERP. Massa memakai rompi ojol berwarna hijau terus meneriaki tuntutannya.

"Wahai legislator Jakarta yang terhormat, jangan pernah terbersit di pikiranmu berlakukan ERP jika masih berharap suara kami di (Pemilihan Umum) 2024," demikian yang tertulis di salah satu poster yang terpampang.

Audiensi Ketua Komisi B Ditolak Massa Aksi

Sebelumnya, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail bersama pimpinan Komisi B lainnya sempat bergerak menyambangi massa di luar gedung DPRD DKI. Namun kedatangan mereka ditolak oleh massa aksi.

Pantauan di lokasi, Ismail dkk sempat berupaya menaiki mobil komando. Namun para demonstran tak mengizinkannya karena mereka ingin yang keluar menemui mereka Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

"Kami maunya Ketua DPRD DKI bertemu kami ke sini," ujar orator.

"Pergi! Pergi!" ujar massa aksi sambil bersahut-sahutan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads