.webp)
Para anker, sebutan populer untuk anak kereta, mengeluhkan celah peron di banyak stasiun KRL yang terlalu lebar dan tidak sama tinggi dengan gerbong KRL. KAI Commuter bakal memberikan solusi: menambah tangga dan meninggikan peron.
"Terkait perbedaan tinggi dan celah peron tunggu pengguna dengan pintu commuterline, KAI Commuter menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," kata Leza Arlan, Manager External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter, dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Rabu (4/1/2023).
detikcom sendiri telah meninjau kondisi di sejumlah stasiun, yakni Stasiun Kampung Bandan, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Karet, Stasiun Tebet, dan Stasiun Sudimara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbedaan tinggi dan celah peron tersebut sudah menjadi perhatian khusus oleh KAI Commuter sebagai operator commuterline. KAI Commuter juga secara bertahap menambahkan fasilitas bancik atau tangga portabel untuk mengatasi kendala tersebut," kata Leza.
Penambahan unit tangga atau bancik itu sudah dilakukan di Stasiun Kampung Bandan pada beberapa waktu lalu, yakni untuk di peron 5 dan 6.
"Dan saat ini progres pekerjaan bancik masih dilakukan diantaranya di Stasiun Tenjo, Stasiun Kemayoran, Stasiun Pasar Senen," kata Leza.
 Jarak antara peron dan gerbong KRL di sejumlah stasiun belum semuanya ideal. Hal tersebut dikeluhkan anak kereta alias anker. (Andhika Prasetia/detikcom) |
KAI Commuter juga bakal meninggikan level peron di sejumlah stasiun. Proyek akan dimulai pada 2023 ini.
"Selain penambahan bancik di beberapa lokasi, pada tahun ini KAI Commuter juga memprogramkan peninggian peron pada stasiun Lintas Serpong, Stasiun Kebayoran, Stasiun Cisauk, Peron 1 Stasiun Kampung Bandan, dan Stasiun Jambu Baru," kata Leza.
Saat ini, tinggi gerbong cenderung lebih tinggi dibanding tinggi level peron. Sebabnya, balas atau ganjalan rel juga ditambah di banyak lokasi. Akibatnya, posisi kereta menjadi naik.
"Penambahan balas ini juga dilakukan untuk memastikan keselamatan perjalan kereta dan memastikan batas tinggi aman antara jalur rel dan kabel listrik aliran atas (LAA) sesuai," kata Leza.
(dnu/dhn)
