Pemilik Kontrakan di Bekasi Kecewa Rumah Warisan Malah Jadi TKP Serial Killer

Ilham Oktafian - detikNews
Jumat, 20 Jan 2023 12:01 WIB
TKP sekeluarga diracun di Bantar Gebang, Bekasi (Foto: Ilham/detikcom)
Bekasi -

Erti (60), pemilik kontrakan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi buka suara terkait pembunuhan sekeluarga oleh duo serial killer Wowon dan Wowon Erawan alias Aki dan Solihin alias Duloh. Erti kecewa lantaran rumah warisan malah jadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan.

"Warisan, dikasih karena anaknya cuman satu. Rumah warisan malah disalahgunain, tau itu orang tega banget," kata Erti saat ditemui detikcom pada Jumat (20/1/2023).

Di kontrakan itu, Wowon dan Solihin mengekseksui Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20), dan Muhammad Riswandi (16). Ai merupakan istri dari Wowon, sementara Ridwan dan Riswandi anak dari Ai.

Wowon juga telah menyiapkan lubang untuk mengubur sekeluarga di Bekasi. Lubang tersebut terlihat berukuran sekitar 1 x 2 meter. Lubang itu berada di dekat kamar belakang.

Erti mengatakan tidak mengetahui soal lubang itu. Dia juga mengatakan Wowon dan Duloh tidak memiliki gelagat aneh.

"Nggak tau, nggak ada lubang. Kata bapak juga nggak ada, dapurnya dikeduk. Itu bekas nenek masak," kata Erti

Erti sendiri berencana merenovasi rumah tersebut secara keseluruhan. Menurutnya, rumah tersebut bakal dibongkar total.

"Soalnya udah lama, atasnya udah habis, udah bocor tapi modalnya belum ada. Sayang dijual, nanti mau dirubuhin. Mau diganti lagi bangunannya, mau dibongkar semua," pungkas Erti.

Pelaku Maksa Ngontrak

Solihin ternyata memaksa menyewa kontrakan di Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Duloh kekeh ingin menyewa kontrakan itu meskipun pemiliknya menolak berkali-kali.

"Itu sebelum tahun baru, (Duloh menyampaikan) 'Bu, saya mau ngontrak rumah Ibu'. Tapi kata emak, 'Ini nggak ada sumur, nggak ada air, nggak ada lampu. Nggak dikasih (sewa kontrakan), dia pergi," kata Erti.

"(Duloh) datang lagi tiga hari (kemudian), bilang katanya (untuk kebutuhan air) mau nimba (sumur), nanti (kebutuhan) listriknya nyolok ke tetangga. Gitu saja dia ngomongnya, terus emak pergi ke pasar. Kata bapak (ke Duloh), 'Nggak jadi Pak, nggak boleh sama istri saya'," imbuhnya.

Setelah menolak berulang kali, Erti akhirnya mengizinkan Duloh ngontrak di rumahnya, lantaran Duloh terus memaksa.

Simak Video 'Fakta Horor Serial Killer Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi':






(idn/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork