Suara tambur dan gembrengan beradu, menandakan dimulainya pertunjukan barongsai. Seiring dengan irama musik, barongsai putih mulai beraksi. Melompat-lompat di atas tonggak, berdiri, hingga berguling. Sesekali, aksi sang barongsai menyebabkan penonton menahan napas. Bagaimana tidak, atraksi tersebut dilakukan di atas beberapa tonggak dengan tinggi 80 cm hingga 3 meter.
Penonton terus memadati panggung tempat sang singa beratraksi. Ada yang merekam pertunjukan dengan ponsel, ada pula yang terus memotret aksi sang singa. Anak-anak menunjuk-nunjuk sang singa pada ibu mereka. Semua terhibur berkat singa putih yang digerakkan oleh dua pemain barongsai yang terampil.
Para pemain itu tergabung dalam grup barongsai Kong Ha Hong Indonesia. Berdiri sejak tahun 1999, Kong Ha Hong diketahui sudah meraih lima kali juara dunia di kompetisi barongsai internasional.
Semua itu tak lepas dari peran sang pendiri. Adalah Ronald Sjarif, mantan pemain barongsai yang kemudian membesarkan Kong Ha Hong hingga menjadi grup barongsai yang disegani di Indonesia.
Ronald adalah keturunan Tionghoa yang lahir di Jakarta, 76 tahun silam. Di masa kecilnya, ia sering melihat pertunjukan barongsai saat Imlek. Maka, ia tak pikir panjang untuk ikut belajar barongsai dengan kawan-kawannya.
Sempat dilarang pemerintah, halaman selanjutnya.
(nel/vys)